Bagi ibu yang sedang hamil bayi kembar mungkin khawatir soal risiko kelahiran prematur. Pasalnya, kehamilan kembar merupakan salah satu faktor risiko dari kondisi tersebut.
Namun pertanyaannya, apakah semua bayi kembar otomatis akan lahir secara prematur? Lalu, kenapa bayi kembar bisa prematur? Ketahui jawabannya melalui ulasan berikut.
Apa penyebab bayi kembar bisa lahir prematur?
Kelahiran prematur adalah kondisi ketika bayi lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu. Kondisi ini bisa terjadi karena berbagai penyebab, baik itu dari janin, ibu hamil, atau keduanya.
Salah satunya adalah kehamilan kembar. Faktanya, kehamilan kembar memang merupakan salah satu faktor risiko kelahiran prematur.
Lalu, kenapa bayi kembar bisa prematur? Sebenarnya, tidak ada penyebab yang pasti mengapa bayi kembar bisa lahir secara prematur.
Akan tetapi, ada beberapa kondisi yang dapat memicu persalinan terjadi lebih awal. Berikut adalah beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan anak kembar lahir prematur.
1. Preeklampsia
Hamil bayi kembar membuat Anda lebih berisiko mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi selama kehamilan. Akibatnya, Anda pun lebih berisiko mengalami preeklampsia.
Adapun preeklampsia dapat merusak banyak organ tubuh, terutama ginjal, hati, otak, dan mata. Bahkan, preeklampsia yang memburuk dapat menyebabkan kejang atau disebut eklampsia.
Oleh karena itu, ibu hamil yang mengalami preeklampsia umumnya perlu segera melahirkan bayinya, meski ia belum cukup bulan.
2. Masalah pada plasenta
Masalah plasenta yang paling umum terjadi pada kehamilan kembar adalah abruptio plasenta dan plasenta previa. Adapun kedua kondisi ini dapat memicu bayi kembar lahir prematur.
Mengapa demikian? Pasalnya, ibu hamil yang mengalami abruptio plasenta dan plasenta previa lebih mungkin mengalami perdarahan saat hamil dan melahirkan.
Jika kondisi perdarahan parah, dokter mungkin akan merekomendasikan tindakan operasi caesar darurat, meski usia bayi masih di bawah 37 minggu.
3. Ketuban pecah dini
Pada umumnya, kantong ketuban akan pecah selama persalinan. Namun, tak menutup kemungkinan bahwa ketuban bisa pecah dini atau lebih awal, terutama pada kehamilan kembar.
Pasalnya, janin ganda dalam kandungan dapat menyebabkan tekanan berlebihan pada kantong ketuban sehingga kantong bisa pecah sebelum waktunya.
Adapun ketuban yang pecah sebelum waktunya berisiko terinfeksi jika persalinan tidak segera dilakukan. Kondisi inilah yang kemudian memicu persalinan bayi kembar terjadi lebih awal.
4. Kembar identik
Kembar identik terjadi ketika satu sel telur yang telah dibuahi membelah menjadi dua atau lebih. Bayi kembar identik umumnya berbagi satu plasenta dan kantung ketuban yang sama.
Bayi kembar yang berbagi satu plasenta dan kantung ketuban lebih mungkin mengalami lilitan tali pusar selama kehamilan, yang bisa membahayakan nyawanya.
Oleh karena itu, dalam beberapa kasus, pilihan terbaik untuk bayi kembar identik adalah persalinan prematur secara operasi caesar.
5. Twin-to-twin transfusion syndrome
Bukan cuma masalah di atas, kembar identik juga bisa memicu twin-to-twin transfusion syndrome (TTTS). Pada TTTS, aliran darah antara dua bayi kembar menjadi tidak seimbang.
Satu kembar mungkin menerima terlalu banyak darah dan mengalami penumpukan cairan ketuban (polihidramnion), sedangkan bayi yang satunya menerima terlalu sedikit darah.
TTTS yang terjadi terlalu dini dapat membahayakan kondisi kedua bayi. Pada kondisi ini, polihidramnion bisa menyebabkan ketuban pecah dini dan persalinan prematur.
6. Janin tidak berkembang
Janin tidak berkembang dalam kandungan atau intrauterine growth restriction (IUGR) merupakan kondisi ketika pertumbuhan bayi tidak seperti yang diharapkan.
Pada bayi kembar, IUGR sering ditandai dengan salah satu bayi yang terlalu kecil atau kedua bayi kembar tidak tumbuh dengan sempurna.
Biasanya, ini terjadi karena terlalu sesak di dalam kandungan, masalah plasenta atau tali pusar, serta TTTS, yang sering menyebabkan persalinan prematur.
Tahukah Anda?
Bisakah mencegah bayi kembar lahir prematur?
Beberapa bayi kembar lahir prematur secara spontan, seperti akibat ketuban pecah dini. Sementara beberapa lainnya perlu dilahirkan secara prematur karena komplikasi kehamilan yang terjadi.
Apa pun alasannya, tidak ada cara yang pasti untuk mencegah bayi lahir prematur, termasuk pada yang kembar.
Upaya utama yang perlu Anda lakukan adalah melakukan kontrol kandungan secara rutin sesuai saran dari dokter Anda.
Selain itu, kenali pula tanda-tanda persalinan prematur. Tanyakan pada dokter langkah apa saja yang perlu Anda ambil jika tanda-tanda tersebut muncul.
Menjelang minggu ke-20 kehamilan, dokter mungkin akan lebih rutin melakukan USG kehamilan untuk memantau pertumbuhan si kembar.
Pada trimester tiga, nonstress test mungkin perlu Anda lakukan. Intinya, apa pun yang dokter sarankan selama kehamilan harus Anda ikuti untuk kebaikan Anda dan si kembar.
Ini juga termasuk mengonsumsi vitamin prenatal secara rutin, menghindari asap rokok dan minuman alkohol, mengontrol stres, serta saran mengenai pola makan dan olahraga.
Kesimpulan
- Bayi kembar bisa lahir prematur dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya preeklampsia, masalah pada plasenta, ketuban pecah dini, kembar identik, twin-to-twin transfusion syndrome, hingga janin tidak berkembang.
- Pada dasarnya, tidak ada cara pasti untuk mencegah bayi lahir prematur, termasuk pada yang kembar.
- Namun, sebagai upaya pencegahan, Anda perlu melakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan serta mengenali tanda-tanda persalinan prematur. Selain itu, ibu hamil juga disarankan untuk mengonsumsi vitamin prenatal secara rutin.
[embed-health-tool-child-growth-chart]