Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Polihidramnion adalah kondisi yang terjadi apabila terlalu banyak air ketuban yang menumpuk selama kehamilan.
Mengutip dari Mayo Clinic, kondisi ini juga disebut kelainan cairan ketuban, atau hidramnion dan terjadi pada sekitar 1 persen dari seluruh kehamilan.
Terlalu banyak cairan ketuban dapat menyebabkan rahim ibu membesar secara berlebihan dan menyebabkan kelahiran prematur atau pecahnya kantung ketuban secara prematur. Kondisi ini juga dikaitkan dengan cacat lahir pada janin.
Apabila kantung ketuban pecah, cairan yang keluar dari rahim dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko solusio plasenta (lepasnya plasenta secara dini) atau prolaps tali pusar (saat tali pusar keluar lewat lubang serviks) sehingga tali dapat terhimpit.
Air ketuban banyak membuat janin mudah untuk membalik dan berputar. Hal ini berarti terdapat kemungkinan besar bayi berada di posisi kaki di bawah (sungsang) saat waktu persalinan.
Bayi dengan posisi sungsang kadang dapat digerakkan untuk kembali ke posisi normal, yaitu kepala di bawah. Namun, kondisi persalinan sungsang sering kali harus melalui operasi caesar.
Kebanyakan kasus hidramnion ringan dan disebabkan oleh penumpukan bertahap cairan ketuban selama pertengahan kedua kehamilan.
Hidramnion yang parah dapat menyebabkan sesak napas, persalinan prematur, atau tanda dan gejala lainnya.
Apabila didiagnosis polihidramnion, dokter akan mengawasi kehamilan dengan hati-hati untuk membantu mencegah komplikasi.
Perawatan yang dilakukan bisa bergantung pada keparahan kondisi. Polihidramnion ringan dapat hilang dengan sendirinya.
Akan tetapi, kondisi yang parah bisa jadi memerlukan perawatan, seperti mengeluarkan kelebihan cairan ketuban.
Hidramnion dapat terjadi pada ibu hamil usia berapa pun. Kondisi dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Polihidramnion sering kali tidak memiliki gejala. Ada beberapa gejala yang umumnya muncul, meski setiap wanita dapat mengalami ciri-ciri yang berbeda-beda.
Beberapa gejala yang umum muncul pada kondisi polihidramnion adalah:
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.
Anda harus menghubungi dokter bila mengalami gejala-gejala berikut ini:
Jika memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikan dengan dokter.
Cairan ketuban adalah cairan yang mengelilingi dan melindungi janin selama di dalam kandungan.
Cairan ketuban berasal dari ginjal bayi dan menuju ke rahim dari urine bayi. Cairan ketuban diserap saat bayi menelan dan melalui pergerakan pernapasan.
Jumlah air ketuban ini akan meningkat hingga minggu ke-26 kehamilan. Setelah itu, perlahan-lahan berkurang. Apabila janin menghasilkan terlalu banyak urine atau tidak menelan cukup cairan, air ketuban akan menumpuk.
Hal inilah yang menjadi penyebab air ketuban banyak alias hidramnion. Mengutip dari Children Hospital of Philadelphia, pada umumnya penyebab dari polihidramnion tidak ditemukan. Pada ibu, faktor-faktor yang terkait dengan polihidramnion adalah penyakit diabetes.
Sementara itu pada janin, faktor yang menyebabkan masalah air ketuban ini adalah:
Air ketuban yang terlalu banyak bisa menyebabkan rahim ibu terlalu besar, persalinan prematur, sampai ketuban pecah dini (KPD).
Ada banyak faktor risiko yang membuat ibu hamil mengalami hal ini, antara lain:
Ketika kantung ketuban pecah, cairan yang keluar dari rahim bisa meningkatkan risiko solusio plasenta (plasenta lepas sebelum waktunya).
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Selain riwayat medis lengkap dan pemeriksaan fisik, polihidramnion biasanya didiagnosis melalui USG dengan mengukur kantung cairan untuk memperkirakan total volume.
Pada beberapa kasus, USG juga dapat membantu menemukan penyebab hidramnion, seperti kehamilan ganda atau cacat lahir.
Anda mungkin juga memerlukan tes tambahan, seperti:
Amniocentesis adalah prosedur di mana sampel cairan ketuban yang mengandung sel janin dan berbagai zat kimia yang dihasilkan bayi, diambil dari rahim untuk diuji.
Glucose challenge test adalah tes pemeriksaan untuk suatu jenis diabetes yang muncul selama kehamilan (diabetes gestasional).
Setelah puasa semalaman, ibu hamil akan diminta untuk meminum sirup gula. Kadar gula darah akan diperiksa setiap jam 3 jam. Apabila dari (minimal) 2 pemeriksaan hasilnya lebih tinggi dari normal, Anda akan didiagnosis dengan gestational diabetes.
Tes karyotype digunakan untuk memeriksa kelainan pada kromosom bayi. Sel diperlukan untuk tes dapat diambil dari sampel cairan ketuban selama amniocentesis atau sedikit bagian jaringan dari plasenta selama tes chorionic villus sampling.
Apabila didiagnosis dengan polihidramnion, dokter akan mengawasi kehamilan dengan USG mingguan untuk mengukur kadar cairan ketuban. Dokter juga dapat melakukan tes rutin untuk melihat kesehatan bayi, termasuk:
Tes nonstres
Tes ini melihat bagaimana detak jantung bayi bereaksi saat bayi bergerak. Selama tes ini, ibu hamil akan mengenakan perangkat khusus pada perut untuk mengukur detak jantung bayi.
Anda akan diminta untuk makan atau minum sesuatu untuk membuat bayi aktif. Perangkat seperti buzzer juga dapat digunakan untuk membangunkan bayi dan mendorong pergerakan.
Profil biofisik
Tes ini mengombinasikan USG dengan tes nonstres untuk memberikan informasi lebih tentang pernapasan, bentuk dan pergerakan bayi, serta volume cairan ketuban pada rahim.
Ultrasonik doppler
Jenis khusus USG ini dapat memberikan detail mengenai sistem peredaran bayi.
Perawatan khusus untuk hidroamnion akan ditentukan dokter berdasarkan:
Kasus polihidramnion ringan jarang memerlukan perawatan dan dapat hilang dengan sendirinya. Bahkan kasus yang menyebabkan rasa tidak nyaman juga biasanya dapat diatasi tanpa perawatan medis tertentu.
Pada kasus lain, perawatan untuk kondisi penyebab, seperti diabetes, dapat membantu mengatasi kondisi ini.
Apabila mengalami persalinan prematur, sesak napas, atau sakit perut, Anda mungkin memerlukan perawatan (bisa jadi di rumah sakit). Perawatan untuk polihidramnion dapat meliputi:
Persalinan perlu dilakukan apabila kondisi ini menyebabkan komplikasi yang membahayakan kesehatan janin atau ibu.
Tujuan dari perawatan adalah untuk meringankan rasa tidak nyaman pada ibu dan melanjutkan kehamilan.
Anda tidak dapat mencegah polihidramnion. Apabila memiliki gejala, beri tahu dokter agar dapat diperiksa dan ditangani, jika diperlukan. Kunjungan rutin juga penting untuk memantau keadaan kehamilan.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah.
Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar