backup og meta

Tak Hanya dari Fisik, Kenali 10 Ciri-Ciri Bayi Sehat

Tak Hanya dari Fisik, Kenali 10 Ciri-Ciri Bayi Sehat

Terlihat aktif dan selalu riang bukan menjadi satu-satunya tolak ukur untuk menilai bayi tumbuh sehat. Sebagai orangtua, Anda perlu tahu ciri-ciri lainnya yang menandakan perkembangan dan pertumbuhan bayi sehat serta berada di jalur yang normal. Kenali beragam tanda bayi tumbuh sehat dan baik yuk, Bu!

Tanda tumbuh kembang bayi sehat

Penilaian sekilas hanya dari postur tubuh yang gemuk atau gerak-gerik yang lincah tidak cukup akurat untuk menyimpulkan bahwa buah hati Anda tumbuh sehat.

Ada berbagai hal lain yang juga perlu Anda perhatikan untuk mengenali seberapa sehat dan baik tumbuh kembang bayi saat ini.

Nah, berikut ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan bayi sehat dan berada di jalur yang semestinya.

1. Frekuensi bayi cukup saat menyusu ASI

nutrisi ibu menyusui

Bayi baru lahir dianjurkan untuk minum ASI sampai usianya 6 bulan atau disebut sebagai ASI eksklusif.

Selama masa pemberian ASI eksklusif, Anda disarankan untuk tidak memberikan minuman maupun makanan lainnya kepada si kecil.

Hal ini dikarenakan ASI merupakan satu-satunya makanan sekaligus minuman yang paling baik untuk bayi sejak baru lahir sampai berusia 6 bulan.

Di dalam ASI, terdapat kandungan yang dapat meningkatkan imunitasnya, yaitu synbiotic atau kombinasi prebiotik dengan probiotik.

Pemberian ASI juga akan memulihkan jumlah bakteri baik pada si Kecil, khususnya bila Ia dilahirkan secara caesar.

Pada anak yang dilahirkan secara spontan atau normal, umumnya ia akan mendapatkan kekebalan tubuh alami dari ibunya berupa probiotik yang ada di jalur lahir. 

Sementara itu, si Kecil yang lahir secara caesar melewatkan bakteri baik yang ada di jalur lahir yang penting untuk imunitasnya, sehingga ia cenderung lebih rentan sakit. 

Tak hanya memengaruhi kesehatan, imunitas juga memiliki peran dalam kecerdasan anak. Saat imunitas rendah dan terserang infeksi, sistem daya tahan tubuh bisa menyebabkan peradangan di otak, sehingga proses penerimaan informasi terhalang untuk sementara waktu selama si Kecil sakit. Akibatnya, tumbuh kembang dan proses belajarnya menjadi terhambat.

Itu sebabnya, pemberian ASI dan frekuensi menyusu perlu diperhatikan sesuai dengan usianya agar si Kecil mendapatkan nutrisi cukup, imunitas kuat, dan cerdas

Itu sebabnya, Anda perlu memerhatikan berapa kali frekuensi bayi menyusu dalam sehari sesuai dengan usianya untuk menilai apakah ia tumbuh dengan sehat.

Melansir dari laman Kids Health, frekuensi menyusui bayi di beberapa minggu pertama sejak kelahiran umumnya tidak menentu tergantung kapan ia merasa lapar dan haus.

Biasanya, bayi bisa menyusu setiap 2—3 jam sekali. Itu artinya, frekuensi menyusu bayi baru lahir dalam sehari yaitu sekitar 8-12 kali.

Awalnya, jadwal menyusui bayi baru lahir tergantung kapan ia lapar. Seiring bertambahnya usia, jadwal menyusui ini akan berubah menjadi lebih teratur.

Frekuensi bayi menyusu

  • Ketika usia bayi sudah mencapai 1—2 bulan, frekuensi menyusunya bisa berubah menjadi sekitar 7—9 kali sehari.
  • Kemudian di usia 3—6 bulan, bayi umumnya dapat menyusu kurang lebih 7—8 kali sehari.
  • Tiba di akhir masa ASI eksklusif atau saat usia 6 bulan, si Kecil kuat menyusu sebanyak 4—6 kali sehari.
  • Saat usia bayi di atas 6 bulan, frekuensi menyusunya akan semakin jarang karena ia mulai belajar makan makanan pendamping ASI (MPASI).

2. Berat badan bayi bertambah

berat badan bayi ideal

Asupan ASI ditambah dengan pemberian MPASI saat usia bayi 6 bulan ke atas tentu akan memengaruhi pertumbuhan berat dan tinggi badan bayi.

Bayi laki-laki yang baru lahir biasanya memiliki berat sekitar 2,5—3,9 kilogram (kg). Sementara berat badan bayi perempuan yang baru lahir biasanya berkisar 2,4—3,7 kg.

Ketika usianya 3 bulan, berat badan bayi laki-laki idealnya sudah bertambah kurang lebih 2,5—3,3 kg dari berat awalnya.

Sementara itu, berat badan bayi perempuan meningkat sekitar 2,1—2,9 kg sejak baru lahir.

Kemudian 3 bulan setelahnya atau sekitar usia 6 bulan, berat badan bayi laki-laki Anda seharusnya sudah bertambah 1,4—1,6 kg.

Sementara perubahan berat badan bayi perempuan mengalami peningkatan sekitar 1,2—1,6 kg di usia 6 bulan.

Menginjak usia 9 bulan, perubahan berat badan bayi laki-laki sudah bertambah lagi kurang lebih 0,7—1,1 kg terhitung dari usia 6 bulan.

Berbeda dengan bayi perempuan yang berat badannya bertambah sekitar 0,8—1,1 kg.

Hingga saat usia 11 bulan, bayi laki-laki idealnya mengalami peningkatan berat badan di rentang angka 0,5—0,6 kg.

Di usia yang sama, berat badan bayi perempuan seharusnya bertambah sekitar 0,4—0,7 ketimbang saat usianya 9 bulan.

Penambahan berat badan yang masih dalam rentang normal ini menandakan tumbuh kembang bayi sehat dan baik.

3. Peningkatan tinggi badan bayi

tinggi badan bayi kurang

Sedikit berbeda dengan berat badan, penambahan tinggi badan bayi mungkin tidak terlalu kentara karena tumbuh ke atas.

Mungkin Anda lebih mudah memerhatikan perubahan bobot bayi yang semakin bertambah karena ukuran tubuhnya semakin besar dan berat saat digendong.

Sementara perubahan tinggi badan bayi biasanya baru benar-benar kentara ketika ia sudah tampak jauh lebih panjang ketimbang sebelumnya.

Menurut Mayo Clinic, sejak baru lahir sampai usia 6 bulan, tinggi badan bayi bisa bertambah sekitar 1,5—2 sentimeter (cm).

Selanjutnya di rentang usia 6—11 bulan, tanda bayi sehat tampak saat tinggi badannya bertambah lagi 1 cm setiap bulannya.

4. Jam tidur bayi optimal

Cara agar hamil anak laki-laki

Selain memantau asupan makanan serta perubahan berat dan tinggi badan bayi, ciri-ciri bayi sehat juga ditandai dengan jam tidur yang cukup.

Jam tidur bayi sejak baru lahir sampai usia 3 bulan umumnya sekitar 14—17 jam dalam sehari.

Ketika usianya 3-6 bulan, jam tidur si kecil biasanya berubah semakin sedikit menjadi 15—16 jam per hari.

Sampai akhirnya usia bayi 6-11 bulan, waktu tidurnya hanya 14—15 jam dalam sehari.

Jam tidur bayi memang berbeda dengan anak-anak dan orang dewasa. Bahkan, waktu tidur malam bayi juga bisa lebih cepat.

Kebanyakan bayi biasanya sudah mulai terlelap antara pukul 6—8 malam. Meski waktu tidurnya lebih awal, bayi umumnya akan terbangun di tengah malam, misalnya karena ingin menyusu.

5. Bayi tampak responsif saat mendengar suara

bayi suka ditiru

Salah satu acuan bayi dikatakan sehat yakni saat indra di tubuhnya berfungsi sebagaimana mestinya, seperti pendengaran.

Telinga bayi diharapkan mampu mendengar dengan baik. Hal ini ditandai dengan respons bayi ketika mendengar suara Anda maupun orang-orang di sekitarnya.

Meski sejak baru lahir pendengaran bayi sudah berfungsi, butuh waktu beberapa minggu sampai indra yang satu ini berkembang optimal.

Saat mendengar bunyi biasanya bayi merespons dengan senyum, tertawa, atau bahkan menoleh ke arah sumber suara.

6. Bayi mampu fokus melihat wajah orang di sekitarnya

makan bawang putih saat menyusui

Tanda bayi tumbuh dan berkembang dengan sehat juga terlihat saat ia dapat melihat objek di sekitarnya dengan fokus.

Ambil contohnya selama menyusui, bisanya si kecil terus menatap wajah Anda, khususnya mata. Seiring bertambahnya usia, penglihatan bayi mampu mengenali objek yang sering dilihatnya.

Hal ini bisa terlihat saat ia tampak tersenyum senang ketika ayahnya datang sepulang bekerja.

Bukan itu saja, fungsi penglihatan bayi yang sehat juga mampu mengikuti pergerakan objek maupun bayangan.

Mudahnya begini, saat Anda menggelindingkan bola di depan bayi, matanya ikut bergerak mengikuti arah larinya bola.

7. Ocehan bayi terdengar semakin mahir dari hari ke hari

perkembangan kemampuan bahasa bayi

Bayi memang belum mahir bicara. Itu sebabnya, menangis dan mengoceh merupakan kemampuan komunikasi utama yang dimilikinya.

Menariknya, Anda akan terus dikejutkan dan dibuat gemas melihat perkembangan kemampuan bicara bayi yang semakin lancar mengoceh seiring bertambahnya usia.

Ini terlihat saat Anda mengajak bayi bicara, ia akan merespons dengan mengeluarkan celoteh-celoteh khasnya layaknya sedang berkomunikasi dua arah.

8. Bayi punya koordinasi tangan yang baik

vitamin penambah nafsu makan bayi

Kira-kira di usia 7 bulan, bayi umumnya sudah mulai belajar makan sendiri.

Ini karena si kecil mulai memahami cara menggerakkan kedua tangan dan jari-jarinya untuk memegang benda, baik itu makanan maupun mainan.

Berawal dari sini, koordinasi kedua tangannya semakin baik karena nantinya Anda akan melihat ia mampu menggunakan sendok dan minum sendiri.

Lama-lama, buah hati Anda mampu mengambil, meletakkan, memasukkan, hingga mengeluarkan objek dengan lancar.

Memerhatikan hal ini tentu memberi Anda tanda bahwa bayi tumbuh dan berkembang dengan sehat sebagaimana mestinya.

9. Bayi mampu mengendalikan kepala dan mengubah posisi tubuh

penyakit pompe adalah pompe disease

Semakin bertambah kekuatan otot-otot di tubuh bayi, semakin baik pula ia mampu mengendalikan kepala dan tubuhnya.

Hal ini terbukti saat bayi tampak mengangkat kepala selama posisi tubuhnya tengkurap. Anda juga mungkin kerap kali melihat bayi berusaha mendorong tubuhnya untuk berubah posisi.

Usaha-usaha tersebut merupakan tanda penting bahwa bayi tumbuh sehat.

10. Bayi belajar duduk hingga berjalan sendiri

perkembangan bayi usia 37 minggu perkembangan bayi usia 9 bulan 1 minggu

Perkembangan bayi dari hari ke hari tentu selalu jadi hal menarik untuk diamati.

Selain kemampuan sensorik bayi, kemampuan kognitif bayi, dan kemampuan bahasa bayi, perkembangan lain yang juga akan diperlihatkannya yakni kemampuan motorik bayi.

Selama proses tumbuh kembangnya, Anda akan melihat si kecil belajar untuk bangun, duduk, berguling, tengkurap, jongkok, merangkak, berjalan, hingga berlari sendiri.

Itu artinya, si kecil sudah mampu menahan tubuh, menjaga keseimbangan, serta menggunakan kemampuan ototnya dengan baik.

Namun, tentu saja, bayi butuh bantuan Anda dan orang-orang sekitar untuk mendukung perkembangannya secara bertahap.

Dengan imunitas yang kuat dan dukungan maksimal dari orang tua, si Kecil bisa tumbuh dengan sehat dan optimal.

Oleh sebab itu, saat si Kecil dalam fase menyusu, pastikan si Kecil mendapatkan synbiotic agar Ia memiliki daya tahan tubuh yang kuat dan maksimalkan intelegensinya di masa depan.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak. Retrieved 2 March 2023, from https://paralegal.id/peraturan/peraturan-menteri-kesehatan-nomor-2-tahun-2020/

How Much and How Often to Breastfeed. Retrieved 2 March 2023, from https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/breastfeeding/how-much-and-how-often.html

Breastfeeding FAQs: How Much and How Often. Retrieved 2 March 2023, from https://kidshealth.org/en/parents/breastfeed-often.html

How Much Should I Expect My Baby to Grow in the First Year?. Retrieved 2 March 2023, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/expert-answers/infant-growth/faq-20058037

Sleep and Your 1-to 3-Month-Old. Retrieved 2 March 2023, from https://kidshealth.org/en/parents/sleep13m.html

Baby Sleep: 2-12 Months. Retrieved 2 March 2023, from https://raisingchildren.net.au/babies/sleep/understanding-sleep/sleep-2-12-months

Infant Development: Birth to 3 Months. Retrieved 2 March 2023, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/infant-development/art-20048012

Infant Development: Milestones from 4 to 6 Months. Retrieved 2 March 2023, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/infant-development/art-20048178

Infant Development: Milestones from 7 to 9 Months. Retrieved 2 March 2023, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/infant-development/art-20047086

Infant Development: Milestones from 10 to 12 Months. Retrieved 2 March 2023, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/infant-development/art-20047380

Denver II. (2020). Retrieved 2 March 2023, from http://www.somaticpractice.net/trainings/touch_skills/resources/charts/Denver_II_Developmental_Screening_Test.pdf

Versi Terbaru

07/10/2024

Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Luthfiya Rizki


Artikel Terkait

Menggemaskan, Lakukan 7 Cara Ini agar Bayi Anda Tertawa

5 Cara Efektif Melatih agar Anak Cepat Berjalan Sendiri


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 07/10/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan