
Posisi tidur bayi di bawah usia 6 bulan harus menjadi perhatian utama setiap orangtua. Pasalnya, posisi yang salan bisa meningkatkan risiko si kecil mengalami Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau sindrom bayi meninggal mendadak.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh American Academy of Pediatrics menemukan bahwa lingkungan tidur yang aman salah satunya tidak menaruh bantal atau boneka disekitar tempat tidur bayi.
Selain itu, posisi tidur yang tepat akan mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak.
Kondisi kematian mendadak pada anak ditandai dengan sesak napas dan kesulitan bergerak. Itu sebabnya sebagai orang tua Anda harus selalu memperhatikan posisi tidur si kecil untuk meminimalisasi berbagai macam risiko yang sudah disebutkan tadi.
Posisi tidur telentang
Posisi tidur bayi telentang adalah posisi yang sangat umum. Biasanya posisi ini dilakukan oleh bayi sekitar 0 hingga 3 bulan. Pasalnya pada usia tersebut, bayi belum mampu untuk berguling.
The US National Institute of Child Health and Human Development (NICHD) melabeli posisi terlentang sebagai posisi tidur terbaik untuk bayi. Bahkan sangat direkomendasikan bagi bayi untuk tidur dengan posisi terletang sampai 6 bulan pertama.
Posisi tidur telentang untuk bayi terbukti dapat meminimalisir sindrom kematian bayi mendadak sebanyak 50 persen. Namun, jika terlalu lama berada pada posisi tidur telentang bisa menyebabkan plagiocephaly, atau dalam bahasa kesehariannya disebut “kepala peyang”.
Untuk menjaga bentuk kepala bayi agar terhindar dari kepala peyang, ubah posisi tidur secara bergantian menghadap kiri dan kanan. Selain itu, Anda jyuga bisa memosisikan bayi tengkurap pada saat bermain.
Anda juga bisa menggunakan bantal kepala khusus yang sering disebut “bantal peyang”. Fungsi bantal ini yakni untuk menjaga bentuk kepala bayi.
Posisi tidur miring
Sebagian ibu mungkin sering membiarkan bayinya tidur dengan posisi yang miring. Padahal, posisi tidur miring bisa membahayakan kesehatan buah hati Anda.
Tidur dengan posisi miring memungkinkan si kecil untuk bergerak dan seringnya akan berakhir dengan posisi tidur tengkurap. Tengkurap membuat perut bayi Anda berada di bawah tubuhnya.
Nah, hal yang akan meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) secara signifikan karena perut dan dadanya tertekan sehingga bisa sulit bernapas.
Posisi tidur tengkurap
Posisi tidur yang satu ini sampai sekarang masih menjadi perdebatan. Pasalnya menurut data secara statistik menyebutkan sindrom bayi meninggal secara mendadak banyak sekali terjadi pada bayi yang tidur dengan posisi tengkurap.
Penyebab sindrom bayi meninggal secara mendadak ini secara signifikan disebabkan karena wajah bayi yang terlalu dekat dengan kasur. Secara tidak langsung membuat si bayi rentan mengalami masalah pernapasan.
Kondisi ini terjadi karena bayi tidak mendapatkan oksigen yang cukup.
Cara agar bayi nyaman saat tidur

Selain posisi tidur, ada hal lain yang juga harus perhatikan, di antaranya:
- Menjaga suhu kamar agar si kecil bisa tidur dengan nyaman.
- Menempatkan bayi di dalam ruangan yang memiliki ventilasi yang baik.
- Menjauhkan semua mainan dan boneka dari tempat tidur bayi Anda.
- Gunakan pakaian tidur dan penutup lainnya sebagai pengganti selimut.
- Menjaga kebersihan tempat tidur dengan rutin mengganti sprei dan sarung bantal gulingnya.
Bahkan, jika perlu Anda juga rutin menjemur bantal guling si kecil di bawah matahari agar organisme pemicu asma dan alergi di dalamnya mati.
Hal yang perlu dihindari saat bayi tidur 
Anda tentu ingin kualitas tidur bayi dalam keadaan baik. Maka sebaiknya, menghindari beberapa hal di bawah ini agar tidur si kecil tidak terganggu:
1. Membangunkan bayi ketika memindahkannya
Sering kali, bayi Anda akan tertidur di tempat selain tempat tidurnya, misalnya mobil, ayunan, atau tempat lainnya. Biarkan si kecil menyelesaikan tidur siangnya di kursi mobil, dan pastikan bayi Anda aman atau tidak terjepit.
Tidur sebentar di tempat tersebut bukanlah masalah, asalkan Anda tidak membiarkan bayi Anda tidur semalaman di tempat tersebut.
2. Membiasakan tidur di stroller
Untuk memudahkan bayi tidur, mungkin Anda akan mengajak si kecil berkeliling rumah dengan kereta dorong alias stroller. Hal tersebut boleh saja dilakukan sesekali.
Namun, jangan terlalu sering karena bayi yang terbiasa harus ditidurkan dengan “gerakan”, akan lebih sulit tidur di tempat yang tidak bergerak seperti boks atau tempat tidur bayi.
3. Menggendong bayi yang menangis saat tidur
Secara naluriah, tentu Anda akan menggendong bayi yang tiba-tiba menangis sebagai cara untuk menidurkan si kecil dan memastikan apakah ia lapar, haus, sakit, atau lainnya.
Namun, Anda perlu membiarkan buah hati menangis beberapa menit dulu untuk melihat apakah bayi Anda akan kembali tenang dengan sendirinya.
Jika bayi Anda masih menangis dalam waktu yang lama (lebih dari lima menit), kembalilah padanya dan yakinkan bahwa bayi Anda baik-baik saja.
4. Menggunakan empeng
Meski empeng atau dot bisa digunakan sebagai cara menidurkan bayi, tapi ini kurang tepat. Pasalnya, penggunaan empeng secara terus-menerus akan membuat si kecil Anda lebih sulit tidur atau rewel saat tidak menggunakan empeng tersebut.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar