Mengajarkan kebersihan diri pada anak tidak cukup hanya dengan membiasakan mencuci tangan dengan cara yang benar. Menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) bisa dengan kebiasaan lain. Pasalnya, menjaga kebersihan pada anak sejak kecil dapat menciptakan kebiasaan baik yang akan melekat hingga ia dewasa nanti.
Cara mengajarkan kebersihan diri pada anak
Mengajarkan anak untuk menjaga kebersihan kepada anak sangat penting, terutama sekarang masih pandemi COVID-19.
Berikut adalah beberapa kebiasaan menjaga kebersihan diri yang dapat orangtua ajarkan pada anak sejak kecil.
1. Membuat jadwal rutin
Saat mengajarkan anak menjaga kebersihan pada anak, orangtua perlu membuat jadwal rutin yang terstruktur.
Pasalnya, anak-anak menyukai sesuatu yang terjadwal dengan baik. Ambil contoh, membiasakan mencuci wajah dan buang air kecil saat baru bangun tidur.
Ayah dan ibu bisa memberi penjelasan pada anak tentang pentingnya membersihkan wajah dan buang air kecil.
Orangtua bisa menjelaskan, “Waktu tidur, kuman bisa nempel di bantal, jadi kakak dan adik perlu cuci muka. Buang air kecil juga penting untuk menjaga area intim tetap bersih.”
Anak usia balita sudah bisa mendapatkan penjelasan sederhana yang mudah mereka mengerti.
2. Rutin mencuci rambut
Untuk terbentuk kebiasaan menjaga kebersihan pada si kecil, orangtua perlu rutin mengajarkan anak mencuci rambut atau keramas.
Lakukan kebiasaan ini setidaknya dua hingga tiga kali dalam seminggu.
Pasalnya, terlalu sering keramas juga kurang baik karena dapat membuat kulit kepala kering dan lebih rentan berketombe.
Saat mulai beranjak remaja, hormon pubertas akan meningkat dan membuat rambut lebih berminyak.
Pada masa ini, ajarkan pada anak untuk mencuci rambut mereka dengan sampo sesering mungkin.
Kalau perlu, ajarkan anak cara mencuci rambutnya dua hari sekali.
3. Rajin mandi
Mengajak anak mandi memang cukup menantang karena tidak sedikit dari mereka menolak mandi, bahkan bisa sampai teriak dan menangis.
Anda dapat menjadikan mandi sebagai kegiatan yang menyenangkan dengan membiarkan mereka berendam dalam air busa.
Siapkan juga air hangat untuk membilas mereka setelah selesai berendam agar anak tidak merasa kedinginan.
Saat mood anak sudah membaik, ayah dan ibu bisa menjelaskan manfaat mandi, seperti terbebas dari kuman.
Ini menjadi salah satu cara mengajarkan kebersihan diri pada anak.
4. Merawat kesehatan kulit
Anak-anak usia pra-sekolah masih membutuhkan bantuan orangtua untuk merawat kulit mereka.
Masalah kulit yang sering terjadi pada usia ini adalah ruam kemerahan, memar, dan bekas gigitan serangga.
Orangtua dapat mengajarkan anak untuk membiasakan diri memeriksa seluruh tubuhnya sebelum berpakaian.
Ajarkan anak-anak untuk mencari apakah terdapat luka atau kemerahan pada kulit yang membutuhkan perawatan.
Saat beranjak remaja, perubahan hormon akan membuat kulit wajah anak Anda lebih berminyak.
Produksi minyak yang meningkat ini dapat memberikan masalah pada wajah, seperti jerawat.
Mungkin sebagian anak meremehkan jerawat wajah dengan hanya mencuci muka dengan air dan sembarang sabun.
Ajarkan anak anda untuk mencuci wajah mereka dua hingga tiga hari dalam sehari dan ajari mereka untuk tidak memencet jerawat.
Jika memiliki anak perempuan, informasikan padanya bahwa berbagi riasan wajah dengan teman dapat menyebabkan infeksi kulit.
Selain itu, tidur dengan riasan wajah juga tidak baik bagi kesehatan kulit wajah karena bisa menyebabkan jerawat.
5. Membersihkan area intim
Mengutip dari Nationwide Children’s, ada beberapa bagian yang perlu menjadi perhatian orangtua dan anak, yaitu:
- ketiak,
- selangkangan dan area vagina atau penis, dan
- sela-sela jari kaki.
Ketiga area tersebut menjadi tempat bakteri terperangkap karena minyak dan kotoran di permukaan kulit. Bakteri ini bisa memicu bau badan yang tidak sedap dan tidak nyaman.
Ibu bisa mengajarkan anak perempuan menjaga kebersihan diri dengan menyeka vagina dari depan ke belakang setelah buang air kecil.
Cara ini untuk mencegah berpindahnya bakteri dari bokong ke vagina. Ibu juga perlu mengajarkan anak remaja untuk rutin mengganti pembalut saat menstruasi.