backup og meta

9 Kebiasaan Menjaga Kebersihan Diri yang Wajib Diajarkan pada Anak

9 Kebiasaan Menjaga Kebersihan Diri yang Wajib Diajarkan pada Anak

Mengajarkan kebersihan diri pada anak tidak cukup hanya dengan membiasakan mencuci tangan dengan cara yang benar. Menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) bisa dengan kebiasaan lain. Pasalnya, menjaga kebersihan pada anak sejak kecil dapat menciptakan kebiasaan baik yang akan melekat hingga ia dewasa nanti.

Cara mengajarkan kebersihan diri pada anak

Mengajarkan anak untuk menjaga kebersihan kepada anak sangat penting, terutama sekarang masih pandemi COVID-19.

Berikut adalah beberapa kebiasaan menjaga kebersihan diri yang dapat orangtua ajarkan pada anak sejak kecil.

1. Membuat jadwal rutin

Saat mengajarkan anak menjaga kebersihan pada anak, orangtua perlu membuat jadwal rutin yang terstruktur.

Pasalnya, anak-anak menyukai sesuatu yang terjadwal dengan baik. Ambil contoh, membiasakan mencuci wajah dan buang air kecil saat baru bangun tidur. 

Ayah dan ibu bisa memberi penjelasan pada anak tentang pentingnya membersihkan wajah dan buang air kecil.

Orangtua bisa menjelaskan, “Waktu tidur, kuman bisa nempel di bantal, jadi kakak dan adik perlu cuci muka. Buang air kecil juga penting untuk menjaga area intim tetap bersih.” 

Anak usia balita sudah bisa mendapatkan penjelasan sederhana yang mudah mereka mengerti.

2. Rutin mencuci rambut

Untuk terbentuk kebiasaan menjaga kebersihan pada si kecil, orangtua perlu rutin mengajarkan anak mencuci rambut atau keramas.

Lakukan kebiasaan ini setidaknya dua hingga tiga kali dalam seminggu.

Pasalnya, terlalu sering keramas juga kurang baik karena dapat membuat kulit kepala kering dan lebih rentan berketombe.

Saat mulai beranjak remaja, hormon pubertas akan meningkat dan membuat rambut lebih berminyak. 

Pada masa ini, ajarkan pada anak untuk mencuci rambut mereka dengan sampo sesering mungkin.

Kalau perlu, ajarkan anak cara mencuci rambutnya dua hari sekali.

3. Rajin mandi

Mengajak anak mandi memang cukup menantang karena tidak sedikit dari mereka menolak mandi, bahkan bisa sampai teriak dan menangis.

Anda dapat menjadikan mandi sebagai kegiatan yang menyenangkan dengan membiarkan mereka berendam dalam air busa. 

Siapkan juga air hangat untuk membilas mereka setelah selesai berendam agar anak tidak merasa kedinginan.

Saat mood anak sudah membaik, ayah dan ibu bisa menjelaskan manfaat mandi, seperti terbebas dari kuman.

Ini menjadi salah satu cara mengajarkan kebersihan diri pada anak.

spons mandi

4. Merawat kesehatan kulit

Anak-anak usia pra-sekolah masih membutuhkan bantuan orangtua untuk merawat kulit mereka. 

Masalah kulit yang sering terjadi pada usia ini adalah ruam kemerahan, memar, dan bekas gigitan serangga

Orangtua dapat mengajarkan anak untuk membiasakan diri memeriksa seluruh tubuhnya sebelum berpakaian. 

Ajarkan anak-anak untuk mencari apakah terdapat luka atau kemerahan pada kulit yang membutuhkan perawatan.

Saat beranjak remaja, perubahan hormon akan membuat kulit wajah anak Anda lebih berminyak. 

Produksi minyak yang meningkat ini dapat memberikan masalah pada wajah, seperti jerawat.

Mungkin sebagian anak meremehkan jerawat wajah dengan hanya mencuci muka dengan air dan sembarang sabun. 

Ajarkan anak anda untuk mencuci wajah mereka dua hingga tiga hari dalam sehari dan ajari mereka untuk tidak memencet jerawat.

Jika memiliki anak perempuan, informasikan padanya bahwa berbagi riasan wajah dengan teman dapat menyebabkan infeksi kulit. 

Selain itu, tidur dengan riasan wajah juga tidak baik bagi kesehatan kulit wajah karena bisa menyebabkan jerawat.

5. Membersihkan area intim

Mengutip dari Nationwide Children’s, ada beberapa bagian yang perlu menjadi perhatian orangtua dan anak, yaitu:

  • ketiak,
  • selangkangan dan area vagina atau penis, dan
  • sela-sela jari kaki.

Ketiga area tersebut menjadi tempat bakteri terperangkap karena minyak dan kotoran di permukaan kulit. Bakteri ini bisa memicu bau badan yang tidak sedap dan tidak nyaman.

Ibu bisa mengajarkan anak perempuan menjaga kebersihan diri dengan menyeka vagina dari depan ke belakang setelah buang air kecil.

Cara ini untuk mencegah berpindahnya bakteri dari bokong ke vagina. Ibu juga perlu mengajarkan anak remaja untuk rutin mengganti pembalut saat menstruasi.

6. Menjaga kebersihan mulut dan gigi

Gigi dan gusi yang bersih dapat mencegah berbagai masalah kesehatan rongga mulut, seperti bau napas dan gigi berlubang. 

Ajari anak untuk menyikat gigi minimal dua kali sehari, yakni setelah sarapan dan malam hari sebelum pergi tidur.

Orangtua juga bisa mengajarkan kebersihan diri pada anak dengan memberi penjelasan bahwa butuh dua menit untuk membersihkan gigi secara baik dan benar.

7. Membersihkan ketiak

Sebagian remaja mungkin malas untuk membersihkan ketiak mereka dengan benar dan tidak memakai deodoran. 

Keringat dapat memicu bau badan pada anak remaja, dan seringnya mulai sejak usia 9 atau 10 tahun. 

Ajari anak mengenai pentingnya membersihkan daerah ketiak mereka, terutama setelah berolahraga. 

Ayah dan ibu bisa menyarankan anak untuk memakai deodoran, tergantung pada seberapa banyak keringat si kecil. 

Deodoran biasa mengontrol bakteri dan memberikan aroma yang harum.

Sementara itu, deodoran antiperspirant memiliki manfaat tambahan yaitu dapat mengurangi produksi keringat.

8. Mencuci tangan

Mencuci tangan merupakan pilar yang sangat penting untuk membangun kebiasaan menjaga kebersihan anak dan orangtua. 

Orangtua bisa mengajarkan kebersihan diri pada anak dengan membiasakan cuci tangan ketika:

  • sebelum dan sesudah makan, 
  • setelah bermain dari tempat kotor atau menyentuh binatang, dan 
  • setelah melakukan kontak dengan orang yang sakit.

Ajari juga mengenai pentingnya mencuci tangan dengan sabun. Bila tidak ada sabun dan air mengalir, bisa membersihkan tangan dengan hand sanitizer.

mencuci tangan setelah dari toilet

9. Menjaga kesehatan kuku

Kuku dapat menjadi tempat yang baik bagi bakteri untuk tumbuh.

Kuman yang bersarang di kuku anak Anda dapat dengan mudah berpindah ke mata, hidung, dan mulut. 

Selalu biasakan anak untuk membersihkan kotoran bawah kuku sebelum tidur karena aktivitas anak sehari-hari pasti banyak memegang benda.

Orangtua juga bisa menggunting kuku seminggu sekali juga dapat membuang kotoran dan menurunkan kemungkinan terjadinya cantengan.

Mengajarkan anak untuk menjaga kebersihan diri adalah bekal untuk kebiasaan baik saat ia dewasa nanti.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

The right way to wash your hands. (2022). Retrieved 28 January 2022, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/hand-washing/art-20046253

Healthy Routines for Teens During Covid. (2020). Retrieved 28 January 2022, from https://health.clevelandclinic.org/how-to-create-healthy-routines-for-teens-during-the-age-of-coronavirus/

Personal Hygiene. (2022). Retrieved 28 January 2022, from https://www.nationwidechildrens.org/family-resources-education/health-wellness-and-safety-resources/helping-hands/personal-hygiene

Versi Terbaru

28/10/2022

Ditulis oleh Riska Herliafifah

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Bayu Galih Permana


Artikel Terkait

8 Cara Menjaga Kebersihan Pakaian dengan Baik

Cara Merawat Telinga, dari Menjaga Kebersihan hingga Periksa Rutin


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 28/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan