Kalori adalah sumber energi yang dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas. Semua orang butuh asupan kalori, termasuk anak-anak. Namun, tahukah Anda berapa banyak kebutuhan kalori anak yang harus dipenuhi setiap hari? Simak di sini!
Berapa banyak kebutuhan kalori bayi dan anak sesuai usia?
Kalori adalah jumlah energi dalam setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi yang telah ditetapkan oleh Kemenkes RI lewat Peraturan Menteri Kesehatan No.28 Tahun 2019, inilah jumlah kebutuhan kalori anak berdasarkan usia.
1. Kebutuhan kalori bayi dan anak hingga usia 10 tahun
Kebutuhan kalori bayi, balita, dan anak kecil setiap hari tentunya berbeda dengan anak yang lebih tua, yaitu sebagai berikut.
Usia | Jumlah kalori |
0—5 bulan | 550 Kkal per hari |
6—11 bulan | 800 Kkal per hari |
1—3 tahun | 1.350 Kkal per hari |
4—6 tahun | 1.400 Kkal per hari |
7—9 tahun | 1.650 Kkal per hari |
Kebutuhan kalori bayi yang masih dalam masa ASI eksklusif sepenuhnya dipenuhi dari air susu ibu. Oleh sebab itu, ibu menyusui perlu menambah asupan kalori setiap harinya.
Pastikan Anda tetap menjaga asupan kalori Anda selama masa menyusui hingga bayi lepas ASI.
Memasuki usia 6 bulan ke atas, Anda bisa menambah asupan kalori bayi melalui makanan pendamping ASI sesuai usia.
2. Kebutuhan kalori anak usia 10 tahun ke atas
Memenuhi nutrisi anak remaja cenderung berbeda. Setelah berusia 10 tahun, kebutuhan kalorinya perlu dibedakan menurut jenis kelamin, yaitu sebagai berikut.
Anak laki-laki
Usia | Jumlah kalori |
10—12 tahun | 2.000 Kkal per hari |
13—15 tahun | 2.400 Kkal per hari |
16—18 tahun | 2.650 Kkal per hari |
Anak perempuan
Usia | Jumlah kalori |
10—12 tahun | 1.900 Kkal per hari |
13—15 tahun | 2.050 Kkal per hari |
16—18 tahun | 2.100 Kkal per hari |
Panduan AKG dari Kemenkes ini adalah acuan pemenuhan kalori secara umum. Setiap anak mungkin memiliki kebutuhan yang berbeda.
Faktor yang memengaruhi kebutuhan kalori anak
Sebagai orangtua, Anda perlu cermat menghitung jumlah kebutuhan kalori harian anak dari setiap makanan dan minumannya.
Pasalnya, asupan kalori yang berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas pada anak.
Kebutuhan kalori setiap anak berbeda-beda. Oleh sebab itu, Anda perlu menyesuaikan kebutuhan nutrisi dan kalori sesuai dengan kondisi masing-masing anak.
Berikut ini beberapa faktor yang memengaruhi kebutuhan kalori anak.
1. Usia
Usia sangat memengaruhi asupan kalori anak, karena kebutuhan kalori seorang anak berubah seiring pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Semakin dewasa usianya, terutama saat menjelang puber, anak butuh lebih banyak kalori untuk mempersiapkan tubuhnya terhadap berbagai perubahan menuju kedewasaan.
2. Aktivitas
Kebutuhan nutrisi anak yang aktif bisa berbeda. Semakin aktif anak Anda, semakin banyak asupan kalori yang dibutuhkan sebagai suplai energi selama beraktivitas.
Perhatikan apakah si Kecil aktif bermain atau cenderung malas gerak karena hanya sibuk menonton TV atau main game.
3. Jenis kelamin
Kebutuhan kalori antara anak laki dan perempuan pun juga dibedakan, meski usianya sebaya dan sama-sama termasuk anak yang aktif.
Ini karena tubuh laki-laki umumnya memiliki postur yang lebih tinggi dan lebih banyak massa otot dibanding perempuan sehingga memerlukan lebih banyak energi untuk berfungsi optimal.
Tidak hanya itu, laki-laki umumnya memiliki metabolisme tubuh yang lebih tinggi serta kapasitas paru-paru yang lebih besar.
Untuk memudahkan cara hitung kebutuhan kalori anak Anda, cek di kalkulator kebutuhan kalori milik Hello Sehat di sini.