Saat menjelaskan tentang hal ini, disarankan untuk menggunakan kata-kata yang sebenarnya, seperti buang air besar (BAB) dan buang air kecil atau pipis, untuk mendukung perkembangan bahasa anak.
2. Memilih dudukan toilet yang tepat
Agar anak Anda bersemangat untuk masuk ke fase baru, yaitu buang air di toilet dewasa, Anda bisa memberi dudukan toilet sebagai “hadiah”.
Beberapa anak lebih menyukai menggunakan toilet dewasa sambil memakai dudukan toilet dengan model lucu sesuai kesukaan anak. Ajak anak untuk memilih dudukan toiletnya sendiri.
Namun, pastikan dudukan toiletnya memiliki kualitas baik, seperti stabil ketika ditempel di kloset atau terdapat injakan kaki atau sandaran punggung yang membuat anak nyaman.
3. Kenalkan cara memakai toilet
Anak adalah peniru ulung. Sebelum memulai toilet training, tunjukkan pada anak cara menggunakan toilet.
Ini termasuk bagaimana duduk atau jongkok di toilet serta membersihkan bokong (cebok) dan menyiramnya.
Jika Anda punya lebih dari satu anak, biarkan anak Anda melihat kakaknya saat menggunakan toilet.
4. Ganti popok di kamar mandi
Pada masa transisi, untuk mengenalkan anak dengan toilet, Anda bisa mengganti popok anak di kamar mandi. Biarkan si Kecil melihat Anda membuang kotoran yang ada di popoknya ke toilet.
Ini sebagai cara untuk “pendekatan” antara anak dan toilet sehingga ia bisa lebih mengetahui tentang tempatnya buang air.
Sambil mengganti popok, ceritakan bahwa nanti dia akan buang air di toilet dan apa saja yang harus ia lakukan di sana.
Cara mengenalkan toilet training di rumah

Tanda-tanda kesiapan sudah terlihat dan persiapan telah dilakukan, saatnya memulai toilet training. Namun, bagaimana caranya?
Berikut beberapa cara melakukan toilet training di rumah.
1. Latihan duduk di atas dudukan toilet
Latih si Kecil untuk duduk di atas dudukan toilet atau berjongkok di atasnya jika menggunakan toilet jongkok.
Lakukan cara ini beberapa kali dalam sehari, setidaknya selama 2—3 menit setiap kalinya, sampai ia terbiasa. Ingat, jangan paksa anak jika ia belum mau.
Meski ia tidak ingin pipis atau buang air besar, kebiasaan ini membuat anak menemukan posisi yang nyaman di atas toilet.
2. Rutinkan anak ke toilet
Setelah merasa nyaman dan terbiasa, saatnya mulai rutinkan si Kecil ke toilet untuk buang air kecil dan besar.
Awalnya, Anda bisa bawa anak ke toilet setiap bangun tidur, setelah makan, ketika akan tidur, dan setiap 2 jam pada siang hari. Ajak juga ia ke toilet pada waktu ia biasanya buang air besar.
Nantinya setelah terbiasa, Anda dapat menanyakan langsung pada si Kecil apakah ia butuh ke toilet untuk buang air atau tidak.
3. Kenali tanda anak akan buang air
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar