Untuk meningkatkan asupan lemak balita, jangan lupa untuk meningkatkan kualitas lemak dan sesuaikan dengan kebutuhan kalori si kecil. Tetap perhatikan sumber lemak, apakah lemak sehat atau tidak.
American Heart Association merekomendasikan anak usia 2-3 tahun mengonsumsi lemak total sekitar 30 sampai 35 persen dari kalorinya.
Sementara itu untuk anak usia 4-18 tahun, kadar lemak yang dikonsumsi per hari sekitar 25-35 persen dari total kalori.
Beberapa sumber lemak tak jenuh bisa didapatkan dari kacang-kacangan, ikan, dan minyak sayur.
Serat
Serat bisa ditemukan di beberapa jenis makanan. Namun, survei yang diterbitkan dalam Journal of Human Nutrition and Dietetics menyebutkan bahwa 95 persen balita dan orang dewasa tidak mengonsumsi serat yang cukup.
Bahkan, anak-anak dan balita sering kali tidak memenuhi kebutuhan serat yang direkomendasikan setiap harinya.
Padahal menu makanan kaya serat bisa membantu mengendalikan rasa lapar, menjaga kadar gula darah tetap stabil, dan membantu menjaga berat badan balita agar tetap ideal.
Sesuaikan menu makanan yang kaya serat dengan porsi makan si kecil, seperti pisang, apel, wortel, oatmeal, atau roti gandum.
Tambahkan jenis makanan lain dengan berbagai nutrisi lainnya agar lebih menggugah nafsu makan balita Anda.
Cairan
Mengutip dari laman Kids health, jumlah kebutuhan cairan balita tergantung pada usia, ukuran tubuh anak, kesehatan, tingkat aktivitas, sampai cuaca (suhu udara dan tingkat kelembapan).
Biasanya, anak balita akan lebih banyak minum ketika ia sedang bergerak aktif, seperti berolahraga atau bermain permainan fisik.
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2013, kebutuhan cairan balita usai 2-5 tahun yaitu:
- Balita usia 1-3 tahun: 1200 ml
- Balita usia 4-6 tahun: 1500 ml
Angka kebutuhan cairan anak balita di atas tidak harus dari air putih atau air mineral, tetapi bisa dari susu UHT atau formula yang dikonsumsi sehari-hari.
Anda bisa memberikan air putih saat bangun pagi, setelah makan, atau saat selesai berolahraga.
Setelah berolahraga atau berkegiatan aktif anak membutuhkan cairan untuk mengisi kembali cairan yang hilang lewat keringat. Susu bisa diberikan sebagai selingan atau ketika si kecil akan pergi tidur.
Anak balita usia 1-5 tahun sedang sangat aktif dan membutuhkan banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang. Balita cenderung lebih mudah mengalami dehidrasi karena sering mengabaikan rasa haus ketika asyik bermain.
Kebutuhan gizi balita usia 4-5 tahun
Berdasarkan tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013 status kebutuhan gizi makro harian balita usia pra sekolah (4-5 tahun) meliputi:
- Energi: 1600 kilo kalori (kkal)
- Protein: 35 gram
- Karbohidrat: 220 gram
- Lemak: 62 gram
- Air: 1500 milimeter (ml)
- Serat: 22 gram
Sementara kebutuhan zat gizi mikro harian anak, meliputi:
Vitamin
Jenis vitamin yang perlu didapatkan oleh anak prasekolah usia 4-5 tahun yaitu:
- Vitamin A: 450 mikrogram (mcg)
- Vitamin D: 15 mcg
- Vitamin E: 7 miligram (mg)
- Vitamin K: 20 mcg
Sementara takaran dan jenis mineral yang beri diperoleh anak prasekolah usia 4-5 tahun, seperti:
Mineral
- Kalsium: 1000 gram
- Fosfor: 500 gram
- Magnesium: 95 mg
- Natrium: 1200 mg
- Besi: 9 mg
Berbagai mineral di atas merupakan kebutuhan gizi makro dan mikro pada balita perlu dipenuhi agar kesehatan si kecil tetap terjaga. Konsultasikan ke dokter untuk informasi lebih lanjut dan menyesuaikan dengan kondisi anak.
Panduan menu makan balita sesuai gizi seimbang

Di usia empat sampai lima tahun atau usia prasekolah, perubahan nafsu makan anak sangat normal terjadi. Berikut panduan porsi dan menu makanan balita agar gizi tetap terpenuhi:
Makan pagi
Dalam sehari, konsumsi karbohidrat untuk anak 4-5 tahun setidaknya enam kali sehari dengan ketentuan makan sedikit-sedikit tapi sering. Beberapa pilihan menunya:
- 2 lembar roti gandum (70 gram)
- 4 lembar daun selada (10 gram)
- 3 iris tomat (10 gram)
- 1 lembar daging asap rebus (30 gram)
- 1 gelas susu putih (200 ml)
Anda bisa memberikan sumber karbohidrat secara selang-seling supaya anak tidak bosan.
Selingan (camilan)
- 2 potong buah pepaya ukuran besar (200 gram)
Makan siang
- 1 piring nasi putih (100 gram)
- 1 mangkuk sedang sayur bayam bening (40 gram)
- 1 potong dada ayam panggang tanpa kulit (55 gram)
- 1 potong tahu (50 gram)
Selingan (camilan)
Camilan bisa dalam bentuk buah, seperti:
- 1 buah mangga ukuran besar (200 gram)
Potong buah dalam ukuran kecil untuk mengurangi risiko anak pra sekolah tersedak.
Makan malam
- 1 piring nasi putih (100 gram)
- 1 mangnkuk sedang tumis sawi hijau (40 gram)
- 1 potong sup ikan patin (50 gram)
- 1 potong tempe (50 gram)
Biarkan anak memilih sendiri makanan yang ingin disantap. Anda tidak perlu memberi susu rendah lemak untuk balita karena ia masih dalam masa pertumbuhan dan membutuhkan lemak.
Hal yang harus perhatikan menu makan gizi balita

Ketika memberi makanan pada anak, sangat penting menghindari kondisi tersedak yang bisa membahayakan si kecil. Berikut jenis makanan yang sebaiknya tidak diberikan atau diberikan tapi dengan pengawasan:
- Tipe makanan licin (anggur utuh, sosis, bakso, permen)
- Makanan berukuran kecil (kacang-kacangan, keripik, popcorn)
- Makanan yang lengket (selai, marshmallow)
Untuk mengatasinya, selalu potong makanan balita menjadi potongan kecil yang mudah dikunyah dan selalu perhatikan setiap dia makan agar tidak tersedak.
Selain itu, dengan memperhatikan anak saat makan bisa membuat Anda tahu bila si kecil memiliki alergi terhadap makanan tertentu. Ini penting agar ia bisa segera ditangani oleh dokter.
Cara mengatasi kebiasaan makan yang buruk pada anak
Masuk usia 1 tahun, anak sudah bisa diberikan menu makanan seperti orang dewasa. Ini membuatnya semakin sering mencoba berbagai makanan yang dilihat.
Hal ini tentu saja tidak terkecuali jajanan yang kurang sehat. Untuk mengatasinya, ada beberapa cara yang bisa ibu lakukan, yaitu:
Ikuti menu makanan yang diinginkan anak
Bukan berarti Anda memberi jajanan yang tidak sehat setiap hari, tapi bisa memberi pilihan lain yang disukai anak. Jika anak menyukai gorengan, Anda bisa membuatnya di rumah dengan bahan-bahan dan minyak yang lebih bersih.
Terkadang anak menyukai satu makanan dan ingin terus memakannya selama satu minggu. Memang terasa mengesalkan, tapi ini wajar terjadi di usia anak tiga tahun. Selama makanan tersebut memenuhi kebutuhan gizi pada balita, tidak perlu khawatir.
Memberi variasi menu makanan bergizi
Saat menghidangkan menu makanan, beri beberapa pilihan yang bergizi dan biarkan anak untuk memilih. Sebagai contoh, Anda bisa menyediakan sayur bayam, tempe, tahu, dan ayam goreng.
Berbagai menu makan yang variatif itu cukup untuk memenuhi gizi pada balita. Jadi, kalau anak hanya memilih dua dari makanan tersebut, gizinya masih tercukupi
Agar waktu makan lebih terjadwal, Anda bisa melakukan beberapa hal, seperti:
- Terapkan aturan makan yaitu makan 30 menit, sambil duduk, tidak dengan menonton televisi atau video dan tidak dengan bermain.
- Berikan makanan dalam porsi kecil.
- Mengenalkan makanan satu per satu agar anak tidak bingung.
- Angkat piring atau mangkuk ketika anak mulai memainkan makanan.
- Sajikan beberapa jenis makanan, lalu biarkan anak memilih.
- Makan bersama anggota keluarga lain.
- Membersihkan mulut dan tangan setelah anak makan.
Anda bisa melakukan cara di atas agar pemberian gizi seimbang pada balita tetap bisa berjalan dengan baik.
Mencegah anak kelebihan berat badan

Bila anak Anda terlalu banyak makan sampai kelebihan berat badan, hal pertama yang wajib dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter.
Berikut cara mencegah berat badan berlebih pada anak:
- Mengatur jadwal ngemil untuk menjaga ritme makan anak
- Perhatikan cemilan anak, jika anak sering mengonsumsi camilan manis, ganti dengan buah.
- Setelah anak usia 2 tahun, bisa diberikan susu rendah lemak.
- Ajak di kecil berolahraga.
- Sesuaikan porsi makan dengan usianya dan jangan berlebihan.
Bila Anda ingin mencegah kenaikan berat badan pada anak, beberapa langkah di atas bisa membantu.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar