backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Panduan Aman Melakukan Facial Saat Puasa

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 14/04/2021

    Panduan Aman Melakukan Facial Saat Puasa

    Ini terjadi karena frekuensi minum air putih yang berkurang drastis, waktu tidur pun juga tidak banyak. Itu sebabnya mengapa penting untuk menjaga kesehatan kulit selama bulan puasa supaya tetap segar dan cerah bercahaya.

    Apakah facial saat puasa itu aman?

    Memiliki kulit wajah yang cantik, cerah, dan halus memang menjadi impian bagi sebagian besar orang. Sementara itu, penampilan kulit saat puasa biasanya tampak lebih kusam dan kering dari hari-hari biasanya.

    Salah cara menjaga kesehatan kulit yaitu dengan melakukan perawatan facial terutama saat puasa. Facial saat puasa pada dasarnya sama ketika Anda melakukannya pada hari-hari biasa.

    Agar aman, Anda bisa melakukan perawatan facial saat puasa di klinik kecantikan yang memiliki sertifikasi dalam perawatan wajah.

    Anda dapat melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kulit atau ahli kecantikan dalam menentukan perawatan yang pas untuk tipe kulit Anda.

    Terlebih jika Anda memang memiliki tipe kulit sensitif ataupun masalah pada kulit lainnya sehingga akan terjamin keamanannya.

    Hal-hal yang harus diperhatikan ketika facial saat puasa

    Selama perawatan facial, Anda dituntut bisa menahan emosi (karena bagi sebagian orang facial itu lumayan bikin sakit dan membuat mereka naik pitam) dan tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa atau mengurangi esensi puasa itu sendiri.

    Sejauh Anda bisa menjamin hal tersebut, tidak masalah melakukan berbagai perawatan untuk kulit seperti facial saat puasa. Di bawah ini poin-poin yang perlu disimak sebelum dan setelah melakukan facial saat puasa.

    Sebelum facial

    • Sebelum melakukan facial, baiknya Anda berkonsultasi ke dokter kulit ataupun terapis kecantikan di klinik Anda terlebih dahulu untuk menanyakan apakah kulit Anda sudah siap untuk perawatan wajah atau tidak.
    • Selain itu, bagi wanita yang memiliki kondisi jerawat harus berhati-hati. Perawatan wajah yang tidak tepat justru akan  memperburuk kulit yang berjerawat. Anda bisa saja mendapatkan lebih banyak jerawat kecil di sekitar wajah.

    Setelah facial

    • Hindari terkena paparan sinar matahari langsung. Kulit Anda dapat terbakar akibat sinar matahari (sunburn) yang berbahaya sehingga bisa menyebabkan reaksi kulit setelah facial. Anda baru boleh terpapar sinar matahari setelah 2 – 4 jam setelah facial.
    • Cuci wajah dengan air dingin atau air es setelah 2 jam Anda selesai melakukan facial, terutama jika kulit Anda termasuk jenis kulit yang berminyak. Saat mencuci muka, jangan gunakan sabun atau krim apapun dulu, ya!
    • Tidak menyentuh wajah dengan tangan jika sedang dalam keadaan yang tidak benar-benar bersih. Pastikan untuk mencuci tangan dahulu sampai bersih jika ingin mengusap wajah menggunakan tangan. Biarkan pori-pori kulit menyerap manfaat dari perawatan wajah yang baru saja Anda lakukan.
    • Tidak menggunakan makeup selama beberapa waktu. Berikan waktu istirahat untuk wajah Anda setidaknya satu hari setelah melakukan facial.
    • Anda bisa melakukan perawatan sendiri lagi di rumah dengan masker wajah setelah 2 hari setelah facial. Buah tomat dan mentimun merupakan dua bahan alami yang aman dan dapat kamu gunakan setelah facial.
    • Tidak melakukan eyebrows threading (mencabut bulu alis dengan benang) dan sauna hingga seminggu ke depan karena akan berakibat buruk untuk pori-pori dan pembuluh darah yang terdapat di bawah permukaan kulit Anda.
    • Sebaiknya tunda dulu rencana mewarnai rambut atau meluruskan rambut untuk meminimalisasi zat kimia dari produk tersebut yang mungkin menempel dan memengaruhi kulit Anda.
    • Jika setelah melakukan facial, kulit Anda mengalami bintik merah, sensasi gatal dan panas, atau peradangan yang tidak kunjung mereda, segeralah konsultasikan ke dokter untuk melakukan perawatan lanjutan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 14/04/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan