Perut dan usus merupakan beberapa organ yang memiliki peranan penting dalam sistem pencernaan manusia. Sangat merepotkan bila terjadi gangguan pada organ-organ ini. Terlebih bila gangguan tersebut adalah penyakit lama yang kembali kambuh. Saat Anda mengalami gangguan pada perut atau usus Anda, obat apa yang Anda konsumsi? Ranitidine adalah obat yang biasa digunakan untuk menangani gangguan yang terjadi pada perut dan usus, serta mencegah masalah tersebut kambuh setelah berhasil ditangani. Ranitidine dapat diberikan dengan melalui mulut maupun dengan cari injeksi. Bagaimana pemakaian ranitidine injeksi ini?
Ranitidine juga biasa digunakan untuk menangani gangguan yang terjadi pada perut, tenggorokan seperti erosive esophagitis, refluks asam lambung (GERD) dan Zollinger-Ellison sindrom. Cara kerjanya adalah dengan menurunkan kandungan asam yang dihasilkan oleh perut Anda. Obat ini juga mungkin dapat digunakan untuk mencegah luka lain yang disebabkan oleh beberapa jenis obat seperti nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID) misalnya ibuprofen dan naproxen hingga pendarahan pada perut maupun usus.
Pemakaian ranitidine injeksi
Pemberian ranitidine dengan cara injeksi biasanya hanya dilakukan untuk pengobatan jangka pendek. Ranitidine akan diberikan dengan disuntikkan hanya saat Anda sedang dalam posisi tidak dapat mengkonsumsi obat tersebut dengan melalui mulut. Dokter Anda seharusnya akan menyarankan Anda untuk mengkonsumsi obat tersebut melalui mulut kembali saat kondisi Anda telah memungkinkan.
Sebelum memakai obat ini, ada baiknya Anda mendiskusikan kepada dokter Anda perihal alergi yang Anda miliki, pengobatan lain yang sedang Anda jalani, gangguan kesehatan yang Anda miliki serta bila Anda sedang mengandung dan menyusui.
Ranitidine injeksi biasanya diberikan dengan menyuntikkannya melalui pembuluh darah vena maupun otot sesuai instruksi dokter. Injeksi biasanya dilakukan selama 5 hingga 20 menit dengan selang waktu setiap 6 hingga 8 jam. Dosis yang diberikan dan lama perawatannya sendiri bergantung kepada kondisi medis pasien. Pada anak-anak, selain berdasarkan kondisi medis, pertimbangan lainnya adalah berapa berat badan anak tersebut.
Sebelum penggunaan, baik di klinik maupun kediaman Anda, ada baiknya untuk Anda melakukan pengecekan kondisi kemasan lebih dahulu. Injeksi yang dilakukan oleh Anda sendiri diperbolehkan, hanya jika Anda telah yakin benar-benar memahami instruksinya sesuai dengan yang dikatakan petugas kesehatan Anda. Ada baiknya juga Anda mengetahui bagaimana cara menyimpannya dan laporkan segera ke dokter saat Anda tidak merasakan adanya perubahan selama beberapa waktu pemakaian atau justru bertambah buruk.
Efek samping ranitidine injeksi
Beberapa efek samping mungkin terjadi, seperti sakit kepala, sulit buang air besar hingga nyeri dan muncul kemerahan pada daerah sekitar lokasi injeksi. Hubungi segera dokter Anda bila Anda bahkan mulai mengalami peningkatan efek samping seperti penglihatan jadi buram, perubahan suasana hati, perasaan kelelahan yang amat sangat, perubahan detak jantung, nyeri pada perut, warna urin menjadi gelap dan beberapa gejala infeksi seperti demam hingga mengigil.
Reaksi alergi mungkin terjadi namun akan sangat jarang. Gejala-gejala alergi yang biasanya terjadi seperti munculnya ruam, terasa gatal, bengkak dan kesulitan bernapas.
Dokter Anda tentu meresepkan Anda obat ini karena obat ini akan mampu mengobati penyakit Anda, bukan justru memberikan efek samping. Namun gejala-gejala seperti yang telah disebutkan jarang terjadi. Segera laporkan dokter Anda, bila Anda justru menemukan gejala-gejala lain selain yang telah disebutkan.
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.