Hampir setiap orang pernah mengalami penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Antibiotik menjadi pilihan pengobatan utama untuk mengatasi infeksi bakteri, salah satu jenisnya yaitu cefuroxime (sefuroksim).
Bagaimana cara penggunaan dan apa saja efek samping obat ini? Simak lebih lengkapnya dalam ulasan berikut.
Golongan obat: antibiotik
Merek dagang: Anbacim, Celocid, Oxtercid, Sharox, Situroxime, dan Zinnat.
Apa itu obat cefuroxime?
Cefuroxime adalah obat antibiotik yang dapat mengobati berbagai jenis infeksi bakteri.
Obat ini tergolong dalam obat-obatan kelas antibiotik yang dikenal sebagai cephalosporin. Cara kerja obat ini adalah menghentikan pertumbuhan bakteri.
Antibiotik seperti sefuroksim tidak berpengaruh mengatasi demam akibat influenza.
Obat ini biasanya digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih (ISK) tanpa komplikasi, infeksi saluran pernapasan, dan bronkitis kronis.
Antibiotik ini juga digunakan untuk mengobati gonore, sepsis, atau penyakit Lyme awal.
Sementara itu, injeksi sefuroksim kadang-kadang diberikan sebelum dan sesudah operasi untuk mencegah infeksi.
Obat ini beredar dan tersedia di Indonesia dalam bentuk tablet salut selaput dan serbuk injeksi.
Dosis sefuroksim
Menurut data BPOM, cefuroxime tersedia dalam bentuk tablet salut selaput dan kapsul tablet salut selaput 250 – 500 mg, serta serbuk injeksi 750 mg/vial atau 1 g/vial.
Dokter akan memberikan dosis pengobatan yang tepat berdasarkan kondisi kesehatan Anda dan bagaimana Anda merespons terapi.
Dosis oral (tablet) untuk infeksi saluran napas
- Dewasa: 250 mg dua kali sehari. Untuk kasus berat, dosis dapat ditingkatkan dua kali lipat.
Dosis tablet untuk infeksi saluran kemih (ISK) tanpa komplikasi
- Dewasa: 125 mg dua kali sehari.
Dosis tablet untuk pielonefritis (infeksi ginjal)
- Dewasa: 250 mg dua kali sehari.
Dosis untuk gonore (kencing bernanah)
Oral (tablet salut selaput)
- Dewasa: 1 g cefuroxime dosis tunggal.
- Anak di atas 3 bulan: 125 mg dua kali sehari.
Injeksi
- Anak di atas 3 bulan: 1,5 g injeksi intramuskuler dosis tunggal pada dua tempat suntikan.
Dosis untuk otitis media (infeksi telinga)
Oral (tablet salut selaput)
- Dewasa: 250 mg dua kali sehari.
- Anak lebih dari 2 tahun: 250 mg dua kali sehari.
Injeksi
- Anak lebih dari 2 tahun: 30 – 100 mg/kg bb/hari (rata-rata 60 mg/kg bb/hari), dibagi dalam 3 – 4 dosis.
Dosis injeksi untuk parenteral (pemberian nutrisi)
- Dewasa: suntikkan ke dalam otot, bolus intravena atau infus dengan dosis 750 mg tiap 6 – 8 jam.
- Infeksi berat dewasa: 1,5 g cefuroxime setiap 6 – 8 jam. Pemberian lebih dari 750 mg hanya boleh secara intravena.
Aturan pakai cefuroxime
Konsumsi obat ini sampai habis sesuai durasi terapi yang dianjurkan oleh dokter Anda.
Anda dapat mengonsumsi tablet obat ini setelah makan atau tanpa makan terlebih dahulu.
Cefuroxime tidak akan berpengaruh pada infeksi virus seperti influenza. Obat ini juga dapat mengaburkan hasil tes medis Anda, termasuk tes kadar gula dalam urine.
Informasikan kepada dokter yang menangani pemeriksaan medis Anda jika sedang menjalani pengobatan antibiotik ini.