Penyakit Parkinson (Parkinson’s disease) bisa membuat tubuh terasa kaku dan sulit digerakan. Trihexyphenidyl menjadi salah satu obat yang dapat pasien gunakan untuk meredakan gejala ini.
Golongan obat: antiparkinson
Merek dagang trihexyphenidyl: Arkine, Hexymer, Parkinal, Trihexyphenidyl, Trihexyphenidyl HCL, Trihexyphenidyl Hydrochloride,
Apa itu triheksifenidil?
Triheksifenidil (trihexyphenidyl) adalah obat untuk mengobati gejala penyakit Parkinson atau gangguan ekstrapiramidal yang disebabkan oleh efek samping obat psikiatri tertentu.
Gangguan ekstrapiramidal bisa memicu gerakan-gerakan tubuh yang tidak dapat dikendalikan akibat penggunaan obat antipsikotik, seperti klorpromazin dan haloperidol.
Trihexyphenidyl membantu menurunkan rasa kaku pada otot, keringat berlebih, dan produksi air liur. Obat ini juga membantu meningkatkan kemampuan berjalan pasien Parkinson.
Obat ini termasuk ke dalam kelas obat antimuskarinik yang bekerja dengan cara menghalangi asetilkolin, zat alami yang berfungsi menghantarkan sinyal saraf ke otot.
Sebagai obat keras, triheksifenidil hanya boleh digunakan berdasarkan resep serta di bawah pengawasan dokter ahli.
Dosis trihexyphenidyl
Di Indonesia, triheksifenidil tersedia dalam bentuk tablet 2 mg yang diminum lewat mulut. Dosis obat yang diberikan bergantung pada gangguan yang ditangani sebagai berikut.
Gangguan ekstrapiramidal
Dosis awal yang direkomendasikan ialah 1 mg sekali sehari. Jika gejala tidak terkontrol dalam beberapa jam, dosis tambahan mungkin diperlukan.
Sementara itu, dosis pemeliharaan bisa diberikan sebanyak 5–15 mg per hari yang terbagi dalam tiga sampai empat kali pemberian.
Bagi sebagian pasien, manfaat ini dapat diperoleh dengan dosis pemeliharaan sebanyak 1 mg per hari.
Penyakit Parkinson
Dosis awal yang direkomendasikan untuk pengobatan penyakit Parkinson ialah 1 mg per hari. Lalu, dosis bisa ditambah menjadi 2 mg dalam interval tiga sampai lima hari.
Dokter memberikan dosis pemeliharaan 6–10 mg per hari yang terbagi dalam beberapa kali pemberian. Dosis maksimum untuk obat ini yaitu 12–15 mg per hari.
Bagi pasien yang juga minum obat levodopa, dosis obat perlu disesuaikan menjadi 3–6 mg per hari. Lansia berusia lebih dari 65 tahun juga memerlukan dosis yang lebih rendah.
Aturan pakai trihexyphenidyl
Ikuti anjuran dokter atau apoteker selama menggunakan trihexyphenidyl. Anda juga harus minum obat sesuai dosis yang tercantum pada label kemasan obat.
Triheksifenidil tersedia dalam bentuk tablet yang diminum sekali atau beberapa kali sehari selama jangka waktu tertentu sesuai arahan dokter.
Dosis obat yang diberikan berbeda pada setiap orang, tergantung kondisi yang diobati, gejala, maupun obat-obatan lain yang diminum bersamaan.
Anda bisa minum obat sebelum atau sesudah makan. Minumlah pada waktu yang sama setiap hari agar obat bekerja lebih baik karena konsentrasinya selalu tetap dalam darah.
Jangan meminum obat lebih banyak atau sedikit dari yang diresepkan. Berhati-hatilah untuk tidak melewatkan dosis dan jangan berhenti minum obat tanpa anjuran dokter.
Konsultasikanlah dengan dokter untuk mendapatkan saran penggunaan obat yang tepat.
Efek samping trihexyphenidyl
Triheksifenidil bisa menyebabkan pusing dan pandangan kabur. Jangan mengemudi atau melakukan kegiatan yang membutuhkan konsentrasi penuh setelah minum obat ini.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan pula efek samping obat sebagai berikut.
Efek samping tidak serius
Pada umumnya, penggunaan obat ini bisa memicu efek samping yang umum, seperti:
- pusing,
- sakit kepala,
- penglihatan kabur,
- peningkatan rasa kantuk,
- mual dan muntah,
- mulut kering,
- kelemahan,
- sembelit,
- lebih jarang buang air kecil, dan
- merasa gelisah atau gugup.
Efek samping serius
Pertolongan medis diperlukan bila muncul efek samping serius akibat trihexyphenidyl, seperti:
- sakit mata hingga penglihatan seperti di dalam terowongan (tunnel vision),
- ruam kulit yang terasa panas dan kering,
- sembelit parah,
- buang air kecil yang sulit dan menyakitkan,
- gerakan tubuh berulang kali yang tidak terkendali (tremor),
- kebingungan dan gangguan memori,
- perubahan perilaku yang tidak biasa, dan
- reaksi sistem saraf yang parah, seperti otot sangat kaku, demam tinggi, detak jantung cepat, gemetar, dan merasa ingin pingsan.
Segera cari bantuan medis darurat bila muncul reaksi alergi parah setelah minum obat ini, seperti gatal-gatal, sulit bernapas, serta pembengkakan pada bibir, lidah, atau wajah,
Sebagian orang bisa mengalami efek samping yang berbeda. Selain itu, tidak semua efek samping disebutkan dalam daftar di atas.
Apabila Anda memiliki kekhawatiran pada efek samping tertentu, lebih baik konsultasikan dengan dokter atau apoteker.
Peringatan dan perhatian saat pakai triheksifenidil
Anda tidak boleh menggunakan trihexyphenidyl bila alergi terhadap obat ini atau kandungan lain di dalamnya. Untuk memastikan obat ini aman, beri tahukan dokter Anda bila mengalami beberapa kondisi seperti berikut.
- Pernah atau sedang mengalami masalah ginjal atau hati, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau pembesaran prostat.
- Pernah atau sedang mengalami glaukoma, yakni kondisi kerusakan saraf mata yang menyebabkan gangguan penglihatan dan kebutaan.
- Hindari penggunaan obat untuk tardive dyskinesia atau gangguan pergerakan di luar kontrol yang malah memperburuk kondisi tersebut.
- Menggunakan obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal.
- Sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui saat memakai obat.
Obat tablet ini tidak memerlukan kondisi penyimpanan khusus. Triheksifenidil dapat disimpan pada suhu ruangan tidak lebih dari 25℃ dan jauh dari cahaya langsung.
Perhatikan instruksi penyimpanan dan tanggal kedaluwarsa pada kemasan produk. Jauhkan obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Apakah obat triheksifenidil aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Menurut pengkategorian obat untuk ibu hamil oleh US Food and Drug Administration (FDA), triheksifenidil termasuk ke dalam kategori C.
Artinya, obat ini mungkin berisiko terhadap janin, tetapi belum ada data penelitian yang cukup pada manusia.
Anda tidak boleh mengonsumsi obat ini bila sedang hamil atau berencana untuk hamil kecuali dokter menilai manfaatnya lebih besar daripada risikonya pada janin.
Meski belum diketahui bisa masuk ke dalam ASI atau tidak, dokter umumnya menyarankan ibu menyusui untuk tidak memberikan ASI selama pengobatan.
Konsultasikan dengan dokter untuk menilai manfaat dan risiko dari trihexyphenidyl terhadap kehamilan Anda.
Interaksi obat triheksifenidil dengan obat lain
Interaksi dengan obat lain yang digunakan secara bersamaan dapat mengubah cara kerja trihexyphenidyl atau meningkatkan risiko efek samping serius.
Beberapa jenis obat yang bisa saja menimbulkan interaksi dengan triheksifenidil antara lain:
- antihistamin,
- levodopa,
- amitriptilin,
- ketokonazol,
- klorpromazin,
- klozapine,
- metoklopramid,
- domperidon, dan
- neostigmin.
Tentu ada obat-obatan lain yang bisa berinteraksi dan belum tercantum pada daftar di atas. Selalu konsultasikan dengan dokter mengenai semua produk yang sedang Anda gunakan, termasuk obat resep, nonresep, vitamin, dan produk herbal
[embed-health-tool-bmi]