Enoxaparin adalah obat pengencer darah. Obat ini digunakan untuk mengobati deep vein thrombosis (DVT), yaitu pembekuan darah di vena kaki dan emboli paru. Agar lebih jelas, ketahui aturan pakai, dosis, efek samping, dan ketentuan lainnya mengenai obat ini pada ulasan berikut.
Golongan obat: Antikoagulan
Merk dagang: Lovenox
Apa itu obat enoxaparin?
Enoxaparin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi dan mengobati pembekuan darah yang membahayakan jiwa.
Obat ini berfungsi untuk menjaga aliran darah tetap lancar dengan menurunkan aktivitas pembekuan protein dalam darah.
Obat ini digunakan selama beberapa hari setelah operasi penggantian pinggul atau lutut dan, dalam beberapa kasus, setelah operasi perut, saat Anda tidak dapat berjalan.
Obat enoxaparin atau enoxaparin sodium digunakan untuk mencegah pembentukan gumpalan darah di arteri jantung selama jenis nyeri dada dan serangan jantung tertentu.
Untuk beberapa kondisi medis, enoxaparin dapat digunakan secara kombinasi beserta obat pengencer darah lainnya.
Selain kegunaan tersebut, obat enoxaparin juga mungkin digunakan untuk mengatasi kondisi medis lainnya. Tanyakan pada dokter untuk informasi lebih lanjut.
Dosis obat enoxaparin
Di Indonesia, enoxaparin tersedia dalam bentuk injeksi dengan kemasan prefilled syringe dengan kekuatan berikut.
- PFS 20 mg / 0,2 mL.
- PFS 40 mg / 0,4 mL.
- PFS 60 mg / 0,6 mL.
Sebagai obat injeksi, enoxaparin digunakan dengan cara disuntikkan sesuai dengan dosis yang dokter tentukan.
Adapun penentuan dosis umumnya bergantung pada kegunaan obat dan usia pasien. Melansir MIMS, secara umum, berikut adalah gambaran dosis dari obat enoxaparin.
1. Terapi Acute ST-segment Elevation Myocardial Infarction (STEMI)
- Dewasa: Dosis awal 30 mg (3.000 u) melalui intravena (IV) dengan 1 mg/kg (100 u/kg) melalui SC diberikan pada waktu yang sama. Dosis harus diikuti dengan 1 mg/kg (100 u/kg) melalui SC setiap 12 jam selama delapan hari atau sampai keluar dari rumah sakit. Dosis SC 2 pertama tidak boleh melebihi 100 mg (10.000 u) masing-masing.
- Pasien yang menjalani PCI: Tambahan 300 mcg/kg (30 u/kg) melalui IV diberikan pada saat prosedur jika dosis SC terakhir diberikan >8 jam yang lalu.
- Lansia: 75 thn SC: 750 mcg/kg (75 u/kg) setiap 12 jam, dengan dosis maksimal 75 mg (7500 u) untuk masing-masing dari dua dosis pertama.
2. Angina tidak stabil
- Dewasa: Dosis yang direkomendasikan 1 mg/kg (100 u/kg) setiap 12 jam selama 2 – 8 hari.
3. Profilaksis tromboemboli vena selama prosedur bedah
- Dewasa: Risiko rendah hingga sedang, dosis yang direkomendasikan, yaitu 20 mg (2.000 u) sekali sehari selama 7 – 10 hari atau sampai risiko tromboemboli berkurang, dengan dosis pertama kira-kira dua jam sebelum operasi. Risiko tinggi, dosisnya, yaitu 40 mg (4.000 u) sekali sehari dengan dosis pertama kira-kira 12 jam sebelum operasi. Alternatifnya, tawaran 30 mg (3.000 u) dimulai dengan 12 – 24 jam pasca-operasi. Lanjutkan pengobatan pada 40 mg (4.000 u) sekali sehari selama tiga minggu berikutnya setelah operasi penggantian pinggul.
- Pasien imobilisasi: 40 mg (4.000 u) sekali sehari selama minimal enam hari, lanjutkan pengobatan sampai pasien benar-benar ambulan (dapat bergerak) hingga maksimal 14 hari.
- Anak: Usia <2 bulan 750 mcg/kg (75 u/kg) tiap 12 jam; 2 bulan 500 mcg/kg (50 u/kg) tiap 12 jam.
4. Trombosis vena dalam
- Dewasa: Dosis awal 1 mg/kg (100 u/kg) setiap 12 jam atau 1,5 mg/kg (150 u/kg) sekali sehari selama minimal lima hari dan sampai antikoagulan oral terbentuk.
- Anak: Usia <2 bulan 1,5 mg/kg (150 u/kg) tiap 12 jam; 2 bulan 1 mg/kg (100 u/kg) tiap 12 jam.
5. Profilaksis pembekuan dalam sirkulasi ekstrakorporeal selama hemodialisis
- Dewasa: Dosis awal 1 mg/kg (100 u/kg) ke dalam jalur arteri sirkuit pada awal sesi dialisis. Berikan dosis 0,5 – 1 mg/kg (50 – 100 u/kg) lebih lanjut jika diperlukan. Kurangi dosis pada pasien dengan risiko tinggi perdarahan.
Dosis enoxaparin dapat disesuaikan, ditunda, atau dihentikan tergantung pada kondisi Anda dan bagaimana Anda mentolerir obat selama setiap siklus pengobatan.
Oleh karena itu, pastikan Anda selalu mengikuti petunjuk dokter ketika mengonsumsinya.
Aturan pakai obat enoxaparin
Obat ini diberikan melalui suntikan pada kulit seperti yang diarahkan oleh dokter, biasanya sekali atau dua kali sehari di area perut atau minimal 5 cm dari pusar.
Jumlah dosis dan lamanya pengobatan didasarkan pada kondisi medis Anda dan respons tubuh terhadap pengobatan.
Dosis juga dapat didasarkan pada usia dan berat badan pada jenis penyakit tertentu.
Gunakan obat enoksaparin sodium ini secara teratur untuk mendapatkan hasil terbaik. Supaya Anda ingat, gunakan obat pada waktu yang sama setiap harinya.
Jika menggunakan obat ini di rumah, pelajari semua persiapan dan instruksi penggunaan dari ahli kesehatan profesional Anda.
Sebelum menggunakan obat, periksalah produk ini apakah terdapat partikel atau terjadi perubahan warna. Jika obat tampak sudah mengalami perubahan tekstur atau warna, jangan gunakan obat ini.
Sebelum menyuntikkan enoxaparin atau enoxaparin sodium, bersihkan terlebih dahulu area yang akan disuntik menggunakan alkohol. Jangan menyuntik di tempat yang sama untuk menghindari kerusakan kulit.
Untuk mengurangi kemungkinan timbulnya ruam pada kulit, jangan menggosok-gosok area yang disuntik. Ketahui cara menyimpan dan membuang sisa obat secara aman.
Obat ini juga dapat disuntikkan melalui pembuluh darah oleh ahli kesehatan profesional, sesuai arahan dokter.
Efek samping obat enoxaparin
Cari bantuan medis segera jika Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi, seperti gatal-gatal, kesulitan bernapas, atau pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Berhenti menggunakan enoxaparin dan hubungi dokter segera jika Anda memiliki efek samping yang serius seperti berikut ini.
- Perdarahan yang tidak normal.
- Muncul bintik-bintik merah atau keunguan pada kulit.
- Kulit pucat, merasa pusing atau sesak napas, denyut jantung menjadi cepat, kesulitan berkonsentrasi.
- Tinja berwarna hitam atau berdarah, batuk darah atau muntah yang terlihat seperti bubuk kopi.
- Mati rasa, kesemutan, atau lemah otot (terutama pada kaki).
- Hilangnya kemampuan motorik pada sebelah bagian tubuh.
- Lemas mendadak, sakit kepala, linglung, atau gangguan berbicara, masalah penglihatan, atau masalah keseimbangan tubuh.
- Sesak napas.
- Nyeri di tempat suntikan.
Efek samping yang tidak terlalu serius antara lain:
- mual,
- diare,
- demam,
- bengkak di tangan atau kaki, dan
- nyeri ringan, iritasi, kemerahan, atau bengkak di area bekas suntikan.
Tidak semua orang mengalami efek samping tersebut. Kemungkinan terdapat beberapa efek samping yang tidak tercantum di atas.
Jika Anda memiliki kekhawatiran tertentu mengenai efek samping yang ditimbulkan akibat penggunaan obat, silakan konsultasikan dengan dokter atau apoteker.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat enoxaparin
Sebelum memutuskan untuk menggunakan obat, pertimbangkan dulu manfaat dan risikonya. Ini adalah keputusan yang harus dibuat setelah berdiskusi dengan dokter Anda.
Selalu beri tahu dokter mengenai kondisi medis yang Anda miliki untuk menghindari hal-hal buruk yang tidak diinginkan.
Untuk memastikan obat enoxaparin aman untuk Anda konsumsi, informasikan pula kepada dokter jika Anda memiliki kondisi di bawah ini:
- penyakit ginjal,
- kencing manis,
- tekanan darah tinggi,
- obesitas, dan
- berat badan kurang dari 45 kg (wanita) atau 57 kg (pria).
Pada kondisi di atas, dokter mungkin perlu menyesuaikan dosis obat atau memantau kondisi Anda terkait kemungkinan munculnya efek samping.
Penyimpanan obat enoxaparin
Ada beberapa tata cara penyimpanan obat enoxaparin yang harus Anda perhatikan.
Simpan obat enoxaparin sodium di tempat yang sejuk. Hindari menyimpan obat pada suhu di atas 25 derajat Celcius.
Simpan obat pada suhu ruangan, jauh dari cahaya dan kelembapan. Jangan simpan di dalam kamar mandi dan jangan dibekukan.
Obat dengan merek yang berbeda mungkin mempunyai cara penyimpanan yang berbeda.
Periksa kotak produk obat untuk mencari tahu instruksi bagaimana cara menyimpannya atau tanyakan kepada apoteker.
Pastikan pula obat disimpan di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan.
Dilarang membuang obat ke dalam toilet atau saluran pembuangan, kecuali diinstruksikan sebaliknya.
Buang produk ini dengan benar jika sudah melewati batas waktu atau tidak dibutuhkan lagi.
Konsultasikan dengan apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal untuk detail lebih mendalam tentang bagaimana membuang produk obat secara aman.
Apakah obat enoxaparin aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.
Obat enoxaparin ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori B. Artinya, tidak ada penelitian yang memadai pada wanita hamil dan menyusui yang akan membahayakan ibu dan janinnya.
Namun, tetap pertimbangkan potensi manfaat dan risikonya sebelum mengonsumsi obat ini selama hamil dan menyusui.
Interaksi obat enoxaparin dengan obat lain
Meskipun obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan bersamaan, dalam kasus lain, dua obat yang berbeda dapat digunakan bersama-sama bahkan jika mungkin terjadi interaksi.
Dalam kasus ini, dokter Anda mungkin ingin mengubah dosis atau melakukan tindakan pencegahan lain.
Saat Anda mengonsumsi obat enoxaparin, sangat penting untuk memberitahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan yang tercantum di bawah ini.
Daftar ini tidak termasuk semua obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan enoxaparin sodium.
Selalu beri tahu dokter dan apoteker jika Anda sedang mengonsumsi obat lain, termasuk tonik herbal, seperti obat tradisional Tiongkok, suplemen, dan obat-obatan yang Anda beli tanpa resep.
Mungkin ada obat lainnya yang bisa berinteraksi dengan enoxaparin. Tanyakan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.
[embed-health-tool-bmi]