backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mengatasi Angina (Nyeri Dada) Setelah Serangan Jantung

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 08/03/2021

    Mengatasi Angina (Nyeri Dada) Setelah Serangan Jantung

    Tidak semua orang yang mengalami serangan jantung akan mendapatkan gejala serangan jantung seperti angina atau nyeri dada. Namun, gejala ini memang tergolong gejala yang umum, sehingga banyak juga yang akan mengalaminya. Bahkan, angina mungkin muncul setelah Anda menjalani pengobatan serangan jantung. Lalu, bagaimana cara mengatasi angina setelah serangan jantung? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

    Cara mengatasi angina setelah serangan jantung

    Angina adalah nyeri dada atau rasa tidak nyaman yang biasanya disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke jantung. Penyebab serangan jantung yang kemudian menimbulkan gejala angina adalah penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner. Angina terbagi menjadi tiga tipe, yakni stabil, tidak stabil, dan varian.

    Dari ketiga jenis angina tersebut, yang mungkin dialami setelah serangan jantung adalah angina pectoris dan unstable anginaAngina stabil (angina pectoris) merupakan kondisi angina yang terjadi secara teratur dan bisa ditangani dengan obat-obatan. Sementara, angina tidak stabil (unstable angina) merupakan kondisi yang berbahaya dan cenderung mengarah ke serangan jantung.

    Namun, Anda tidak perlu terlalu khawatir karena gejala dari serangan jantung yang satu ini bisa diatasi dengan beberapa cara dan pengobatan. Menurut Mayo Clinic, angina bisa diatasi dengan menggunakan obat-obatan serangan jantung, prosedur medis, hingga gaya hidup sehat.

    Obat-obatan untuk mengatasi angina setelah serangan jantung

    Berikut ini adalah beberapa jenis obat-obatan yang sering digunakan sebagai obat untuk pertolongan pertama pada serangan jantung. Obat-obatan ini juga bisa digunakan untuk mengatasi angina setelah serangan jantung, seperti:

  • Aspirin
  • Aspirin merupakan obat yang mampu mengurangi penggumpalan pada darah. Obat ini diperlukan untuk memudahkan darah mengalir kembali melalui arteri jantung yang menyempit.

    • Nitrogliserin

    Nitrogliserin atau nitrat adalah obat yang sering digunakan jika merasakan nyeri pada jantung. Untuk mengatasi gejala angina setelah serangan jantung, obat ini berfungsi untuk melegakan dan memperlebar pembuluh darah. Dengan begitu lebih banyak darah mengalir ke otot jantung Anda.

    • Beta-blockers

    Obat ini bekerja dengan cara memblokir efek hormon epinefrin, yang juga dikenal sebagai adrenalin. Akibatnya, jantung Anda berdetak lebih lambat dan bisa membantu tekanan darah menjadi normal. Beta-blockers juga bisa membantu pembuluh darah agar lebih rileks sekaligus memperbaiki aliran darah.

    • Statin

    Statin adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Obat ini bekerja dengan cara memblokir zat yang dibutuhkan untuk memproduksi kolesterol.

    Statin juga dapat membantu tubuh Anda menyerap kembali kolesterol yang telah tertumpuk pada plak di dinding arteri Anda. Dengan begitu obat ini dapat membantu mencegah penyumbatan lebih lanjut pada pembuluh darah Anda.

    Prosedur medis untuk mengatasi angina setelah serangan jantung

    Tidak hanya penggunaan obat-obatan, ada pula prosedur medis yang bisa dijalani untuk mengatasi angina setelah serangan jantung terjadi. Prosedur ini juga bisa dilakukan untuk mengatasi serangan jantung, di antaranya:

    Prosedur medis yang satu ini mungkin bisa menjadi pilihan bagi Anda jika penggunaan obat serangan jantung dan upaya perubahan gaya hidup ternyata tidak dapat meredakan nyeri pada bagian dada. Angioplasti adalah prosedur yang dilakukan dengan membukan pembuluh darah arteri yang tersumbat atau menyempit.

    Tujuannya untuk mengembalikan aliran darah yang sempat terhambat menuju jantung. Angioplasti dilakukan dengan memasukkan kateter ke dalam pembuluh arteri hingga mencapai pembuluh yang paling dekat dengan jantung untuk mencari tahu posisi arteri yang tersumbat. Jika posisi sudah diketahui, ring jantung bisa dipasang secara permanen di pembuluh yang tersumbat agar pembuluh darah tetap terbuka.

  • Operasi bypass jantung
  • Tidak hanya untuk mengatasi serangan jantung, operasi ini juga bisa digunakan untuk mengatasi angina setelah serangan jantung. Biasanya, operasi bypass jantung disarankan untuk dilakukan jika pembuluh arteri sudah tersumbat cukup parah dan penyumbatan terdapat pada lokasi yang cukup membahayakan.

    Dokter bedah jantung akan memotong pembuluh darah arteri yag tersumbat dan melekatkannya pada pembuluh darah lain yang terdapat di bawah dan di atas pembuluh yang tersumbat. Dengan kata lain, dokter membuatkan jalan pintas untuk aliran darah agar tetap bisa mengalir menuju jantung meski pembuluh arteri telah tersumbat.

    • Terapi EECP (Enhanced external counterpulsation)

    Biasanya, terapi EECP ini digunakan untuk mengatasi angina setelah serangan jantung pada pasien yang masih mengalami nyeri di bagian dada meski telah menggunakan obat-obatan dan menjalani angioplasti.

    Terapi ini juga digunakan untuk mengatasi pasien yang mengalami masalah pada aliran darah di dalam pembuluh darahnya. Aliran darahnya terlalu kecil sehingga prosedur lain pun tidak bisa memberikan hasil yang maksimal.

    Terapi ini biasanya dilakukan selama 1-2 jam setiap hari selama tujuh minggu. Saat menjalani terapi, kaki Anda akan dipasangi manset berukuran besar. Tekanan pada udara akan membuat manset tersebut mengembang dan mengempis seirama dengan detak jantung Anda. Hal ini dapat membantu mengembalikan aliran darah menuju jantung.

    Perubahan gaya hidup untuk mengatasi angina setelah serangan jantung

    Apapun jenis angina yang Anda alami, dokter tentu akan menyarankan agar Anda menjalani pola hidup sehat yang baik untuk jantung. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

    • Berhenti merokok.
    • Atur pola makan sehat, misalnya dengan membatasi asupan lemak jenuh, lemak trans, garam, dan gula.
    • Perbanyak asupan buah-buahan dan sayuran serta gandum dan produk olahan susu yang rendah lemak.
    • Tingkatkan aktivitas sehari-hari, misalnya dengan rutin berolahraga setiap hari.
    • Kontrol berat badan agar tidak mengalami obesitas.
    • Kendalikan stres dan lebih rileks menjalani kegiatan sehari-hari. Cari tahu pula bagaimana cara mengatasi stres yang efektif.
    • Obati segala kondisi kesehatan yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami angina seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol tinggi.

    Selain membantu Anda mengatasi angina, beberapa hal di atas juga dapat membantu Anda mencegah serangan jantung lagi di kemudian hari.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 08/03/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan