Mi (mie) merupakan salah satu makanan favorit banyak orang. Beberapa orang bahkan ada yang senang makan mi secara mentah karena rasanya yang gurih seperti keripik. Namun, bolehkah makan mie mentah? Simak selengkapnya berikut ini.
Apakah boleh makan mi instan mentah?
Makan mi mentah dalam porsi kecil sebenarnya boleh saja. Hal ini karena dalam proses pembuatannya, mi instan mentah biasanya telah dimasak terlebih dahulu sebelum dikeringkan.
Namun, dari segi kesehatan, makan mi instan mentah tidak disarankan, terutama jika mengonsumsinya terlalu banyak.
Pasalnya, mengonsumsi mi yang tidak dimasak secara berlebihan dapat memicu gangguan pencernaan, infeksi bakteri, hipertensi, sindrom metabolik, penyakit ginjal, hingga risiko kanker.
Ada baiknya masak mie terlebih dahulu sebelum dikonsumsi dan campurkan dengan bahan-bahan lain, seperti sayuran, telur, atau daging agar lebih sehat.
Potensi bahaya makan mie mentah
Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa potensi bahaya konsumsi mi mentah bagi kesehatan tubuh.
1. Gangguan pencernaan
Rasanya yang gurih kerap membuat sebagian orang ketagihan untuk makan mi mentah. Namun, makan mi mentah secara berlebihan dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan.
Hal ini karena mi instan mentah lebih sulit dicerna oleh sistem pencernaan dibandingkan mi yang telah dimasak.
Akibatnya, perut akan terasa tidak nyaman dan timbul gangguan pencernaan lainnya, seperti perut kembung dan sembelit.
2. Infeksi bakteri
Meski risikonya cukup kecil, makan mi instan mentah berisiko menyebabkan infeksi bakteri.
Hal ini karena mi instan mentah kemungkinan bisa terkontaminasi oleh bakteri Escherichia coli atau Salmonella selama pengemasan atau penyimpanan. Kedua bakteri ini dapat menyebabkan diare atau keracunan makanan.
Memasak mi dengan air mendidih adalah cara yang paling efektif untuk membunuh bakteri sehingga mi aman untuk dikonsumsi.
3. Hipertensi
Beberapa orang terkadang makan mie mentah bersama dengan bumbu mi instan bawaan kemasan agar rasanya menjadi lebih enak.
Namun, hal ini justru dapat meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi (hipertensi). Pasalnya, mi instan, terutama bagian bumbunya mengandung natrium yang cukup tinggi.
Mengutip Harvard Health, mengonsumsi natrium terlalu banyak dapat meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung, hingga stroke.
4. Meningkatkan risiko penyakit hati
Makan mi mentah dalam jumlah berlebihan dan terlalu sering juga dapat meningkatkan risiko penyakit hati.
Hal ini karena mi merupakan makanan yang banyak mengandung bahan pengawet, pemanis, perasa buatan, serta zat aditif lainnya yang dapat membebani kerja hati.
Jika terus dibiarkan, organ hati bisa menimbun lemak berlebih dalam selnya sendiri. Seiring waktu, lemak yang menumpuk dapat meradang dan menyebabkan kerusakan pada hati.
5. Sindrom metabolik
Mengonsumsi mi instan terlalu sering juga dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik. Sindrom metabolik adalah sekumpulan gangguan yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan diabetes.
Mengutip Keck Medicine, wanita yang makan mi instan, setidaknya 2 kali seminggu atau lebih, berisiko terkena sindrom metabolik sebanyak 68 persen.
Ini karena mi instan memiliki kadar natrium dan lemak jenuh cukup tinggi yang dapat berkontribusi pada peningkatan risiko stroke, diabetes, dan penyakit jantung.
6. Memicu peningkatan berat badan
Makan mi instan mentah terlalu sering juga dapat memicu penambahan berat badan.
Hal ini karena mi instan biasanya mengandung kalori yang tinggi. Sebanyak 100 gram mi instan dapat mengandung kalori sebanyak 478 kkal, bahkan lebih banyak dari secentong nasi.
7. Meningkatkan risiko kanker
Makan mie instan mentah juga dikaitkan dengan dengan risiko kanker. Hal ini disebutkan oleh penelitian dalam jurnal Nutrients.
Studi tersebut menunjukkan mengonsumsi makanan dengan kandungan natrium yang tinggi, seperti mi instan dapat meningkatkan risiko kanker lambung.
Makanan tinggi natrium dapat meningkatkan jumlah bakteri Helicobacter pylori di mukosa lambung. Pertumbuhan bakteri ini berkontribusi pada perkembangan kanker lambung.
Tips sehat makan mi
Konsumsi mi mentah tidak dianjurkan karena dapat berefek negatif bagi tubuh. Sebaiknya Anda makan mi yang sudah matang.
Anda juga bisa mengikuti tips cara membuat mi instan berikut ini agar lebih sehat.
- Buat bumbu sendiri. Kandungan natrium di dalam bumbu bawaan kemasan mi instan biasanya cukup tinggi. Jadi, sebaiknya buat bumbu sendiri dengan menggunakan bumbu rempah-rempah, kecap, atau kaldu agar rasanya tetap enak.
- Tambahkan sayuran. Masukkan juga sayuran yang kaya zat gizi, seperti sawi hijau, sawi putih, pakcoy, bawang bombai, kecambah, atau daun bawang.
- Masukan sumber protein. Agar lebih sehat, Anda juga bisa memasukkan sumber protein seperti telur rebus, daging, tahu, atau tempe.
Mengingat banyaknya dampak negatif makan mi mentah, ada baiknya untuk menghindari konsumsinya, terlebih dalam jumlah banyak.
Anda bisa mengkonsumsi mi instan yang sudah dimasak, tetapi tetap batasi konsumsinya paling tidak 1 minggu sekali.
Kesimpulan
- Makan mi mentah dalam jumlah kecil umumnya tidak berbahaya, tapi tidak disarankan karena dapat berisiko menyebabkan berbagai penyakit.
- Konsumsi mi berlebihan dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan, infeksi bakteri, hipertensi, sindrom metabolik, penyakit ginjal, penambahan berat badan, hingga kanker.
- Ada baiknya untuk mengonsumsi mi yang telah direbus dan tambahkan juga sayuran serta sumber protein seperti telur atau daging agar lebih sehat.
[embed-health-tool-bmi]