backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

4 Cara Mengurangi Minuman Manis untuk Tubuh yang Lebih Sehat

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 16/07/2021

    4 Cara Mengurangi Minuman Manis untuk Tubuh yang Lebih Sehat

    Minuman manis dapat dijumpai di berbagai tempat, mulai dari restoran, swalayan, bahkan lemari es rumah Anda. Karena rasanya yang lezat dan menyegarkan, jenis minuman ini menjadi favorit banyak orang. Namun, konsumsi minuman manis secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan, lho.

    Apa itu minuman manis?

    Minuman manis merujuk pada produk minuman yang diberi tambahan gula atau pemanis lainnya seperti sirup jagung, sukrosa, konsentrat jus buah, dan masih banyak lagi.

    Berbagai minuman yang termasuk dalam istilah ini di antaranya adalah air karbonasi (soda), tonik, jus buah kemasan, serta minuman berenergi.

    Minuman tersebut bisa Anda jumpai dengan mudah di berbagai tempat. Disertai dengan promosinya yang kian mengencang di televisi maupun sosial media, tak heran bila banyak orang yang tergiur untuk membeli.

    Memang, minuman manis memiliki rasa yang lezat dan menyegarkan. Sayangnya, minuman ini tidak menghilangkan haus. Tubuh Anda justru mendapatkan kalori dan gula ekstra tanpa nutrisi bermanfaat.

    Banyak minum minuman manis bikin gemuk

    Bila Anda sudah mengurangi asupan makanan tetapi berat badan tak kunjung turun, coba perhatikan lagi minuman apa yang Anda konsumsi. Bisa jadi, Anda terlalu banyak minum minuman manis.

    Minuman ini tentu mengandung banyak gula. Pada satu kaleng minuman air berkarbonasi misalnya, kandungan gulanya bisa mencapai 7 hingga 10 sendok teh.

    Gula akan menambah asupan kalori ke tubuh tanpa Anda sadari. Terlebih lagi, minuman ini tidak akan membuat Anda merasa kenyang meski kandungan gulanya hampir sama dengan makanan padat.

    Ini bisa terjadi sebab gula fukrtosa yang biasanya ada dalam minuman tidak merangsang pusat kenyang di otak seperti jika Anda mengonsumsi makanan padat yang mengandung glukosa.

    Di otak terdapat pusat kenyang yang dapat mengatur asupan kalori Anda. Jika Anda sudah makan banyak kemudian Anda merasa kenyang, seharusnya Anda tidak makan lagi sesudahnya atau Anda akan makan lebih sedikit di lain waktu.

    Lain halnya ketika Anda minum minuman manis.  Cairan berjalan lebih cepat melalui saluran usus, sehingga memengaruhi hormon dan sinyal kenyang yang diterima tubuh.

    Kalori yang didapatkan tubuh dari minuman tidak dapat memberi rasa kenyang yang kuat, tidak bisa mengurangi rasa lapar, dan tidak dapat membuat Anda makan lebih sedikit.

    Karena belum kenyang, Anda pun jadi makan lebih banyak lagi, tanpa sadar bahkan telah melebihi batasan maksimal kalori yang harus dikonsumsi.

    Cara mengurangi konsumsi minuman manis

    Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi konsumsi minuman bergula tinggi:

    1. Biasakan minum air putih

    Saat Anda menginginkan minuman manis, cobalah menggantinya dengan air putih. Membiasakan diri untuk minum air putih memang tidak mudah, tetapi Anda bisa memulainya dengan cara berikut:

  • Menyediakan segelas air putih di meja kerja, sebelah tempat tidur, serta tempat lainnya yang diperlukan.
  • Membawa botol minum saat bepergian.
  • Menambahkan irisan buah bagi Anda yang tidak begitu menyukai rasa air putih.
  • 2. Mengurangi konsumsinya secara perlahan

    Bagi Anda yang terbiasa minum yang manis, cara mengurangi konsumsinya perlu dilakukan secara perlahan. Awali dengan mengurangi jumlah gula yang digunakan saat membuat minuman, misalnya dari 1 sendok makan menjadi 1 sendok teh.

    Batasi pula konsumsi minuman manis dalam kemasan. Jika terbiasa mengonsumsinya setiap hari, cobalah menguranginya menjadi tiga kali seminggu. Terus kurangi hingga Anda semakin jarang mengonsumsinya.

    3. Memilih minuman manis yang lebih menyehatkan

    Contoh minuman manis yang banyak dikonsumsi adalah soda, minuman berenergi, sports drink, sari buah, teh, dan jus kemasan. Semua minuman ini tinggi akan gula sehingga tidak menyehatkan bagi tubuh jika terus-menerus diminum.

    Namun, bukan berarti Anda tidak bisa menikmati minuman ini sama sekali. Anda bisa tetap mengonsumsi minuman ini asalkan mengganti jenisnya.

    Minuman lain yang tak kalah nikmat di antaranya cokelat panas, smoothie buah dan sayur, jus buah tanpa gula, serta susu kedelai. Semua jenis minuman tersebut memiliki rasa manis, tapi tetap menyehatkan.

    4. Mencermati informasi nilai gizi dan komposisi minuman

    Cara ini cukup efektif bagi Anda yang ingin mengurangi konsumsi minuman dalam kemasan. Penyebabnya tak lain karena Anda harus mencermati kandungan gula yang terdapat dalam suatu produk minuman.

    Gula yang terdapat dalam minuman manis kemasan bisa berupa sukrosa, glukosa, fruktosa, maltosa, dekstrosa, sirup jagung, serta konsentrat sari buah. Jadi, jangan hanya terfokus pada glukosa, tapi perhatikan pula nama lain gula dan jumlahnya secara keseluruhan.

    Batas konsumsi gula dalam sehari adalah 50 gram. Jika suatu minuman manis mengandung 27 gram gula, jumlah tersebut telah melebihi 50 persen kebutuhan gula harian.

    Cara apa pun yang Anda lakukan untuk mengurangi kebiasaan minum yang manis perlu dilakukan secara bertahap. Pasalnya, mengubah pola makan ataupun kebiasaan mengonsumsi minuman ini bukanlah hal yang mudah.

    Meski demikian, hal ini tidaklah mustahil. Kuncinya adalah mendisiplinkan diri, komitmen, dan kesabaran. Jadikan kesehatan Anda di masa yang akan datang sebagai motivasi untuk memilih minuman yang lebih menyehatkan.

    Catatan

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 16/07/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan