Semua prosedur medis memiliki efek samping bagi pasiennya. Salah satu operasi untuk menurunkan berat badan yang juga memiliki efek samping yaitu operasi bariatrik. Efek samping operasi bariatrik bisa memengaruhi penyerapan nutrisi harian hingga memunculkan dampak psikologis.
Efek samping operasi bariatrik
Operasi bariatrik biasanya dilakukan pada orang yang mengalami obesitas dan kesulitan menurunkan berat badan melalui diet.
Operasi ini bisa menurunkan berat badan secara drastis. Akibatnya, ada beberapa komplikasi yang ditimbulkan.
1. Asam lambung naik
Efek samping operasi bariatrik yang paling umum yaitu peningkatan asam lambung. Hal ini terjadi pada jenis operasi bariatrik tertentu yang mengubah anatomi saluran pencernaan, seperti gastric bypass dan sleeve gastrectomy.
Pada operasi gastric bypass, lambung akan dijepit dan langsung terhubung ke usus.
Perubahan ini dapat menyebabkan kadar asam lambung naik karena makanan melewati bagian atas lambung menuju ke usus halus lebih cepat. Nah, kadar asam yang banyak ini bisa mengiritasi lambung.
Sementara itu, prosedur sleeve gastrectomy akan memotong ukuran organ ini hingga menyerupai tabung. Pengurangan kapasitas lambung dapat menyebabkan asam lambung dengan mudah naik ke kerongkongan.
2. Luka setelah operasi
Operasi bariatrik juga dapat menyebabkan efek samping berupa luka setelah operasi. Luka ini bisa menimbulkan nyeri, bengkak, hingga luka infeksi.
Apabila terjadi infeksi serius, luka mungkin akan mengeluarkan cairan hingga pendarahan. Jika hal ini terjadi, segera konsultasikan dengan dokter untuk diberikan penanganan yang tepat.
Dalam beberapa kasus, luka bekas operasi juga membutuhkan lebih banyak waktu untuk sembuh sepenuhnya. Pemulihan akan lebih lama jika pasien memiliki masalah kesehatan lain yang memengaruhi proses penyembuhan.
3. Malnutrisi
Kekurangan gizi alias malnutrisi merupakan efek samping yang bisa dialami pasien setelah operasi. Hal ini terjadi karena prosedur bariatrik, terutama pada gastric bypass memotong lambung dan usus.
Menurut British Journal of Surgery, efek bariatrik bisa mengakibatkan penyerapan zat-zat tertentu menjadi terhambat.
Pemotongan lambung dan usus menyebabkan gangguan penyerapan yaitu zat besi, kalsium, folat, vitamin A, vitamin B1, vitamin B12 dan vitamin D. Semua zat gizi ini diserap di usus bagian atas yang dipotong saat operasi.
Nah, pasien mungkin harus mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral seumur hidup untuk mencegah defisiensi nutrisi.
4. Sindrom dumping
Efek samping operasi bariatrik lainnya yaitu terjadinya sindrom dumping.
Kondisi ini terjadi karena perubahan anatomi saluran pencernaan dan pengurangan kapasitas lambung. Akibatnya, makanan bergerak terlalu cepat melalui sistem pencernaan.
Ketika usus kecil menerima banyak makanan di luar kapasitasnya, makanan tidak dapat dicerna dengan baik. Hal ini menyebabkan berbagai gejala, seperti mual, kembung, kram perut, dan diare.
Sindrom dumping dapat dihindari dengan mengurangi pola makan, menghindari makanan tinggi gula atau karbohidrat, serta tidak minum selama atau sebelum makan.
5. Hernia
Operasi bariatrik juga dapat meningkatkan risiko terjadinya hernia.
Hal ini disebabkan oleh perubahan struktur anatomi lambung dan usus sehingga menyebabkan dinding perut lemah dan meningkatkan risiko terjadinya hernia.
Selain itu, penyembuhan luka yang buruk setelah operasi meningkatkan risiko hernia karena lemahnya dinding perut.
Usia saat melakukan operasi juga meningkatkan peluang seseorang terkena hernia. Pasalnya, elastisitas jaringan tubuh cenderung berkurang seiring bertambahnya usia.
6. Gula darah rendah
Bahaya operasi penurunan berat badan selanjutnya yaitu gula darah rendah.
Setelah operasi bariatrik, ukuran lambung berkurang drastis, dan pasien hanya dapat mengonsumsi sejumlah makanan yang lebih kecil dibandingkan sebelum operasi.
Ini menyebabkan makanan dicerna lebih cepat dan mencapai usus halus dengan lebih cepat.
Akibatnya, penyerapan gula dari makanan menjadi lebih cepat sehingga menyebabkan penurunan kadar gula darah (hipoglikemia) beberapa jam setelah makan.
Beberapa operasi bariatrik juga dapat menyebabkan peningkatan produksi insulin oleh pankreas. Produksi insulin yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah.
7. Perubahan psikologis
Bahaya penurunan berat badan drastis juga memicu perubahan psikologis. Operasi bisa memicu perubahan suasana hati, depresi, atau masalah psikologis.
Penelitian yang diterbitkan Bariatric Times mengatakan bahwa beberapa pasien setelah operasi dapat mengalami sedih mendalam.
Mereka juga tidak bisa makan banyak, menyesal telah menjalani operasi, kesulitan menjaga hubungan dengan orang lain, hingga ketakutan berat badan akan naik kembali.
8. Efek samping lainnya
Efek penurunan berat badan drastis lainnya yaitu ketidakmampuan untuk makan makanan tertentu, penyumbatan usus, batu empedu, masalah paru dan jantung, pembekuan darah, dan perdarahan internal.
Setelah melakukan operasi, pasien juga membutuhkan perubahan pola hidup yang drastis.
Pasien perlu makan dalam porsi kecil, tidak mengonsumsi banyak gula atau makanan manis, dan harus berolahraga secara rutin.
Catatan akhir
Perlu diingat, operasi bariatrik tidak untuk semua orang. Prosedur ini hanya boleh dilakukan ketika hampir semua jenis diet tidak berhasil menurunkan berat badan dan Anda tidak memiliki masalah kesehatan lain. Setelah operasi, kondisi Anda juga perlu dipantau secara jangka panjang oleh dokter.
[embed-health-tool-bmi]