Anda tahu Thai tea? Rasanya yang segar dan ringan menyita perhatian banyak orang. Sesuai dengan namanya, teh ini berasal dari Thailand. Yang membedakan yaitu tambahan rempah-rempah. Yuk, ketahui manfaat Thai tea berikut ini!
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Anda tahu Thai tea? Rasanya yang segar dan ringan menyita perhatian banyak orang. Sesuai dengan namanya, teh ini berasal dari Thailand. Yang membedakan yaitu tambahan rempah-rempah. Yuk, ketahui manfaat Thai tea berikut ini!
Thai tea adalah minuman yang terbuat dari campuran teh hitam, adas manis, kapulaga, gula, bunga jeruk, dan susu. Jenis minuman ini disebut juga dengan Chayen.
Teh ini bisa disajikan dengan tambahan susu atau tidak dan dengan es atau hangat. Semua tergantung selera Anda. Beragam rempah-rempah yang ditambahkan pada teh ini pun menunjukkan banyaknya manfaatnya pada tubuh.
Di bawah ini beberapa manfaat Thai tea yang perlu Anda ketahui berdasarkan bahan-bahan pembuatannya.
Daun teh hitam yang menjadi bahan utama untuh teh khas Thailand ini mengandung antioksidan polifenol yang terdiri atas katekin, theaflavin, epikatekin, kaempferol, myricetin, dan thearubigins.
Antioksidan teh hitam, kapulaga, dan adas manis membantu tubuh melawan radikal bebas dan mengurangi kerusakan sel.
Menurut penelitian, katekin memiliki sifat antikarsinogenik yang mampu mengurangi risiko penyakit kanker pada pankreas, usus kecil, hati, kandung kemih, usus besar, kerongkongan, prostat, kulit, hingga paru-paru.
Antioksidan pada teh hitam dan adas manis membantu kinerja pembuluh darah yang mengalir dari jantung ke seluruh tubuh dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).
Efek kedua bahan tersebut dapat mendukung kesehatan jantung dan arteri sehingga mencegah terjadinya stroke atau serangan jantung di masa tua.
Sama seperti kopi, teh hitam juga memiliki kandungan kafein yang sifatnya stimulan. Zat memengaruhi sistem saraf pusat sehingga Anda lebih konsentrasi.
Sementara kandungan gula yang terdapat pada minuman Thai tea ini bisa membangun kembali energi di dalam tubuh.
Kombinasi antara antioksidan dan kafein dalam Thai tea dengan latihan fisik intensitas sedang, bisa meningkatkan proses metabolisme tubuh dan mendorong tubuh untuk membakar kalori lebih cepat.
Proses pembakaran kalori yang lebih cepat ini memaksa tubuh untuk menggunakan lemak cadangan sehingga berat tubuh bisa berkurang. Sehingga, Thai tea memiliki potensi untuk menurunkan berat badan.
Teh hitam mengandung senyawa fenolik dan tanin yang mampu menghambat beberapa jenis bakteri. Adas manis yang memiliki senyawa seperti anethole, linalool dan asam shikimicanti dapat melindungi tubuh dari berbagai patogen (bibit penyakit).
Bila keduanya digabungkan, pertumbuhan bakteri E. coli yang menyebabkan diare bisa dicegah.
Meski menawarkan sederet manfaat baik, bukan berarti Anda bebas minum Thai tea sebanyak-banyaknya. Ini karena Thai tea yang dijual di pasaran saat ini termasuk minuman tinggi kandungan gula serta lemak.
Kebanyakan konsumsi gula dan lemak dari susu bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti diabetes, kolesterol tinggi, dan hipertensi.
Belum lagi tehnya sendiri mengandung kafein yang merupakan zat stimulan yang akan merangsang aktivitas otak. Bagi beberapa orang, kafein bisa menyebabkan sakit kepala, sakit perut, dan munculnya perasaan gelisah dan tidak nyaman.
Untuk mendapatkan manfaat Thai tea yang optimal, jangan terlalu sering menenggak minuman khas Negeri Gajah Putih ini. Minum sesekali saja sudah bisa mendatangkan khasiat baik bagi tubuh, kok!
Thai tea yang biasa Anda beli di kedai minuman, terasa lebih manis karena mengandung gula, susu, atau krimer. Ini sebenarnya kurang baik jika terus Anda minum.
Nah, agar lebih sehat dan manfaat Thai tea lebih maksimal didapatkan, Anda bisa membuat sendiri teh ini dengan bahan-bahan di bawah ini.
Untuk membuat Thai tea, ikuti langkah-langkah di bawah ini.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar