backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Apakah Teh Bisa Membuat Kecanduan?

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 01/04/2021

    Apakah Teh Bisa Membuat Kecanduan?

    Menurut Tea Association of the U.S.A., Inc, orang-orang di dunia mengomsumsi teh dalam jumlah yang luar biasa besar dibandingkan dengan minuman lainnya. Namun, meskipun teh memiliki sejumlah manfaat, kafein dalam jumlah besar yang terkandung di dalamnya bisa tidak sepenuhnya sehat untuk tubuh Anda. Berdasarkan cara dan seberapa sering Anda minum teh, jenis kafein ini bisa memberikan banyak dampak positif ataupun negatif.

    Dengan jumlah yang cukup, teh bisa menjaga pikiran Anda tetap tajam, fokus, dan meningkatkan energi Anda. Sebaliknya, jika Anda terlalu sering minum teh, atau mengonsumsinya dalam jumlah sangat besar untuk waktu yang lama, Anda bisa menjadi kecanduan teh.

    Kafein bisa membuat Anda kecanduan teh

    Kafein adalah stimulan sistem saraf pusat, dan penggunaan rutinnya menyebabkan ketergantungan fisik yang ringan. Kandungan kafein dalam teh tidak membuat kesehatan fisik Anda berisiko sebagaimana obat-obatan adiktif. Meski demikian, secara fisik Anda menjadi kecanduan kafein.

    Tubuh Anda terbiasa memiliki kafein dalam sistem fungsionalnya, maka dari itu tubuh selalu meminta Anda untuk mengonsumsi lebih banyak kafein untuk mendapatkan efek yang biasa Anda dapatkan, seperti kewaspadaan atau energi.

    Setiap pecandu bisa menderita insomnia jika minum terlalu banyak teh kurang dari 6 jam sebelum tidur. Selain itu, orang yang lebih sensitif tidak hanya merasa sulit tidur tetapi juga bisa mengalami efek samping kegugupan dan sakit perut.

    Gejala putus kafein (sakaw kafein)

    Jika berhenti mengonsumsi kafein secara tiba-tiba, tubuh akan “kehilangan” jumlah kafein yang biasa, dan bisa membuat Anda merasa tidak nyaman dalam beberapa hari karena gejala tertentu. Gejala putus kafein meliputi:

  • sakit kepala 
  • kelelahan atau keletihan
  • kecemasan 
  • lekas marah
  • depresi 
  • sulit berkonsentrasi
  • nyeri otot 
  • Gejala putus kafein ini tidaklah seserius gejala yang disebabkan oleh narkoba atau alkohol. Gejala ini biasanya menghilang dengan segera setelah Anda lanjut minum teh dengan jumlah yang sama seperti sebelumnya, atau lebih,

    Bagaimana cara mencegah kecanduan teh?

    Untuk mencegah Anda menjadi kecanduan teh, ikuti saran berikut:

  • Kurangi jumlah kafein yang Anda konsumsi. Anda bisa mengurangi jumlah kafein dalam teh dengan menggunakan satu kantong teh sebanyak 3-4 kali, mempersingkat jangka waktu seduh, dan menurunkan suhu air teh.
    • Minum teh hijau, teh putih, atau teh herbal. Teh hitam mengandung kafein dalam jumlah besar. Jadi, ubah sedikit kebiasaan Anda dengan mencoba teh hijau, teh putih, atau teh herbal.
    • Cobalah minuman tanpa kafein. Daripada mengonsumsi minuman berkafein, Anda bisa memikirkan alternatif lainnya dengan pilihan minuman bebas kafein.
    • Hindari terlalu sering mengonsumsi teh berkafein tinggi.
    • Kurangi konsumsi kafein Anda secara perlahan. Jangan menghentikan teh secara langsung karena ini bisa membuat Anda mengalami gejala tidak terduga. Mengurangi konsumsi teh secara perlahan bisa membantu Anda mencegah perasaan buruh tersebut.

    Seperti kopi, teh terpilih sebagai brain food untuk membangunkan energi dan membuat pikiran Anda fokus dengan segera. Namun, Anda harus ingat untuk meminumnya dalam jumlah cukup, atau Anda akan menjadi terobsesi dengan teh dan menderita banyak efek samping dari kafein.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 01/04/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan