backup og meta

7 Manfaat Telur Puyuh, Plus Risiko Efek Sampingnya

7 Manfaat Telur Puyuh, Plus Risiko Efek Sampingnya

Telur puyuh adalah telur yang dihasilkan dari burung puyuh. Telur kecil ini bisa dijadikan isi sayur sop atau dijadikan sate pendamping bubur ayam. Lantas apa saja manfaat dan kandungan gizi telur puyuh? Ini penjelasan selengkapnya. 

Kandungan zat gizi telur puyuh

Meski kecil telur puyuh atau quail egg kaya zat gizi, berikut ini adalah kandungan zat gizi telur ini per butirnya (9 gram). 

  • Kalori: 14,2 kkal.
  • Protein: 1,17 gram (g).
  • Lemak: 1 g.
  • Karbohidrat: 0,037 g.
  • Kalsium: 5,76 mg.
  • Besi: 0,328 miligram (mg).
  • Magnesium: 1,17 mg.
  • Fosfor: 20,3 mg.
  • Kalium: 11,9 mg.
  • Natrium: 12,7 mg.
  • Seng: 0,132 mg.
  • Tembaga: 0,006 mg.
  • Mangan: 0,003 mg.

Apa saja manfaat telur puyuh?

Lantas apa saja manfaat telur puyuh untuk kesehatan Anda? Berikut ini adalah penjabaran lengkapnya.

1. Tinggi protein

Manfaat menu buka puasa tinggi protein

Sama seperti telur ayam, telur puyuh termasuk makanan tinggi protein

Satu porsinya (5 butir) mengandung 5,85 gram protein yang jumlahnya hampir sama seperti satu butir telur ayam.

Kandungan protein diperlukan tubuh untuk dijadikan sumber energi, menjaga stamina, memelihara kesehatan kulit dan rambut, serta membangun dan menguatkan massa otot.

2. Sebagai antioksidan

Sebuah penelitian dalam jurnal European journal of nutrition (2018) melakukan uji coba pada hewan mengenai penggunaan telur puyuh untuk mencegah kerusakan sel testis akibat radikal bebas

Riset ini memberikan ekstrak telur puyuh pada tikus dengan diabetes. Hasil riset selama tujuh minggu menunjukkan adanya perbaikan sel testis pada tikus. 

Hal itu diduga karena kandungan antioksidan yang dapat membantu memperbaiki kerusakan sel dan mengobati gejala alergi. 

Meskipun ada hasil yang potensial, masih dibutuhkan uji klinis pada manusia untuk memastikan manfaatnya. 

3. Mendukung imun tubuh

Telur yang dihasilkan burung puyuh ini juga kaya akan vitamin A dan kolin.

Setiap satu porsinya menawarkan 118,5 miligram kolin dan 245 SI (satuan internasional) vitamin A.

Artinya, seporsi telur ini mampu menyajikan sekitar 22 – 28% kebutuhan kolin harian dan 8 – 10% asupan vitamin A harian sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG).

Keduanya bekerja untuk mendukung kerja sistem imun tubuh untuk mencegah risiko penyakit kronis dan infeksi, khususnya mencegah perkembangan penyakit jantung. 

Vitamin A dan kolin juga berfungsi memelihara fungsi sistem saraf dan indra penglihatan Anda.

4. Menjaga kesehatan jantung

Telur puyuh mengandung lebih banyak selenium dan zat besi daripada telur ayam.

Selenium bermanfaat untuk memelihara fungsi kognitif otak, meningkatkan metabolisme hormon tiroid, dan memperbaiki kerusakan DNA.

Sementara itu, zat besi berfungsi memproduksi sel darah merah sehat untuk mencegah anemia.

Zat besi juga mungkin berpotensi memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung.

Kombinasi zat besi dan selenium dibutuhkan tubuh untuk metabolisme otot serta memelihara kesehatan pembuluh darah.

5. Berpotensi meredakan rinitis alergi

penyebab rinitis alergi

Penelitian dalam Journal of dietary supplements (2021) menyelidiki kemanjuran dan keamanan suplemen kandungan bioaktif quail egg dan mineral seng, dalam menekan gejala rinitis alergi.

Riset ini dilakukan pada 77 orang dengan rentang usia 18 – 60 tahun selama tujuh hari. 

Gejala rinitis alergi seperti bersin, hidung tersumbat, dan pilek membaik dalam waktu satu jam setelah mengonsumsi suplemen antioksidan dan seng telur puyuh. 

Namun, masih tidak jelas apakah senyawa dalam telur ini saja yang berperan baik atas manfaat tersebut. 

6. Berpotensi meredakan gejala esofagitis eosinofilik

Riset pada hewan lainnya dalam jurnal Scientific reports (2018) menunjukkan quail egg mungkin bermanfaat untuk mengatasi gejala esofagitis eosinofilik. 

Esofagitis eosinofilik merupakan kondisi peradangan kronis yang terjadi di dalam dinding kerongkongan (esofagus) atau saluran penghubung mulut dengan lambung. 

Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya penumpukan eosinofil pada kerongkongan lantaran reaksi alergi.

Eosinofil adalah salah satu jenis sel darah putih yang berperan dalam reaksi alergi.

Meskipun begitu, masih dibutuhkan uji klinis lebih lanjut pada manusia untuk memastikan manfaat tersebut.

7. Potensi manfaat kesehatan lainnya

Satu butir telur ini juga mengandung sejumlah kecil vitamin B12 dan riboflavin.

Riboflavin membantu tubuh Anda memecah makanan dalam pencernaan dan mengubahnya menjadi energi. Selenium juga mendukung kesehatan kelenjar tiroid.

Sementara itu, vitamin B12 meningkatkan fungsi sistem saraf dan membantu menjaga tingkat energi dalam pembentukan sel darah merah.

Bahaya telur puyuh untuk kesehatan

Seporsi telur ini mengandung 380 mg kolesterol yang hampir dua kali lebih banyak dari batas maksimal kolesterol harian menurut American Heart Association.

Satu porsinya juga mengandung 1,6 gram lemak jenuh yang dapat meningkatkan kolesterol.

Oleh karena itu, akan lebih baik jika Anda membatasi jumlah konsumsi telur puyuh agar terhindar dari kenaikan kolesterol. 

Apabila Anda memiliki kadar kolesterol tinggi, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi telur ini.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Baltaci, A. K., Mogulkoc, R., Akil, M., & Bicer, M. (2016). Review – Selenium – Its metabolism and relation to exercise. Pakistan journal of pharmaceutical sciences29(5), 1719–1725.

Dev, S., & Babitt, J. L. (2017). Overview of iron metabolism in health and disease. Hemodialysis international. International Symposium on Home Hemodialysis21 Suppl 1(Suppl 1), S6–S20. https://doi.org/10.1111/hdi.12542

Lianto, P., Han, S., Li, X., Ogutu, F. O., Zhang, Y., Fan, Z., & Che, H. (2018). Quail egg homogenate alleviates food allergy induced eosinophilic esophagitis like disease through modulating PAR-2 transduction pathway in peanut sensitized mice. Scientific reports8(1), 1049. https://doi.org/10.1038/s41598-018-19309-x

Oladipo, G. O., Nlekerem, C. M., Ibukun, E. O., & Kolawole, A. O. (2018). Quail (Coturnix japonica) egg yolk bioactive components attenuate streptozotocin-induced testicular damage and oxidative stress in diabetic rats. European journal of nutrition57(8), 2857–2867. https://doi.org/10.1007/s00394-017-1554-4

Pinto, J. T., & Zempleni, J. (2016). Riboflavin. Advances in nutrition (Bethesda, Md.)7(5), 973–975. https://doi.org/10.3945/an.116.012716

Shipton, M. J., & Thachil, J. (2015). Vitamin B12 deficiency – A 21st century perspective . Clinical medicine (London, England)15(2), 145–150. https://doi.org/10.7861/clinmedicine.15-2-145

Syrigou, E., Psarros, F., Makris, M., Grapsa, D., & Syrigos, K. (2021). Efficacy of a Quail Eggs-Based Dietary Supplement for Allergic Rhinitis: Results of a Single-Arm Trial. Journal of dietary supplements18(1), 17–30. https://doi.org/10.1080/19390211.2019.1694121

Tunsaringkarn, T., Tungjaroenchai, W., Siriwong, W. (2013). Nutrient Benefits of Quail (Coturnix Coturnix Japonica) Eggs. International Journal of Scientific and Research Publications, 3(5), 1-8.

Wiedeman, A. M., Barr, S. I., Green, T. J., Xu, Z., Innis, S. M., & Kitts, D. D. (2018). Dietary Choline Intake: Current State of Knowledge Across the Life Cycle. Nutrients10(10), 1513. https://doi.org/10.3390/nu10101513

Are eggs good for you or not?. (2018). American Heart Association. Retrieved November 18, 2022 from https://www.heart.org/en/news/2018/08/15/are-eggs-good-for-you-or-not/ 

Egg, quail, whole, fresh, raw. (2019).U.S. Department of Agriculture. Retrieved November 18, 2022 from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/172191/nutrients

Versi Terbaru

25/11/2022

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

5 Cara Mengenali Telur Busuk, Jangan Salah Pilih!

6 Hal yang Mungkin Terjadi Akibat Kebanyakan Makan Telur


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 25/11/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan