Manfaat kedondong untuk kesehatan ternyata begitu beragam. Selain daging buahnya, bagian lain pada kedondong, seperti daun dan kulit kayunya juga punya khasiat tersendiri. Khasiat yang ditawarkan kendondong mulai dari membantu mengatasi luka hingga sebagai pengobatan alami diare. Penasaran apa saja manfaat dan kandungan gizi yang ada di dalam buah kedondong? Simak penjelasannya berikut ini, ya!
Kandungan gizi kedondong
Kedondong (Spondias dulcis) atau yang disebut juga dengan golden apple, ambarella, maupun jew plum adalah tumbuhan yang banyak ditemukan di Asia tropis, termasuk Indonesia.
Buah ini biasanya bisa dengan mudah Anda temukan pada rujak buah dan disajikan bersama beberapa buah lainnya.
Selain rasanya yang unik, kedondong ternyata juga menyimpan khasiat melimpah.
Kandungan gizi buah kendondong pun tak perlu diragukan lagi. Dikutip dari situs Data Komposisi Pangan Indonesia, sebanyak 100 gram (g) kedondong mengandung:
- Air: 87,8 g
- Energi: 47 kalori (Kal)
- Protein: 0,5 g
- Lemak: 0,2 g
- Karbohidrat: 10,4 g
- Serat: 2,7 g
- Abu: 0,6 g
- Kalsium: 7 miligram (mg)
- Fosfor: 58 mg
- Besi: 0,8 mg
- Natrium: 2 mg
- Seng: 0,2 mg
- Beta-Karoten: 167 mikrogram (mcg)
- Thiamin (Vitamin B1): 0,07 mg
- Riboflavin (Vitamin B2): 0,04 mg
- Niasin: 0,4 mg
- Vitamin C: 32 mg
Selain kandungan gizi yang telah disebutkan di atas, tanaman kedondong juga mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan.
Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine menyebutkan bahwa antioksidan pada kedondong ditemukan di ekstrak daunnya yang mengandung senyawa fenolik.
Kandungan nutrisi yang begitu melimpah di dalam buah kedondong dapat membantu menyumbang agar kebutuhan gizi harian Anda tercukupi.
Manfaat kedondong untuk kesehatan
Kedondong ternyata memiliki banyak manfaat untuk kesehatan Anda.
Kandungan gizi kedondong yang beragam dan seimbang membuatnya kerap dijadikan obat tradisional untuk berbagai penyakit.
Berikut ini beberapa manfaat kedondong untuk kesehatan yang perlu Anda ketahui:
1. Merawat luka bakar
Salah satu manfaat kedondong adalah untuk merawat dan mempercepat proses penyembuhan luka bakar. Hal tersebut telah dibuktikan, setidaknya pada hewan percobaan.
Penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Medika Veterinaria menguji proses penyembuhan luka bakar pada tikus dengan menggunakan daun tanaman kedondong dan vaselin.
Pengobatan tersebut dilakukan 2 kali sehari selama 21 hari.
Hasilnya menemukan bahwa pemberian daun kedondong dan vaselin dapat mempercepat proses penyembuhan luka bakar pada tikus dibandingkan dengan perawatan lainnya.
Ini mungkin karena daun kedondong mengandung sifat antimikroba yang dapat melawan kuman penyebab peradangan.
2. Menjaga kesehatan mata
Manfaat kedondong selanjutnya adalah menjaga kesehatan mata. Ini karena kandungan beta-karoten yang terdapat pada buah kedondong.
Beta-karoten membantu mengurangi stres oksidatif pada mata yang muncul dari cahaya alat elektronik.
Kandungan beta-karoten di dalam buah kedondong tersebut akan diubah menjadi vitamin A oleh tubuh.
Dikutip dari situs Saxonburg Family Eye Care, vitamin A dapat mempertajam kemampuan Anda untuk melihat dalam kegelapan.
Itu pula yang menjadi alasan mengapa khasiat kedondong kerap dijadikan obat tradisional untuk membantu mengatasi gangguan penglihatan dan infeksi mata.
3. Mengatasi sakit tenggorokan
Kedondong ternyata juga membawa kesehatan lain untuk kesehatan tenggorokan dan mulut.
Ini karena kedondong mengandung vitamin C yang cukup tinggi, yaitu 32 mg atau kurang lebih 35 persen dari angka kecukupan vitamin harian Anda.
Tak heran, Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine menyebutkan bahwa buah kedondong sering digunakan sebagai obat tradisional untuk membantu mengatasi sakit tenggorokan.
Selain itu, khasiat kedondong untuk mengatasi sakit tenggorokan mungkin juga disebabkan oleh sifat antimikroba yang terkandung di dalamnya.
4. Menjaga kesehatan pencernaan
Manfaat atau khasiat kedondong selanjutnya adalah menjaga kesehatan pencernaan. Buah kedondong memang sudah sering digunakan untuk membantu mengatasi diare.
Ini karena buah kedondong mengandung serat pangan yang memiliki khasiat untuk melancarkan pencernaan.
Tak hanya itu, senyawa kloroform pada ekstrak daun kedondong terbukti mengandung sifat antimikroba yang berpotensi melawan bakteri Shigella dysentery.
Bakteri Shigella dysentery adalah penyebab utama infeksi pada saluran pencernaan yang menimbulkan gejala berupa diare, demam, hingga kram perut.
5. Menurunkan risiko penyakit kardiovaskular
Kedondong ternyata juga memiliki manfaat atau khasiat untuk menjaga kesehatan jantung. Ini karena kandungan serat yang terdapat pada buah kedondong.
Jurnal Nutrients menyebutkan bahwa konsumsi serat setiap hari dapat menurunkan risiko Anda terkena penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).
Tak hanya itu, buah ini juga mengandung gizi yang dapat mengurangi peradangan dan mencegah aterosklerosis.
Aterosklerosis adalah kondisi ketika pembuluh darah tersumbat sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
6. Menurunkan berat badan
Buah kedondong dapat menjadi pilihan bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan. Pasalnya, kedondong mengandung serat yang dapat membuat Anda kenyang lebih lama.
Jurnal Nutrients juga menyatakan bahwa konsumsi serat dapat membantu mengontrol berat badan ideal.
Secara tidak langsung, serat bisa membuat Anda tidak terlalu sering makan karena merasa kenyang, menunda pengosongan lambung, menurunkan penyerapan nutrisi, dan memperlambat pencernaan.
Meskipun begitu, Anda tetap dianjurkan mengonsumsi makanan lain untuk menyempurnakan manfaat atau khasiat buah kedondong.
7. Meningkatkan daya tahan tubuh
Vitamin C yang terdapat pada buah kedondong dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh Anda dalam menghadapi penyakit.
Selain itu, kandungan beta-karoten yang diubah menjadi vitamin A dalam tubuh juga dapat melakukan peran untuk mengoptimalkan sistem imunitas tubuh.
Tak sampai di situ, antioksidan yang terdapat pada buah kedondong juga dapat membawa manfaat sebagai penangkal berbagai penyakit.
Tips mengonsumsi kedondong
Buah kedondong dapat dikonsumsi mentah ataupun matang. Anda perlu hati-hati jika menggigit buah ini secara langsung karena daging buah mungkin sulit dilepaskan dari bijinya.
Ketika matang, buah kedondong akan berubah menjadi kuning dan dagingnya melunak. Rasa asam yang tajam dari buah ini juga mungkin akan berkurang.
Selain dimakan bersama buah lain dan dicocol sambal rujak, buah kedondong juga bisa diolah menjadi selai, saus, atau sup.
Sementara itu, daun kedondong bisa dimakan mentah ataupun matang. Jika tak yakin makan daun kedondong mentah-mentah, Anda bisa mengukusnya dan makan selagi hangat.
[embed-health-tool-bmi]