Daging domba mungkin tidak sepopuler daging kambing bagi masyarakat Indonesia. Padahal, daging domba memiliki cita rasa dan nilai gizi yang tak kalah. Yuk, simak kandungan gizi dan manfaat daging domba berikut ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Daging domba mungkin tidak sepopuler daging kambing bagi masyarakat Indonesia. Padahal, daging domba memiliki cita rasa dan nilai gizi yang tak kalah. Yuk, simak kandungan gizi dan manfaat daging domba berikut ini.
Daging domba merupakan alternatif daging merah selain daging sapi atau kambing. Menurut sebagian kalangan, daging domba punya tekstur lebih empuk dan lebih sedikit lemak.
Domba yang dikonsumsi umumnya berusia di bawah satu tahun yang dikenal dengan istilah lamb. Lain halnya dengan domba berusia lebih dari satu tahun yang disebut mutton.
Kebab dan lamb chop bisa Anda temukan sebagai olahan daging domba yang populer. Bagi masyarakat Indonesia, daging domba lebih umum sebagai pengganti kambing dalam olahan, seperti sate, gulai, atau tongseng.
Dikutip melalui laman Data Komposisi Pangan Indonesia, dalam 100 gram daging domba segar memiliki kandungan nutrisi, seperti:
Daging domba menjadi salah satu sumber protein hewani dengan cita rasa lezat. Sayangnya, banyak orang masih ragu untuk makan daging domba karena kandungan kolesterolnya yang terkenal cukup tinggi.
Walaupun begitu, masih ada sejumlah khasiat dari daging domba yang bisa Anda rasakan. Di bawah ini beberapa manfaat daging domba yang penting untuk kesehatan tubuh.
Anemia atau kurang darah bisa menimbulkan gejala seperti kelelahan dan kurang bertenaga. Umumnya, penyebab utama dari gangguan ini yaitu tubuh yang kekurangan zat besi.
Daging domba kaya kandungan mineral zat besi, terutama zat besi heme. Keuntungan zat besi heme yakni mudah diserap oleh tubuh, sehingga lebih efektif untuk menangani anemia.
Dalam 100 gram daging domba segar mengandung sekitar 2,4 miligram zat besi. Maka dari itu, Anda bisa menambahkan daging domba dalam asupan makanan untuk membantu mencegah kondisi ini terjadi.
Seiring bertambahnya usia, tubuh Anda memerlukan asupan zat gizi protein untuk menjaga massa otot. Daging domba adalah salah satu sumber makanan terbaik dengan protein berkualitas tinggi.
Kebutuhan protein harian untuk orang dewasa berkisar antara 60 – 65 gram per hari. Itu artinya, konsumsi daging domba mampu memenuhi sekitar 25% kebutuhan tubuh Anda.
Untuk memelihara massa otot, Anda juga perlu melakukan pola hidup sehat dan olahraga rutin. Kekurangan protein dan gaya hidup buruk bisa memicu hilangnya massa otot atau sarcopenia pada usia lanjut.
Daging domba mengandung asam amino beta-alanine yang tubuh gunakan untuk memproduksi carnosine. Tinggi rendahnya kadar carnosine bisa memengaruhi fungsi dan kinerja otot.
Menurut studi dalam jurnal Sports Medicine, kadar carnosine yang tinggi pada otot manusia bisa menurunkan efek kelelahan dan meningkatkan kinerja olahraga dari waktu ke waktu.
Daging secara umum tinggi akan kandungan asam amino ini. Konsumsi daging domba secara teratur dapat bermanfaat bagi atlet atau Anda yang ingin mengoptimalkan performa fisik dalam aktivitas sehari-hari.
Mineral zinc (seng) penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Mineral ini juga berperan dalam proses penyembuhan luka, sintesis protein, hingga tumbuh kembang anak.
Jika tubuh tidak mendapatkan cukup asupan zinc, sistem kekebalan bisa tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sehingga, tubuh Anda mungkin lebih rentan terserang infeksi virus.
Hebatnya, daging domba memiliki kandungan zinc dalam jumlah tinggi. Daging domba seberat 100 gram mengandung 4,7 gram zinc, yang memenuhi sekitar 50% kebutuhan mineral harian Anda.
Selain protein dan mineral, vitamin B12 jadi nutrisi penting lainnya dalam daging domba. Bahan makanan ini juga memiliki kandungan vitamin B lain, seperti vitamin B6, vitamin B3, vitamin B2, hingga vitamin B5.
Manfaat vitamin B12 dan vitamin B lainnya dari daging domba salah satunya yaitu membantu melindungi fungsi sistem saraf tubuh agar mampu bekerja sebagaimana mestinya.
Hingga pada akhirnya, memastikan sistem saraf sehat dan fungsinya terjaga melalui asupan sederet vitamin B tersebut dapat membantu seluruh bagian tubuh berfungsi dengan baik.
American Heart Association memperingatkan terdapat kandungan lemak jenuh dan kolesterol tinggi pada daging domba. Hal ini tentu membuat sebagian orang perlu berhati-hati, terutama penderita tekanan darah tinggi (hipertensi) dan penyakit jantung.
Batasi konsumsi daging domba sebanyak sekali atau dua kali per minggu. Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan teknik pengolahan dari daging domba yang Anda konsumsi.
Teknik memasak dengan membakar atau memanggang cenderung lebih aman. Sementara itu, menggoreng atau menumis daging domba dengan minyak malah akan meningkatkan kadar lemak jenuh yang berisiko bagi tubuh.
Pada akhirnya, Anda perlu perlu berhati-hati saat makan daging domba. Konsultasikan ke dokter atau ahli gizi, jika khawatir akan efek sampingnya pada kesehatan Anda.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar