Ada banyak zat yang berperan dalam menjalankan fungsi tubuh, seperti hormon dan enzim. Anda mungkin sudah sering mendengar fungsi hormon dan enzim, tapi bagaimana dengan koenzim?
Apa itu koenzim?
Koenzim adalah zat yang membantu kerja enzim.
Perlu diketahui, enzim adalah zat yang terbentuk dari protein dan berfungsi untuk melancarkan serta mempercepat reaksi kimia pada tubuh.
Ada perbedaan antara hormon dan enzim. Enzim mempercepat reaksi kimia, sedangkan hormon diproduksi suatu organ dan mengirim pesan ke organ tubuh lainnya agar menimbulkan reaksi kimia.
Tak seperti enzim, koenzim bukan terbentuk dari protein, melainkan dari zat organik, yaitu zat yang mengandung karbon.
Coenzyme melekat dengan enzim dan hanya bisa bekerja bila terdapat enzim.
Tahukah Anda?
Koenzim sering disamakan dengan kofaktor. Keduanya sama-sama membantu cara kerja enzim. Meski begitu, coenzyme dengan kofaktor memiliki susunan kimia yang berbeda.
Fungsi dan cara kerja koenzim
Berikut beberapa fungsi dan cara kerja koenzim di dalam tubuh.
1. Menghasilkan energi
Koenzim berperan penting dalam menggunakan dan menyimpan energi di dalam sel tubuh.
Tubuh nantinya juga mendaur ulang senyawa ini agar bisa mengisi tenaga di dalam sel tubuh berkali-kali.
2. Menangkal radikal bebas
Fungsi koenzim mampu menjaga tubuh dari paparan radikal bebas yang membuat sel-sel tubuh rusak.
Karena sifat ini, senyawa ini berperan sebagai antioksidan.
3. Reaksi redoks
Koenzim membantu berjalannya reaksi kimia bernama reaksi redoks. Reaksi kimia ini berperan penting untuk:
- memecah zat makanan agar bisa diserap tubuh,
- penyembuhan luka,
- melawan kuman dan benda asing,
- mengendalikan pertumbuhan sel.
Jenis koenzim
Ada dua bagian besar coenzyme, yaitu vitamin dan nonvitamin. Keduanya pun terbagi lagi menjadi beberapa jenis yang lebih kecil.
1. Adenosine triphosphate (ATP)
Ini adalah salah satu contoh senyawa dengan jenis nonvitamin. Senyawa ini juga paling banyak ditemukan dalam tubuh.
Mengutip buku terbitan Statpearls Publishing (2022), fungsi ATP adalah mengangkut dan memberikan pasokan energi agar sel bisa melakukan reaksi kimia.
Selain itu, ATP diperlukan untuk kontraksi otot. Agar fungsinya ini berjalan dengan normal, ATP membawa mineral fosfat dan energi ke berbagai sel-sel tubuh.
Ketika fosfat di dalam senyawa ini hilang, energi pun lepas.
Tanpa senyawa ini, sel-sel tubuh tidak mendapatkan energi. Akibatnya, fungsi tubuh tidak berjalan dengan baik.
2. Nicotinamide adenine dinucleotide (NAD)
NAD adalah koenzim yang berasal dari turunan vitamin B3. NAD penting untuk reaksi redoks dan menyediakan energi untuk sel tubuh.
Senyawa ini juga merupakan antioksidan yang melindungi sel-sel dari kerusakan akibat paparan radikal bebas.
Kekurangan NAD membuat Anda kelelahan akibat sel-sel tubuh kekurangan pasokan tenaga.
Dalam kasus parah, kekurangan senyawa ini menyebabkan penyakit pellagra.
3. Coenzyme Q10
Mengutip situs Mayo Clinic, coenzyme Q10 bersifat antioksidan. Tubuh menggunakan senyawa ini untuk pertumbuhan dan perbaikan sel.
Kadar coenzyme Q10 akan menurun seiring bertambahnya usia.
Jumlahnya pun berkurang bila Anda mengalami beberapa masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, distrofi otot, kanker, dan penyakit Parkinson.
Selain itu, mengonsumsi obat penurun kolesterol jenis statin mengurangi kadar senyawa ini di dalam tubuh.
4. Coenzyme A
Koenzim A atau asetil-KoA berasal dari vitamin B5. Ada beberapa macam fungsi koenzim A, yaitu memulai produksi asam lemak di dalam sel.
Asam lemak ini penting untuk memberikan jalan keluar-masuknya zat-zat ke sel tubuh.
Senyawa ini juga membantu memunculkan reaksi kimia yang menghasilkan ATP.
5. Tetrahidrofolat
Ini adalah koenzim yang berasal dari folat atau vitamin B9. Senyawa ini berguna untuk mengolah asam amino menjadi energi.
Kekurangan tetrahidrofolat bisa memicu anemia.
6. Metilkobalamin atau deoksiadenoksilkobalamin
Senyawa ini berasal dari vitamin B12.
Sebagai pembantu enzim, senyawa ini berfungsi memunculkan reaksi kimia agar sel saraf bisa tumbuh serta kematian sel saraf bisa ditunda.
Kekurangan senyawa ini bisa menyebabkan anemia pernisiosa.
7. Tiamin pirofosfat
Koenzim dari turunan vitamin B1 ini berguna untuk untuk memecah karbohidrat agar bisa digunakan untuk memasok energi.
Selain itu, tiamin fosfat mengubah asam amino di dalam tubuh.
Kekurangan senyawa ini bisa menyebabkan beri-beri.
Sumber koenzim
Anda perlu mengonsumsi makanan dengan zat gizi seimbang agar tubuh memiliki koenzim yang mencukupi.
Berikut sumber asupan yang bisa Anda dapatkan berdasarkan jenis-jenisnya.
1. Sumber adenosin trifosfat
Anda bisa mengonsumsi asupan tinggi asam lemak dan protein dari ayam, ikan kembung, dan kacang-kacangan.
2. Sumber nicotinamide adenine dinucleotide
Beberapa asupan yang bisa meningkatkan kadar NAD, yaitu:
- kacang-kacangan dan biji-bijian,
- pisang,
- ikan,
- beras cokelat,
- daging dan hati sapi,
- ayam, dan
- bebek.
3. Sumber koenzim Q10
Untuk meningkatkan jenis koenzim tersebut, sebenarnya Anda bisa mengonsumsi beberapa makanan, seperti:
- brokoli,
- kembang kol,
- stoberi,
- jeruk,
- ikan makarel,
- ikan sarden, dan
- kacang pistachio.
4. Sumber coenzyme A
Sumber koenzim A terbaik berasal dari asupan hewani, seperti daging sapi, ayam, dan liver.
Meski demikian, ada pula sumber lain yang bisa Anda coba, yaitu:
- alpukat,
- susu dan olahannya,
- jamur,
- telur,
- kentang, dan
- oatmeal.
5. Sumber tetrahidrofolat
Selain berasal dari daging hewan, sumber senyawa ini sering dijumpai pada sayur dan buah, seperti:
- bayam,
- asparagus,
- selada,
- brokoli,
- kacang merah,
- tomat,
- kacang, dan
- jeruk.
6. Sumber metilkobalamin
Sumber senyawa pembantu enzim ini biasanya didapat dari asupan hewani, seperti:
- daging sapi,
- daging ayam,
- ikan,
- susu,
- telur, serta
- kerang.
7. Tiamin pirofosfat
Untuk memenuhi koenzim ini, Anda bisa mencoba beragam makanan, seperti:
- susu,
- kuaci atau biji bunga matahari,
- kacang polong, dan
- ikan.
Koenzim adalah senyawa yang membantu kinerja enzim dalam berlangsungnya reaksi kimia. Sebagian coenzyme berasal dari turunan vitamin B.
Untuk itu, tubuh bisa mendapatkan asupan senyawa ini dari makanan yang merupakan sumber vitamin B.
[embed-health-tool-bmi]