Protein merupakan zat pembangun yang berperan penting dalam pembentukan dan perbaikan sel, jaringan, dan organ tubuh. Zat gizi ini banyak ditemukan pada daging sapi, daging ayam, telur, dan ikan. Namun, tahukah Anda jika tidak semua protein sama? Berdasarkan fungsinya di dalam tubuh, protein dibagi menjadi tujuh jenis.
Jenis-jenis protein
Molekul protein tersusun dari ratusan atau ribuan asam amino yang membentuk rantai panjang.
Ada 20 jenis asam amino yang bisa saling bergabung membentuk molekul protein. Struktur rantai asam amino yang terbentuk bisa berbeda-beda dan menentukan fungsi dari protein yang dibentuknya.
Jadi, secara struktur ada banyak sekali jenis protein. Namun, berdasarkan manfaatnya dalam mendukung fungsi vital tubuh, berikut jenis protein yang perlu Anda ketahui.
1. Hormon
Beberapa jenis protein berperan sebagai pembawa pesan kimia yang memungkinkan sel berkomunikasi satu sama lain.
Protein ini disebut dengan hormon yang sebagian besar terbentuk di kelenjar endokrin. Namun, tidak semua hormon di dalam tubuh merupakan protein.
Contoh protein hormon adalah hormon insulin yang dilepaskan oleh pankreas ketika kadar gula darah naik selepas makan.
Hal tersebut mengaktifkan reseptor insulin untuk memberikan sinyal pada sel otot dan lemak untuk menyimpan glukosa yang berlebih menjadi glikogen. Dengan begitu, kadar gula darah kembali normal.
Hormon lain yang berupa protein adalah EGF (epidermal growth factor) yang dilepaskan ketika mengalami luka terbuka. Hormon ini mengaktifkan proses pembentukan sel kulit baru untuk memulihkan luka.
2. Enzim
Enzim merupakan jenis protein yang berfungsi mendukung terjadinya reaksi kimia di dalam tubuh, seperti pembentukan dan pemecahan molekul.
Jenis protein ini berperan penting dalam proses pencernaan dan metabolisme sel. Salah satu contoh enzim adalah laktase yang berfungsi membantu bayi mencerna laktosa yang terdapat dalam ASI.
Beberapa enzim pencernaan lainnya adalah amilase, lipase, protase, dan maltase.
Selain itu, enzim dapat membantu pembentukan molekul baru dengan membaca informasi genetik yang tersimpan di dalam DNA.
3. Antibodi
Ada pula jenis protein yang bertindak sebagai komponen pembentuk antibodi di dalam tubuh.
Mengutip situs MedlinePlus, antibodi berfungsi melindungi tubuh dari adanya zat asing atau organisme berbahaya yang memasuki tubuh, seperti virus dan bakteri.
Bersama dengan enzim, antibodi akan menghancurkan sel virus dan bakteri yang menginfeksi sel sehat tubuh. Antibodi ini dihasilkan oleh leukosit (sel darah putih).
Selain antibodi, jenis protein yang memiliki fungsi pertahanan adalah fibrin yang membentuk pembekuan darah untuk menutup luka.
4. Protein struktural
Inilah jenis protein terbesar di dalam tubuh karena perannya yang begitu penting dalam proses pembentukan dan perbaikan sel.
Protein struktural merupakan komponen penting yang berfungsi untuk memperkuat struktur sel, jaringan, serta organ tubuh.
Contoh protein struktural yang paling umum adalah kolagen dan keratin.
Keratin adalah protein berserat yang membentuk rambut, kuku, dan kulit. Sementara itu, kolagen berfungsi sebagai pembentuk tendon, tulang, otot, tulang rawan, dan juga kulit.
5. Protein pengangkut
Protein pengangkut (transport protein), contohnya albumin dan hemoglobin, berperan dalam mengangkut nutrisi dan oksigen ke semua bagian tubuh.
Jenis protein ini bisa mengikat zat atau molekul kecil ke dalam sel dan membawanya ke seluruh tubuh.
Albumin adalah protein dalam darah yang secara kimiawi dapat mengikat hormon, vitamin, dan mineral untuk diedarkan ke seluruh sistem pembuluh darah.
Sementara itu, hemoglobin adalah protein pembentuk sel darah merah. Hemoglobin berfungsi untuk mengikat oksigen dan mengangkutnya ke semua jaringan tubuh.
6. Protein penyimpan
Protein penyimpanan atau disebut juga storage protein memiliki fungsi untuk mengikat atau menyimpan zat gizi dan molekul untuk digunakan kembali nantinya.
Salah satu contohnya adalah feritin yang dapat mengikat zat besi untuk disimpan dan digunakan kembali untuk membentuk sel darah merah.
Jenis storage protein lainnya adalah kasein yang terdapat dalam ASI. Kasein menyimpan zat gizi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang.
7. Protein penggerak
Terbaca dari namanya, protein ini memiliki peran dalam proses pergerakan anggota tubuh manusia, mulai dari berdiri, berjalan, hingga berlari.
Protein penggerak mempertahankan sel untuk berpindah dan berganti bentuk. Jenis protein ini juga memindahkan komponen di dalam dan di sekeliling sel (muatan sel).
Dalam proses pergerakan, protein aktin dan miosin membantu otot untuk berkontraksi. Sementara itu, dynein dan kinesin akan membawa muatan sel yang bergerak ikut berpindah.
Itulah beberapa jenis protein beserta fungsinya bagi tubuh. Pada dasarnya, tubuh memang dapat memproduksi protein sendiri secara alami.
Namun, Anda juga tetap harus memenuhi kebutuhan protein di tubuh dengan mengonsumsi makanan sumber protein tinggi, seperti kacang-kacangan atau daging,
Dengan begitu, tubuh dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Berikut ini jenis-jenis protein berdasarkan peran utamanya menjalankan fungsi tubuh.
- Hormon: pembawa pesan kimia untuk komunikasi antarsel.
- Enzim: memecah dan mencerna molekul.
- Antibodi: melindungi tubuh dari zat asing.
- Protein struktural: memperkuat struktur sel, jaringan, dan organ.
- Protein penyimpan: menyimpan zat gizi yang akan digunakan kembali.
- Protein pengangkut: mengedarkan zat gizi dan oksigen ke semua bagian tubuh.
- Protein penggerak: mendukung proses pergerakan anggota tubuh.
[embed-health-tool-bmi]