Konsumsi gula rafinasi dilarang pemerintah
Menurut SK Menperindag No.527/MPT/KET/9/2004, gula rafinasi hanya diperuntukkan bagi industri sebagai bahan baku atau zat tambahan dalam proses produksi.
Produsen juga dilarang menjual gula rafinasi kepada distributor, pedagang eceran, dan konsumen. Pasalnya, produk ini berpotensi menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.
Sebagai contoh, penelitian pada The American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi gula rafinasi dalam jumlah besar berkaitan dengan obesitas dan diabetes tipe 2.
Konsumsi gula ini juga mengakibatkan penuaan pada kulit melalui proses alami glikasi.
Glikasi merupakan proses ketika molekul gula memasuki aliran darah dan menutup molekul protein pada kulit. Lama-kelamaan, kulit menjadi gelap dan kusam.
Banyaknya dampak negatif gula rafinasi bagi kesehatan menjadi alasan kuat mengapa proses penjualan produk ini amat dibatasi.
Setiap industri dan perusahaan yang menerima produk ini pun harus memberikan laporan distribusi kepada pihak terkait.
Dampak konsumsi gula rafinasi bagi kesehatan

Tidak jauh berbeda dengan jenis gula lainnya, konsumsi gula rafinasi yang berlebihan juga bisa memberikan dampak sebagai berikut.
1. Mempercepat penambahan berat badan
Sebagian besar makanan dan minuman manis dalam kemasan biasanya juga tinggi kalori.
Sekalipun Anda tidak makan banyak, berbagai produk tinggi gula ini akan tetap menyumbangkan kalori dalam jumlah besar ke dalam tubuh Anda.
Jika jumlah kalori yang masuk lebih banyak dari yang terbakar, tubuh harus menyimpan kelebihan kalori ini dalam bentuk lemak.
Hasilnya, jaringan lemak Anda pun bertambah sehingga berat badan naik dengan cepat.
Selain meningkatkan kadar gula darah, konsumsi gula rafinasi juga bisa menyebabkan hipoglikemia alias rendahnya kadar gula darah.
Ini lantaran ketika Anda mengonsumsi gula, pankreas akan melepaskan insulin untuk menjaga gula darah tetap stabil.
Hormon insulin bekerja dengan mengubah gula dari makanan menjadi glukosa sebagai energi.
Pada kondisi hipoglikemia, kadar gula darah yang amat rendah membuat Anda mengalami gejala berupa rasa lapar, kulit pucat, gemetar, dan badan lemas.
3. Kekurangan vitamin dan mineral
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar