Namun, jika ada terlalu banyak AGEs yang terbentuk, zat ini akan menumpuk dan menyebabkan peradangan dalam tubuh.
Komplikasi diabetes akibat glikasi
Kadar AGEs yang tinggi telah sejak lama berkaitan dengan banyak masalah kesehatan.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa senyawa ini punya andil dalam perkembangan penyakit jantung, penyakit ginjal, osteoporosis, radang sendi, hingga penuaan.
Pada kaitannya dengan diabetes, sebuah studi pada 2014 dalam The Korean Journal of Physiology & Pharmacology mengungkapkan kaitan erat antara tingginya kadar AGEs dengan berbagai komplikasi berikut.
1. Retinopati diabetik dan katarak
Retinopati diabetik adalah komplikasi diabetes serius yang menjadi penyebab utama kebutaan pada penderita diabetes.
Komplikasi ini berawal saat AGEs yang menumpuk akibat glikasi menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah retina.
Pembuluh darah retina lambat laun bisa bocor mengeluarkan darah dan cairan. Hal ini menyebabkan pembengkakan retina sehingga penglihatan menjadi kabur.
Tanpa upaya untuk mengontrol gula darah, kondisi ini bisa mengakibatkan katarak dan kebutaan.
2. Kerusakan ginjal
Jika glikasi berlangsung dalam pembuluh darah ginjal, AGEs dapat menumpuk dalam ginjal dan menyebabkan nefropati.
Nefropati diabetik merupakan kerusakan atau penurunan fungsi ginjal sebagai dampak dari diabetes melitus.
Komplikasi ini mengganggu fungsi ginjal dalam membuang cairan berlebih dan zat sisa dari tubuh.
Tanpa perbaikan gaya hidup dan pengobatan yang tepat, penderitanya berisiko tinggi mengalami gagal ginjal.
3. Kerusakan saraf
Glikasi memengaruhi berbagai sistem dalam tubuh Anda, termasuk saraf.
AGEs yang menumpuk dapat merusak selubung pelindung saraf dan menghambat kemampuan sel saraf untuk pulih.
Akibatnya, pengiriman sinyal saraf akan terganggu. Jika kadar gula darah dibiarkan tidak terkendali, kondisi ini bisa mengarah pada nefropati diabetik.
Nefropati diabetik merupakan komplikasi diabetes yang menyebabkan banyak pasien tidak sadar memiliki luka yang parah pada kakinya.
Tanpa adanya sinyal sakit, mereka mungkin baru mengetahui adanya luka begitu kondisinya sudah parah dan harus menjalani amputasi.
4. Penyakit jantung
Reaksi glikasi membuat pasien diabetes berisiko lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung.
Ini lantaran AGEs dapat menarik LDL (low-density lipoprotein), kolesterol “jahat” yang memicu pembentukan plak pembuluh darah.
Seiring waktu, AGEs terus memperbesar plak dalam pembuluh darah dan membuat pembuluh mengeras.
Begitu aliran darah menuju jantung dan otak tersumbat, hal ini dapat menyebabkan stroke dan penyakit jantung koroner.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar