backup og meta

Diet Keto Apakah Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah?

Diet Keto Apakah Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah?

Diet keto merupakan pola makan rendah karbohidrat dan tinggi lemak. Metode diet ini mengharuskan seseorang untuk membatasi asupan karbohidrat dan gula sehingga sering dianjurkan untuk pasien diabetes. Lantas, bagaimana dengan anjuran menambah konsumsi makanan berlemak, apakah hal ini aman untuk pasien diabetes? Ketahui penjelasan medis mengenai pengaruh diet keto untuk diabetes dalam ulasan berikut.

Efek diet keto dalam pengendalian diabetes

Diet keto hanya memperbolehkan asupan karbohidrat tidak lebih dari 30 gram dari total kalori harian. Sementara itu, asupan lemak harus diperbanyak hingga 60-70%, yaitu sekitar 3-4 gram per 1 gram karbohidrat dan protein yang dikonsumsi.

Ketika Anda membatasi konsumsi karbohidrat secara ketat, metabolisme tubuh akan masuk ke dalam tahap ketosis. Ketosis terjadi ketika tubuh membakar lemak menjadi keton yang selanjutnya akan digunakan sebagai sumber energi.

Untuk pasien diabetes, diet keto yang memicu tubuh membakar lemak menjadi energi ini bisa mempengaruhi kadar gula darah dan berat badan.

Efek terhadap kadar gula darah

LADA diabetes

Diet keto bisa membantu pasien diabetes tipe 2 untuk mengelola kadar gula darah tetap dalam batas normal atau batas yang dianjurkan. Manfaat ini berhubungan dengan konsumsi karbohidrat yang sangat dibatasi.

Makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, roti, susu, dan buah-buahan merupakan sumber asupan energi bagi tubuh.

Kandungan karbohidrat dari makanan tersebut akan dicerna dan dilepas sebagai glukosa ke dalam darah. Hormon insulin selanjutnya akan membantu proses pembakaran glukosa menjadi energi.

Akan tetapi, hormon insulin pada pasien diabetes tipe 2 tidak bekerja efektif menyerap glukosa (resistensi insulin) sehingga menyebabkan naiknya kadar gula darah.

Jika diabetesi (pasien diabetes) banyak mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat, kadar gula darah bisa melonjak naik.

Diet keto yang mengharuskan diabetesi untuk mengurangi asupan karbohidrat bisa membantu menurunkan bahkan menjaga kadar gula darah terkendali.

Manfaat diet keto untuk diabetes ini disebutkan pada salah satu studi dalam jurnal Expert Review Of Endocrinology & Metabolism.

Dalam riset tersebut, diet keto bisa membantu mengendalikan kadar HbA1C. Parameter ini mengukur berapa banyak hemoglobin yang berikatan dengan glukosa di dalam darah.

Efek terhadap penurunan berat badan

yoga menurunkan berat badan

Pola makan pada diet keto akan memicu tubuh untuk lebih sering membakar lemak menjadi energi karena berkurangnya karbohidrat yang digunakan sebagai sumber energi utama.

Efek dari diet keto ini bermanfaat untuk pasien diabetes yang ingin menurunkan berat badan. Di sisi lain, penerapan diet keto juga membantu mengurangi kelebihan berat badan (obesitas) yang bisa memicu berkembangnya diabetes pada pasien prediabetes.

Meskipun berkurangnya berat badan dari penerapan diet keto tidak begitu signifikan, hal ini  dapat mendukung pengendalian penyakit diabetes dan kesehatan pasien secara keseluruhan.

Efek samping diet keto untuk pasien diabetes

penderita diabetes sering sakit kepala

Meskipun ada banyak manfaat diet keto untuk diabetes, sebaiknya waspadai juga berbagai efek samping yang mungkin ditimbulkan.

Pasalnya, diet keto memang sejak awal tidak diperuntukkan untuk mengontrol gula darah pasien diabetes, melainkan sebagai anjuran pola makan untuk pasien dengan gangguan epilepsi.

Pasien epilepsi kesulitan untuk mencerna karbohidrat di dalam tubuh sehingga perlu membatasi dengan ketat asupan karbohidrat. Dengan begitu, gejala epilepsi lebih mudah dikelola.

Untuk pasien diabetes, diet keto jangka panjang akan mengubah metabolisme tubuh menggunakan energi secara keseluruhan. Hal ini dapat membawa efek samping tertentu, seperti:

Selain itu, diet rendah karbohidrat untuk pasien diabetes juga bisa meningkatkan kandungan keton (asam) di dalam darah.

Kelebihan asam darah dapat meracuni tubuh sehingga menyebabkan komplikasi diabetes yaitu ketoasidosis diabetik. Ketoasidosis diabetik memang lebih umum menyerang penderita diabetes tipe 1, tapi tetap bisa terjadi pada pasien diabetes tipe 2.

Jika Anda merasakan gejala ketoasidosis diabetik berikut ini, sebaiknya segera periksakan ke dokter.

  • mulut kering,
  • sering buang air kecil,
  • mual,
  • bau napas seperti bau buah, dan
  • kesulitan bernapas.

Jadi, bolehkah diet keto untuk pasien diabetes?

Kebanyakan ahli dan dokter sebenarnya tidak merekomendasikan pengelolaan penyakit diabetes dilakukan dengan metode diet apapun, termasuk diet keto yang rendah karbohidrat.

Untuk mengendalikan gula darah, pasien diabetes bisa mengikuti prinsip diet sehat diabetes yang mengutamakan pola makan teratur, konsumsi makanan bergizi, dan mengatur asupan karbohidrat.

Konsumsi karbohidrat yang berlebihan memang perlu dihindari. Namun, pasien diabetes bisa mengatur asupannya tanpa harus membatasi jumlahnya dengan ketat seperti yang dilakukan pada diet keto.

Setiap pasien juga membutuhkan asupan nutrisi yang berbeda-beda, tergantung dengan kebutuhan kalori harian dan kondisi diabetes yang dialami.

Bagi diabetesi yang ingin menjalani diet keto, Anda sebaiknya berkonsultasi dahulu dengan dokter penyakit dalam atau ahli gizi guna mengetahui pertimbangan manfaat dan risikonya  untuk kondisi Anda.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Bolla, A. M., Caretto, A., Laurenzi, A., Scavini, M., & Piemonti, L. (2019). Low-Carb and Ketogenic Diets in Type 1 and Type 2 Diabetes. Nutrients, 11(5), 962. https://doi.org/10.3390/nu11050962

Iacovides, S., & Meiring, R. M. (2018). The effect of a ketogenic diet versus a high-carbohydrate, low-fat diet on sleep, cognition, thyroid function, and cardiovascular health independent of weight loss: study protocol for a randomized controlled trial. Trials, 19(1), 62. https://doi.org/10.1186/s13063-018-2462-5

Westman, E., Tondt, J., Maguire, E., & Yancy, W. (2018). Implementing a low-carbohydrate, ketogenic diet to manage type 2 diabetes mellitus. Expert Review Of Endocrinology & Metabolism, 13(5), 263-272. https://doi.org/10.1080/17446651.2018.1523713

Paoli, A., Rubini, A., Volek, J., & Grimaldi, K. (2013). Beyond weight loss: a review of the therapeutic uses of very-low-carbohydrate (ketogenic) diets. European Journal Of Clinical Nutrition, 67(8), 789-796. https://doi.org/10.1038/ejcn.2013.116

Diabetes UK. (2019). Ketogenic diets. Retrieved 2 July 2021, from https://www.diabetes.co.uk/keto/

Versi Terbaru

02/07/2021

Ditulis oleh Arinda Veratamala, S.Gz

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Apa Bedanya Diet Ketogenik dan Diet Ketofastosis?

4 Manfaat Diet Ketogenik: Menurunkan Berat Badan Sampai Mencegah Epilepsi


Ditulis oleh

Arinda Veratamala, S.Gz

Gizi dan Dietetik · RSIA Bunda


Tanggal diperbarui 02/07/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan