backup og meta

11 Penyakit yang Dapat Disembuhkan dengan Fisioterapi

11 Penyakit yang Dapat Disembuhkan dengan Fisioterapi

Fisioterapi atau terapi fisik adalah pengobatan dan rehabilitasi fisik untuk berbagai jenis penyakit. Fisioterapi dapat menggunakan gaya dan gerak mekanis, memperbaiki gangguan, serta meningkatkan mobilitas, fungsi, dan kualitas kehidupan saat seseorang mengalami cedera atau cacat. Selain itu, fisioterapi akan membantu mencegah cedera lebih lanjut. Lantas, fisioterapi berguna untuk mengobati penyakit apa saja, ya? Yuk, cari tahu!

Fisioterapi bisa untuk menyembuhkan penyakit apa saja?

Fisioterapi

Fisioterapi adalah profesi kesehatan berbasis gelar. Seorang fisioterapis menggunakan pengetahuan dan keterampilan mereka untuk membantu mengobati cedera dan penyakit apa saja dengan menggunakan berbagai metode.

Metode yang digunakan oleh fisioterapis untuk menyembuhkan pasien yakni dengn cara dipijat, terapi panas, latihan, hingga elektroterapi.

Fisioterapis membantu membimbing pasien untuk melakukan latihan tertentu.

Pasien juga akan diminta untuk melakukan perubahan gaya hidup tertentu bila diperlukan.

Tujuannya untuk meringankan berbagai kondisi medis yang mengganggu.

Ahli fisioterapi juga akan mempromosikan gerakan, seperti berjalan dan menyediakan alat bantu gerak, yang dapat membantu pengobatan pasien.

Adapun beberapa penyakit butuh fisioterapi untuk menyembuhkannya, kira-kira apa saja?

Berikut berbagai kondisi medis yang bisa dirawat dengan fisioterapi.

1. Kondisi jantung dan pernapasan

Fisioterapis yang ada di pusat rehabilitasi jantung bertugas membantu pasien untuk menerapkan cara berhenti merokok dan melakukan gaya hidup sehat.

Bahkan, pasien yang mengalami penyakit cystic fibrosis (lendir menyumbat paru-paru) dapat bantu disembuhkan dengan fisioterapi.

Seorang fisioterapis juga bisa menggunakan teknik-teknik tertentu untuk mengeluarkan lendir dari paru-paru agar pernapasan terasa lega.

Sementara itu, untuk penyakit asma, fisioterapis biasanya menyarankan pasien untuk menerapkan gaya hidup sehat dengan melakukan latihan khusus.

Secara keseluruhan, teknik ini dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.

2. Cedera sendi

Jika Anda bertanya-tanya fisioterapi bisa untuk penyakit apa saja, salah satunya dapat membantu menangani cedera sendi.

Cedera sendi adalah salah satu masalah paling umum pada pasien fisioterapi dan termasuk penyakit yang dapat disembuhkan dengan perawatan ini.

Mengutip Naraya Health, fisioterapi akan membantu mengurangi rasa sakit dan menghilangkan ketergantungan pada obat penghilang rasa sakit.

Fisioterapi akan melakukan pijatan dan terapi panas atau dingin untuk membantu meredakan nyeri sendi yang sering kali ditimbulkan.

3. Arthritis

Pengobatan untuk osteoarthritis adalah pijatan dan penggunaan modalitas seperti ultrasound dan panas.

Hidroterapi (latihan dalam air hangat) juga membantu dalam mengurangi nyeri arthritis dan melancarkan pergerakan sendi.

4. Masalah pada punggung

Pengobatan fisioterapi dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit apa saja yang berkaitan dengan nyeri punggung.

Latihan atau terapi yang dijalani oleh masing-masing individu bisa begitu berbeda, tergantung dengan kondisi dan tingkat keparahan yang dialami.

Biasanya, latihan fisik yang dijalani selama terapi termasuk aerobik, latihan untuk menguatkan tubuh, gerakan pemanasan atau fleksibilitas tubuh, dan tes untuk mengetahui toleransi tubuh terhadap rasa sakit.

5. Masalah fleksibilitas

Orang yang baru pulih dari cedera atau operasi biasanya diminta untuk banyak berisitirahat di tempat tidur.

Jika Anda mengalami kondisi ini, tentu butuh waktu sampai nantinya bisa kembali menjalankan aktivitas normal.

Dalam hal ini, fleksibilitas bisa menjadi tantangan bagi sebagian besar orang yang cedera.

Pasalnya, melakukan tugas sehari-hari mungkin tampak hampir mustahil karena rasa sakitnya yang cukup mengganggu.

Nah, disinilah fisioterapi dapat sangat membantu Anda untuk mengatasi fleksibitas pasca operasi.

Dengan bantuan fisioterapi, tubuh Anda akan mendapatkan kembali kekuatan, fleksibilitas, dan meningkatkan koordinasi otot gerak.

6. Inkontinensia urine

ingin buang air kecil terus kencing terus menerus

Inkontinensia urine merupakan ketidakmampuan seseorang untuk menahan buang air.

Tak perlu takut untuk berobat bila Anda memiliki kondisi ini. Sebab, salah satu penyakit yang bisa ditangani dengan fisioterapi adalah inkontinensia urine. 

Seorang fisioterapis dapat membantu Anda yang memiliki kondisi inkontinensia urine dengan pengobatan non-bedah.

Pengobatan dapat mencakup: latihan dasar panggul khusus dan saran terkait kebiasaan gaya hidup seperti makan dan minum.

7. Pencegahan cedera

Pasien yang menemui fisioterapis umumnya orang yang terkena cedera.

Kebanyakan dari cedera sebenarnya bisa dicegah jika mereka datang sebelum terkena cedera tersebut.

8. Gangguan muskuloskeletal dan multiple sclerosis

Banyak pasien dengan kondisi gangguan muskuloskeletal yang fungsi tubuhnya bisa kembali normal setelah mendapatkan pengobatan fisioterapi.

Fisioterapis memiliki berbagai macam cara untuk mengobati penyakit apa saja dengan teknik-teknik yang mencakup latihan sendi, peregangan otot, terapi berdasarkan pemicu, dan akupuntur.

9. Sakit leher dan sakit kepala

Fisioterapi sangatlah membantu untuk mengatasi penyakit apa saja termasuk dalam mengobati sakit kepala yang berkaitan dengan disfungsi tulang belakang servikal.

Namun, jenis penanganan fisioterapinya akan tergantung pada kondisi medis yang Anda alami.

10. Osteoporosis

Seiring bertambahnya usia, persendian dan otot tubuh bisa menjadi lemah.

Kondisi melemahnya otot-otot tubuh ini berisiko menimbulkan cedera dan komplikasi lain, seperti radang sendi dan osteoporosis.

Supaya bisa segera sembuh, Anda perlu berkonsultasi dengan seorang fisioterapi.

Aktivitas yang disarankan selama sesi fisioterapi dapat meningkatkan gerakan, koordinasi, dan membantu Anda berjalan dengan lancar.

Latihan dapat membantu menjaga kepadatan tulang dan meningkatkan kekuatan dan menstimulasi pertumbuhan tulang pada penderita osteoporosis.

11. Sindrom carpal tunnel

Penyakit lainnya yang dapat disembukan dengan fisioterapi adalah sindrom carpal tunnel. Ini biasanya dianjurkan dilakukan setelah mendapatkan diagnosis awal dari dokter.

Tidak hanya melakukan operasi carpal tunnel, fisioterapi dapat dilakukan dengan melakukan beberapa teknik anti-inflamasi (antiperadangan).

Hal ini mencakup penggunaan kompres es, pijatan, dan latihan peregangan untuk mengembalikan fungsi dan mengurangi nyeri.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

How can physiotherapy help with recovery? (2022, April 23). Narayana Health Care. Retrieved 29 September 2022, from https://www.narayanahealth.org/blog/how-can-physiotherapy-help-with-recovery/

Physiotherapy. (2022, July 1). Trusted Health Advice | healthdirect. Retrieved 29 September 2022, from https://www.healthdirect.gov.au/physiotherapy

What is physiotherapy? (n.d.). The Chartered Society of Physiotherapy. Retrieved 29September 2022, from https://www.csp.org.uk/careers-jobs/what-physiotherapy

States of Jersey. (n.d.). Government of Jersey. gov.je. Retrieved 29September 2022, from https://www.gov.je/Health/Children/ChildDevelopment/Pages/Physiotherapy.aspx

Physiotherapy. (2017, October 23). nhs.uk. Retrieved 29 September 2022, from https://www.nhs.uk/conditions/physiotherapy/

Islam, S., & Frey, N. (17, April). Psychotherapy for the treatment of acute musculoskeletal pain: A review of clinical effectiveness and guidelines – NCBI bookshelf. National Center for Biotechnology Information. Retrieved 29 September 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563005/

Versi Terbaru

21/10/2022

Ditulis oleh Adhenda Madarina

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Karinta Ariani Setiaputri


Artikel Terkait

5 Cara Melenturkan Badan untuk Atasi Sendi dan Otot Kaku

Nyeri Pergelangan Tangan: Gejala, Penyebab, Pengobatan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 21/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan