backup og meta

Kenali Gejala Rematik yang Umum dan Jarang Terjadi

Gejala umumGejala jarangKapan harus ke dokter?

Jangan anggap remeh bila Anda sering mengalami nyeri pada persendian. Pasalnya, kondisi ini bisa jadi sebagai tanda Anda mengalami rematik atau rheumatoid arthritis. Namun, seperti apa nyendi sebagai gejala rematik? Apa gejala lainnya yang perlu diketahui? Ketahui infonya di bawah ini.

Kenali Gejala Rematik yang Umum dan Jarang Terjadi

Berbagai gejala rematik yang umum terjadi

Rematik atau rheumatoid arthritis (RA) adalah salah satu penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada persendian, terutama lapisan sendi (sinovium), hingga menyebabkan kerusakan pada sendi sepenuhnya.

Biasanya, kerusakan sendi terjadi di kedua sisi tubuh dan diawali dari jari-jari tangan dan kaki.

Hal ini mengakibatkan gejala rematik pada tangan dan kaki yang kerap menjadi keluhan pertama yang dirasakan penderita.

Kemudian, peradangan bisa menyebar ke area pergelangan tangan, siku, lutut, pergelangan kaki, kaki, bahu, dan pinggul.

Pada sendi yang mengalami peradangan, berbagai gejala bisa muncul, yang umumnya dapat mengganggu aktivitas.

Gejala dan tanda-tanda rheumatoid arthritis bisa beragam pada setiap orang, tergantung pada tingkat keparahan yang dimiliki.

Pada sebagian besar orang, gejala dapat berkembang secara bertahap selama beberapa tahun. Namun pada sebagian lainnya, penyakit rematik dan gejalanya dapat berkembang pesat.

Selain itu, beberapa orang mungkin merasakan gejala yang datang dan pergi atau berubah seiring waktu.

Anda mungkin merasakan gejala yang memburuk pada suatu waktu atau ketika kondisi Anda memburuk (yang disebut flare).

Namun, ada pula waktu saat gejala yang biasa Anda rasakan menjadi memudar atau menghilang.

Secara umum, berikut beberapa gejala atau tanda-tanda yang biasa muncul bila Anda mengalami penyakit RA atau rematik.

1. Nyeri sendi

Nyeri sendi merupakan gejala utama yang dirasakan penderita arthritis, termasuk rheumatoid arthritis.

Sakit atau nyeri pada persendian ini umumnya terasa seperti berdenyut-denyut dan biasanya memburuk pada pagi hari dan setelah beristirahat.

Rasa nyeri ini umumnya muncul di lebih dari satu sendi dan terjadi di kedua sisi tubuh, seperti tangan kanan dan kiri atau lutut kanan dan kiri.

Gejala ini pun biasanya berlangsung lama hingga mencapai enam minggu atau lebih.

2. Sendi terasa kaku

Ciri-ciri atau tanda rematik lainnya yang biasanya muncul, yaitu kekakuan atau sendi yang terasa kaku.

Kekakuan ini juga umumnya muncul di lebih dari satu sendi dan sering kali terasa memburuk saat pagi hari dan setelah duduk atau beristirahat pada waktu yang lama.

Sendi yang terasa kaku ini bisa menyebabkan rentang gerak Anda terbatas.

Misalnya, jika Anda mengalami rheumatoid arthritis di sendi tangan, Anda mungkin akan kesulitan untuk menekuk jari atau mengepalkan tangan.

Dikutip dari NHS, kekakuan pada sendi ini juga umumnya muncul sebagai gejala osteoarthritis, yang biasanya berlangsung selama 30 menit sejak bangun tidur.

Namun, sendi yang kaku pada penderita rematik bisa berlangsung lebih lama dari waktu tersebut.

3. Pembengkakan sendi

Gangguan autoimun yang menjadi penyebab rematik dapat menimbulkan peradangan pada lapisan sendi (sinovium).

Selain nyeri dan kekakuan, peradangan ini bisa menimbulkan gejala berupa sendi yang bengkak, kemerahan, serta terasa hangat dan lembut ketika disentuh.

Pembengkakan ini juga umumnya terjadi di lebih dari satu sendi dan di kedua sisi tubuh.

Kondisi tersebut bisa berlangsung hingga mencapai enam minggu atau lebih lama.

4. Kelelahan

Nyeri, kaku, dan bengkak pada sendi merupakan gejala utama dari penyakit rematik.

Namun pada beberapa orang, gejala dan tanda lainnya juga bisa timbul, yang salah satunya yaitu kelelahan.

Kelelahan adalah hal yang wajar terjadi jika Anda melakukan aktivitas.

Namun, pada penderita rheumatoid arthritis, kelelahan bisa muncul meski Anda tidak melakukan aktivitas yang berat, seperti hanya saat menonton televisi.

Kelelahan ini juga bisa ditandai dengan rasa kantuk yang berlebihan atau perasaan tidak berdaya, seperti ingin menyerah.

Meski demikian, penderita rematik jarang mengalami rasa kelelahan yang parah dalam waktu lama.

5. Demam ringan

Sebagian penderita rematik dapat mengalami gejala demam ringan yang muncul tanpa penyebab yang jelas.

Suhu tubuh biasanya tidak terlalu tinggi, tapi tetap membuat tubuh terasa tidak nyaman.

Demam ini merupakan respons alami tubuh terhadap proses peradangan internal yang sedang aktif.

Ketika sistem imun menyerang jaringan sehat secara keliru, seperti pada rematik, tubuh akan melepaskan zat kimia proinflamasi (seperti sitokin) yang dapat memicu peningkatan suhu tubuh.

6. Berkeringat

Selain itu, penderita bisa mengalami keringat berlebih, terutama di malam hari, akibat tubuh berusaha menurunkan suhu atau merespons stres peradangan.

Ciri-ciri penyakit rematik ini sering kali disalahartikan sebagai tanda penyakit infeksi ringan atau flu biasa.

Namun bila terjadi bersamaan dengan nyeri dan pembengkakan sendi, sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

7. Penurunan nafsu makan dan berat badan

Peradangan kronis yang berlangsung lama seperti pada rheumatoid arthritis dapat berdampak luas pada metabolisme tubuh.

Salah satunya adalah menurunnya berat badan secara tidak disengaja dan kehilangan nafsu makan.

Tubuh penderita rematik terus-menerus berada dalam kondisi “siaga” akibat reaksi autoimun yang berlebihan.

Hal ini menyebabkan peningkatan penggunaan energi tubuh, bahkan saat sedang istirahat.

Selain itu, zat peradangan yang dilepaskan tubuh bisa mengganggu pusat pengatur rasa lapar di otak, sehingga membuat penderita tidak merasa lapar.

Seiring waktu, kombinasi antara menurunnya nafsu makan dan meningkatnya kebutuhan energi bisa menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan.

Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat memperburuk kelemahan fisik dan menurunkan daya tahan tubuh penderita.

Gejala yang lebih jarang muncul pada penderita rematik

nyeri sendi kaki

Mayo Clinic menyebut, sekitar 40% penderita rheumatoid arthritis juga memiliki gejala atau tanda-tanda yang tidak terkait dengan sendi.

Kondisi ini biasanya terjadi bila rematik sudah menyebabkan peradangan atau memengaruhi bagian lain dari tubuh.

Ini termasuk kulit, mata, paru-paru, jantung, ginjal, kelenjar ludah, jaringan saraf, sumsum tulang, dan pembuluh darah.

Pada kondisi tersebut, gejala yang timbul bisa beragam, tergantung bagian tubuh mana yang terkena.

Berikut gejala atau ciri-ciri penyakit rematik yang sudah memengaruhi bagian tubuh lain.

  • Nyeri dada, terutama bila rematik telah memengaruhi paru-paru atau jantung.
  • Sesak napas, bila rematik telah memengaruhi paru-paru.
  • Batuk terus-menerus, bila rematik memengaruhi paru-paru.
  • Mata kering dan kemerahan, bila rematik telah memengaruhi mata.

Kapan harus ke dokter?

Mengenali gejala sejak dini dan berkonsultasi kepada dokter dapat mencegah kerusakan dan penyakit sendi yang lebih parah.

Jadi, sebaiknya segera temui dokter bila mengalami salah satu atau lebih dari gejala berikut ini.

  • Nyeri sendi yang tidak membaik setelah lebih dari 6 minggu.
  • Kekakuan sendi yang berlangsung lebih dari 30 menit setelah bangun tidur.
  • Pembengkakan sendi yang simetris (misalnya kedua lutut atau kedua pergelangan tangan).
  • Kelelahan ekstrem yang tidak sebanding dengan aktivitas fisik.
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
  • Nyeri dada, sesak napas, atau batuk kronis tanpa infeksi saluran napas.
  • Gejala mata kering, merah, atau terasa perih secara terus-menerus.
  • Riwayat keluarga dengan penyakit autoimun seperti lupus, tiroid autoimun, atau rematik.

Oleh karena itu, memahami dan mengenali gejala-gejala atau tanda rematik sejak dini sangatlah penting.

Nyeri, kekakuan, dan pembengkakan pada sendi yang berlangsung lama sebaiknya tidak diabaikan, apalagi jika disertai dengan kelelahan, demam ringan, atau gejala lain yang mengganggu aktivitas.

Dengan deteksi dan penanganan yang tepat, risiko kerusakan sendi dapat diminimalkan. Kesehatan sendi serta dan kualitas hidup pun tetap terjaga.

Jika Anda mengalami keluhan yang mencurigakan, jangan ragu untuk segera berkonsultasi kepada dokter.

Kesimpulan

  • Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada persendian.
  • Gejalanya meliputi nyeri, kekakuan, pembengkakan sendi, kelelahan, dan bisa disertai demam ringan atau penurunan berat badan.
  • Gejala biasanya muncul di kedua sisi tubuh dan dapat berkembang secara bertahap atau tiba-tiba, serta datang dan pergi.
  • Deteksi dan penanganan dini sangat penting untuk mencegah kerusakan sendi dan komplikasi yang lebih serius.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Arthritis Foundation. (2020). Rheumatoid arthritis. Retrieved July 24, 2025, from https://www.arthritis.org/diseases/rheumatoid-arthritis

Arthritis Foundation. (2020). Juvenile idiopathic arthritis. Retrieved July 24, 2025, from https://www.arthritis.org/diseases/juvenile-idiopathic-arthritis

Centers for Disease Control and Prevention. (2020). Rheumatoid arthritis (RA). Retrieved July 24, 2025, from https://www.cdc.gov/arthritis/basics/rheumatoid-arthritis.html

Cleveland Clinic. (2020). Rheumatoid arthritis. Retrieved July 24, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4924-rheumatoid-arthritis

Familydoctor.org. (2020). Juvenile rheumatoid arthritis. Retrieved July 24, 2025, from https://familydoctor.org/condition/juvenile-rheumatoid-arthritis/

Hospital for Special Surgery. (2020). Managing fatigue in rheumatoid arthritis: Strategies and skills. Retrieved July 24, 2025, from https://www.hss.edu/conditions_managing-fatigue-rheumatoid-arthritis.asp

KidsHealth. (2020). Juvenile idiopathic arthritis. Retrieved July 24, 2025, from https://kidshealth.org/en/parents/jra.html

Mayo Clinic. (2020). Rheumatoid arthritis. Retrieved July 24, 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/rheumatoid-arthritis/symptoms-causes/syc-20353648

Mayo Clinic. (2020). Juvenile idiopathic arthritis. Retrieved July 24, 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/juvenile-idiopathic-arthritis/symptoms-causes/syc-20374082

National Health Service. (2020). Symptoms – Rheumatoid arthritis. Retrieved July 24, 2025, from https://www.nhs.uk/conditions/rheumatoid-arthritis/symptoms/

National Health Service. (2020). Complications – Rheumatoid arthritis. Retrieved July 24, 2025, from https://www.nhs.uk/conditions/rheumatoid-arthritis/complications/

Expert Q&A: RA and Weight Loss. (2020). Retrieved July 24, 2025, from https://www.arthritis.org/health-wellness/about-arthritis/related-conditions/physical-effects/expert-q-a-ra-and-weight-loss 

Rheumatoid Arthritis FAQs. (n.d.). Retrieved July 24, 2025,  from https://www.helpfightra.org/rheumatoid-arthritis-faqs/ 

RA Symptoms: How Do You Diagnose Rheumatoid Arthritis? (n.d.). Retrieved July 24, 2025,  from https://www.rheumatoidarthritis.org/ra/symptoms/index.html

Versi Terbaru

07/08/2025

Ditulis oleh Ihda Fadila

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Apa Bedanya Rematik, Demam Rematik, dan Penyakit Jantung Rematik?

Beragam Pantangan yang Penting Diketahui Penderita Rematik


Ditinjau oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic · Ditulis oleh Ihda Fadila · Diperbarui 07/08/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?