Jangan anggap remeh bila Anda atau anak Anda sering mengalami nyeri pada persendian. Pasalnya, kondisi ini bisa jadi sebagai tanda Anda mengalami rematik atau rheumatoid arthritis. Namun, apa ciri-ciri nyeri sendi pada penyakit rematik, baik pada orang dewasa dan anak-anak?
Berbagai gejala rematik atau rheumatoid arthritis yang umum terjadi
Rematik atau rheumatoid arthritis adalah salah satu penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada persendian, terutama lapisan sendi (sinovium), hingga menyebabkan kerusakan pada sendi sepenuhnya.
Biasanya, kerusakan sendi terjadi di kedua sisi tubuh dan diawali dari jari-jari tangan dan kaki.
Hal ini mengakibatkan gejala rematik pada tangan dan kaki kerap menjadi keluhan pertama yang dirasakan penderita.
Kemudian, peradangan bisa menyebar ke area pergelangan tangan, siku, lutut, pergelangan kaki, kaki, bahu, dan pinggul.
Pada sendi yang mengalami peradangan, berbagai gejala bisa muncul, yang umumnya dapat mengganggu aktivitas.
Gejala dan tanda-tanda rheumatoid arthritis bisa beragam pada setiap orang, tergantung pada tingkat keparahan yang dimiliki.
Pada sebagian besar orang, gejala dapat berkembang secara bertahap selama beberapa tahun.
Namun pada sebagian lainnya, penyakit rematik dan gejalanya dapat berkembang pesat.
Selain itu, beberapa orang pun mungkin merasakan gejala yang datang dan pergi atau berubah seiring waktu.
Anda mungkin merasakan gejala yang memburuk pada suatu waktu atau ketika kondisi Anda memburuk (yang disebut flare).
Namun, ada pula waktu saat gejala yang biasa Anda rasakan menjadi memudar atau menghilang.
Secara umum, berikut beberapa gejala atau tanda-tanda yang biasa muncul bila Anda mengalami penyakit RA atau rheumatoid arthritis:
1. Nyeri sendi
Nyeri sendi merupakan gejala utama yang dirasakan penderita arthritis, termasuk rheumatoid arthritis.
Sakit atau nyeri pada persendian ini umumnya terasa seperti berdenyut-denyut dan biasanya memburuk pada pagi hari dan setelah beristirahat.
Rasa nyeri ini umumnya muncul di lebih dari satu sendi dan terjadi di kedua sisi tubuh, seperti tangan kanan dan kiri atau lutut kanan dan kiri.
Gejala ini pun biasanya berlangsung lama, hingga mencapai enam minggu atau lebih.
2. Sendi terasa kaku
Ciri-ciri atau tanda rematik lainnya yang biasanya muncul, yaitu kekakuan atau sendi yang terasa kaku.
Kekakuan ini juga umumnya muncul di lebih dari satu sendi dan sering kali terasa memburuk saat pagi hari dan setelah duduk atau beristirahat pada waktu yang lama.
Sendi yang terasa kaku ini bisa menyebabkan rentang gerak Anda terbatas.
Misalnya, jika Anda mengalami rheumatoid arthritis di sendi tangan, Anda mungkin akan kesulitan untuk menekuk jari atau mengepalkan tangan.
Dikutip dari NHS, kekakuan pada sendi ini juga umumnya muncul sebagai gejala osteoarthritis, yang biasanya berlangsung selama 30 menit sejak bangun tidur.
Namun, sendi yang kaku pada penderita rematik bisa berlangsung lebih lama dari waktu tersebut.
3. Pembengkakan sendi
Gangguan autoimun yang menjadi penyebab rematik dapat menimbulkan peradangan pada lapisan sendi (sinovium).
Selain nyeri dan kekakuan, peradangan ini juga menimbulkan gejala berupa sendi yang bengkak, kemerahan, serta terasa hangat dan lembut ketika disentuh.
Pembengkakan ini juga umumnya terjadi di lebih dari satu sendi dan di kedua sisi tubuh.
Kondisi tersebut bisa berlangsung hingga mencapai enam minggu atau lebih lama.
4. Kelelahan
Nyeri, kaku, dan bengkak pada sendi merupakan gejala utama dari penyakit rematik.
Namun pada beberapa orang, gejala dan tanda lainnya juga bisa timbul, yang salah satunya ada kelelahan.
Kelelahan adalah hal yang wajar terjadi jika Anda melakukan aktivitas.
Namun, pada penderita rheumatoid arthritis, kelelahan bisa muncul meski Anda tidak melakukan aktivitas yang berat, seperti hanya saat menonton televisi.
Kelelahan ini juga bisa ditandai dengan rasa kantuk yang berlebihan atau perasaan tidak berdaya, seperti ingin menyerah.
Meski demikian, penderita rematik jarang mengalami rasa kelelahan yang parah dalam waktu lama.
5. Demam ringan
Sebagian penderita rematik dapat mengalami demam ringan yang muncul tanpa penyebab yang jelas.
Suhu tubuh biasanya tidak terlalu tinggi, tapi tetap membuat tubuh terasa tidak nyaman.
Demam ini merupakan respons alami tubuh terhadap proses peradangan internal yang sedang aktif.
Ketika sistem imun menyerang jaringan sehat secara keliru, seperti pada rematik, tubuh akan melepaskan zat kimia proinflamasi (seperti sitokin) yang dapat memicu peningkatan suhu tubuh.
6. Berkeringat
Selain itu, penderita juga bisa mengalami keringat berlebih, terutama di malam hari, akibat tubuh berusaha menurunkan suhu atau merespons stres peradangan.
Gejala ini sering kali disalahartikan sebagai tanda infeksi ringan atau flu biasa.
Namun bila terjadi bersamaan dengan nyeri dan pembengkakan sendi, sebaiknya segera dikonsultasikan ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
7. Penurunan nafsu makan dan berat badan
Peradangan kronis yang berlangsung lama seperti pada rheumatoid arthritis dapat berdampak luas pada metabolisme tubuh.
Salah satunya adalah menurunnya berat badan secara tidak disengaja dan kehilangan nafsu makan.
Tubuh penderita rematik terus-menerus berada dalam kondisi “siaga” akibat reaksi autoimun yang berlebihan.
Hal ini menyebabkan peningkatan penggunaan energi tubuh, bahkan saat sedang istirahat.
Selain itu, zat peradangan yang dilepaskan tubuh juga bisa mengganggu pusat pengatur rasa lapar di otak, sehingga membuat penderita tidak merasa lapar.
Seiring waktu, kombinasi antara menurunnya nafsu makan dan meningkatnya kebutuhan energi bisa menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan.
Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat memperburuk kelemahan fisik dan menurunkan daya tahan tubuh penderita.
Gejala yang lebih jarang muncul pada penderita rematik
Mayo Clinic menyebut, sekitar 40 persen penderita rheumatoid arthritis juga memiliki gejala atau tanda-tanda yang tidak terkait dengan sendi.
Kondisi ini biasanya terjadi bila rematik sudah menyebabkan peradangan atau memengaruhi bagian lain dari tubuh.
Ini termasuk kulit, mata, paru-paru, jantung, ginjal, kelenjar ludah, jaringan saraf, sumsum tulang, dan pembuluh darah.
Pada kondisi tersebut, gejala yang timbul pun bisa beragam, tergantung bagian tubuh mana yang terkena.
Berikut beberapa ciri-ciri atau gejala yang mungkin timbul pada penyakit rematik sudah memengaruhi bagian tubuh lain:
- Nyeri dada, terutama bila rematik telah memengaruhi paru-paru atau jantung.
- Sesak napas, bila rematik telah memengaruhi paru-paru.
- Batuk terus-menerus, bila rematik memengaruhi paru-paru.
- Mata kering dan kemerahan, bila rematik telah memengaruhi mata.
Kapan harus ke dokter?
Mengenali gejala sejak dini dan berkonsultasi dengan dokter dapat mencegah kerusakan sendi yang lebih parah.
Segera temui dokter bila mengalami salah satu atau lebih dari gejala berikut ini:
-
Nyeri sendi yang tidak membaik setelah lebih dari 6 minggu.
-
Kekakuan sendi yang berlangsung lebih dari 30 menit setelah bangun tidur.
-
Pembengkakan sendi yang simetris (misalnya kedua lutut atau kedua pergelangan tangan).
-
Kelelahan ekstrem yang tidak sebanding dengan aktivitas fisik.
-
Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
-
Nyeri dada, sesak napas, atau batuk kronis tanpa infeksi saluran napas.
-
Gejala mata kering, merah, atau terasa perih secara terus-menerus.
-
Riwayat keluarga dengan penyakit autoimun seperti lupus, tiroid autoimun, atau rematik.
Karena itu, memahami dan mengenali gejala-gejala rheumatoid arthritis sejak dini sangatlah penting.
Nyeri, kekakuan, dan pembengkakan pada sendi yang berlangsung lama sebaiknya tidak diabaikan, apalagi jika disertai dengan kelelahan, demam ringan, atau gejala lain yang mengganggu aktivitas.
Dengan deteksi dan penanganan yang tepat, risiko kerusakan sendi dapat diminimalkan dan kualitas hidup pun tetap terjaga.
Jika Anda atau anak mengalami keluhan yang mencurigakan, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Kesimpulan
- Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun yang menyerang sendi dan bisa terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak.
- Gejalanya meliputi nyeri, kekakuan, pembengkakan sendi, kelelahan, dan bisa disertai demam ringan atau penurunan berat badan.
- Gejala biasanya muncul di kedua sisi tubuh dan dapat berkembang secara bertahap atau tiba-tiba, serta datang dan pergi.
- Deteksi dan penanganan dini sangat penting untuk mencegah kerusakan sendi dan komplikasi yang lebih serius.
[embed-health-tool-bmi]