3. Gelisah
Efek perceraian berupa stres bisa membuat seseorang mudah gelisah. Bukan hanya karena kewalahan mengurus proses dan segala birokrasinya, tapi juga karena Anda akan kehilangan partner dalam hidup juga menghadapi masa depan baru yang sama sekali tidak terduga.
Ditambah lagi, ada banyak ketidakpastian yang dirasakan yang membuat orang tersebut merasa tidak aman. Beberapa orang mungkin harus menghadapi situasi baru, seperti pindah rumah, mencari pekerjaan baru, bertahan hidup dengan kondisi ekonomi yang lebih sulit daripada sebelum bercerai.
Perubahan besar dalam hidup inilah yang kemudian memengaruhi kondisi psikologis seseorang menjadi lebih gelisah dan mudah cemas.
4. Depresi
Banyak orang yang mengaitkan perceraian dengan kegagalan dalam hidup. Berbagai emosi negatif yang Anda alami ini dapat bertahan hingga beberapa minggu, bulan, bahkan efek perceraian ini bisa bertahan hingga tahunan. Hal ini kemungkinan bisa mengakibatkan depresi.
5. Insomnia
Pada beberapa kasus, perceraian juga bisa disertai dengan “efek samping” sulit tidur. Hal ini bisa memperparah stres, atau bahkan diperparah oleh stres, yang kemudian meningkatkan risiko depresi. Perceraian juga sering membuat orang-orang mengalami mimpi buruk.
6. Penyakit kardiovaskular
Journal of Marriage and Family melaporkan bahwa pria dan wanita paruh baya yang telah bercerai memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan orang yang masih menikah di usia yang sama.