Apakah Anda termasuk orang yang seringkali mengabaikan dan meremehkan emosi negatif seperti rasa marah dan gelisah? Meskipun wajar, emosi negatif bisa mengarah pada gangguan kesehatan serius jika tidak segera dikendalikan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Apakah Anda termasuk orang yang seringkali mengabaikan dan meremehkan emosi negatif seperti rasa marah dan gelisah? Meskipun wajar, emosi negatif bisa mengarah pada gangguan kesehatan serius jika tidak segera dikendalikan.
Berikut penjelasan lebih lanjut tentang apa saja contoh emosi negatif, bagaimana dampaknya, hingga cara menghadapinya.
Emosi negatif adalah perasaan apa pun yang dapat menyebabkan Anda sedih. Contoh emosi negatif yang dimaksud bisa berupa benci, marah, sedih, putus asa, cemas, dan iri.
Emosi seperti ini dapat membuat Anda membenci diri sendiri dan bahkan tidak menyukai orang lain. Selain itu, perasaan negatif juga dapat mengurangi rasa percaya diri serta kepuasan Anda terhadap hidup.
Namun, sebenarnya emosi negatif dapat membuat Anda lebih baik pada beberapa kondisi, tergantung pada berapa lama Anda membiarkannya dan cara mengekspresikannya.
Emosi termasuk reaksi kompleks yang melibatkan banyak proses biologis dan fisiologis dalam tubuh.
Ketika Anda menghadapi suatu peristiwa, otak akan merespons dengan melepaskan hormon tertentu, misalnya adrenalin dan kortisol. Dengan demikian, berbagai emosi pun akan muncul, baik itu positif atau pun negatif.
Karena proses yang kompleks ini, mungkin seringkali tubuh tidak mempunyai cara untuk menangani perasaan negatif.
Itulah kenapa beberapa orang sangat sulit mengatasinya dan harus menemukan cara untuk mencegahnya bertambah parah.
Tidak semua emosi negatif membuat Anda merasa lebih buruk atau menimbulkan banyak masalah. Saat ditangani dengan cara yang tepat, emosi seperti ini justru dapat memberikan manfaat.
Berikut penjelasan tentang bagaimana emosi ini bisa bermanfaat untuk Anda.
Saat merasa cemas, seseorang akan melakukan berbagai cara supaya perasaan cemas itu hilang. Bahkan, kecemasan kadang memungkinkan tubuh untuk menghasilkan energi yang tidak biasa dengan spontan dan cepat.
Contoh paling sederhana dan mungkin beberapa dari Anda pernah mengalaminya yakni saat dikejar anjing, tiba-tiba Anda bisa melompati pagar yang begitu tinggi. Padahal, normalnya Anda tidak pernah bisa melompatinya.
Rasa iri hati yang timbul ternyata tidak selalu merugikan orang lain atau pun diri sendiri. Kecemburuan terhadap sesuatu malah mendorong seseorang untuk tampil lebih baik dengan bekerja lebih keras.
Sebagai contoh, Anda ingin belajar lebih giat dan tidak bermalas-malasan lagi saat ujian karena siswa lain bisa mendapatkan nilai terbaiknya serta apresiasi dari guru-guru di sekolah.
Sering kali, perasaan negatif memberikan informasi yang tidak Anda sadari seperti berikut.
Di samping banyaknya manfaat yang bisa Anda peroleh, tentu ada dampak buruk dari emosi negatif yang berlebihan. Berikut penjelasan selengkapnya.
Kecemasan sering kali dikaitkan dengan masalah tidur. Rasa khawatir dan takut yang dialami seseorang cenderung membuatnya sulit tertidur dengan pulas sepanjang malam.
Jam tidur yang kurang dapat memperburuk kecemasan, hingga memicu timbulnya masalah kesehatan seperti insomnia dan gangguan mental.
Hal ini sejalan dengan salah satu penelitian dari Sleep Medicine Reviews bahwa kesulitan tidur ditemukan pada orang dengan berbagai jenis kecemasan, termasuk gangguan kecemasan, obsessive compulsive disorder (OCD), dan post-traumatic stress disorder (PTSD).
Saat Anda marah dalam batas wajar, terjadi perubahan dalam tubuh yang tidak terlalu berdampak pada kesehatan.
Namun, saat emosi negatif jadi tidak terkendali, ini yang akan menimbulkan beberapa masalah kesehatan berikut, baik untuk jangka pendek atau pun panjang.
Perasaan negatif yang berlebihan dapat membuat seseorang bersikap dan berpikir tidak rasional. Orang-orang yang mengalaminya cenderung menganalisis apa yang dilihat tanpa berniat mencari solusinya.
Jika dibiarkan menjadi-jadi, perasaan negatif dapat mengarahkan Anda pada hal yang berbahaya, seperti mengekspresikan kemarahan dengan kekerasan, mengonsumsi alkohol berlebihan, dan menyalahgunakan obat-obatan.
Terdapat sejumlah cara untuk menghadapi emosi negatif agar tidak merugikan kesehatan mental. Berikut hal penting yang dapat dilakukan.
Anda sebaiknya juga tidak menghabiskan terlalu banyak waktu untuk merenung. Pasalnya, saat merenung, Anda justru akan memerlukan waktu lebih lama untuk menghilangkan emosi negatif tersebut.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar