backup og meta

4 Cara Menyampaikan Keinginan Bercerai pada Pasangan

4 Cara Menyampaikan Keinginan Bercerai pada Pasangan

Keinginan untuk bercerai sering kali dilatarbelakangi oleh banyak faktor. Setelah melalui berbagai pertimbangan, kini saatnya Anda siap untuk berpisah dengan pasangan. 

Namun, satu masalah pelik yang mungkin Anda hadapi adalah bagaimana cara mengatakan kepada pasangan bahwa Anda ingin bercerai. Bagaimana cara bercerai dengan baik? Simak beberapa tipsnya di bawah ini.

Cara memberi tahu pasangan kalau Anda ingin bercerai

Perceraian adalah salah satu keputusan sulit dalam hidup. Pasalnya, dampak perceraian tidak hanya memengaruhi Anda dan pasangan, tetapi juga orang lain, termasuk anak.

Menyampaikan kepada pasangan bahwa Anda ingin bercerai juga tidaklah mudah, tetapi langkah ini tetap harus dilewati demi kelancaran proses perceraian itu sendiri.

Tentu akan ada rasa gugup, panik, dan cemas bila Anda hendak mengatakan ingin bercerai. Berikut adalah beberapa tips yang mungkin dapat membantu Anda.

1. Memulai pembicaraan dengan tegas

ketika jenuh dengan pasangan

Jika Anda belum memberi tahu pasangan atau sudah pernah mengatakannya tetapi pasangan Anda tidak menyadarinya, Anda perlu memberitahukan keinginan bercerai ini dengan tegas.

Contohnya, Anda bisa memulainya dengan berkata, “Aku sudah lama merasa nggak bahagia. Semua hal sudah aku lakukan tetapi tidak pernah berhasil dengan baik dan malah menimbulkan masalah baru.”

Dengan ungkapan awal tersebut, ini bisa membuat pasangan Anda merespons dan menyadari bahwa ada sesuatu yang harus diselesaikan. 

Hindari memberikan harapan palsu dan kalimat ambigu kepada pasangan. sebab hal ini hanya akan menimbulkan pertengkaran.

2. Tegaskan bahwa Anda ingin bercerai

Setelah Anda mantap dan yakin ingin menempuh jalan perceraian, dalam pembicaraan Anda perlu lebih tegas dengan menggunakan kata “saya” atau “aku”. 

Contohnya, Anda dapat mengucapkan, “Saya ingin mengakhiri pernikahan ini dengan bercerai.” 

Mengapa Anda disarankan mengucapkan kalimat tersebut? Pernyataan seperti ini cukup jelas, tidak bertele-tele, dan mungkin tidak membuat pasangan Anda terkejut.

Lain halnya bila Anda berbicara panjang lebar tanpa arah yang jelas. Niat bercerai malah bisa menghasilkan reaksi yang jauh lebih sulit dibayangkan.

Hal ini karena pasangan Anda mungkin akan menyangkal dan marah dengan ucapan tersebut. Anda juga harus tegas menyatakan apa yang Anda inginkan dan rasakan.

3. Cari waktu yang tepat

cara menjelaskan ke anak tentang perceraian

Mengungkapkan rasa ingin bercerai idealnya dilakukan pada waktu yang tepat. Katakan keinginan tersebut kala mood Anda stabil dan Anda memiliki waktu berdua dengan pasangan. 

Apabila Anda telah memiliki buah hati, baiknya pisahkan diri dari mereka beberapa saat untuk berbicara dengan pasangan.

Ini merupakan salah satu etika bercerai yang baik. Nantinya ketika benar-benar sepakat berpisah, baru Anda bisa menjelaskan perceraian pada anak.

Anda juga harus mempertimbangkan reaksi pasangan ketika menyatakan ingin bercerai. Jangan memulai pembicaraan dengan mengungkit hal-hal yang tidak Anda sukai dari pasangan.

Ini hanya akan mengulur-ulur waktu dan mengubah arah pembicaran menjadi pertengkaran tanpa ujung yang pasti.

4. Cari suasana aman dengan meminta bantuan orang lain

Jika Anda khawatir dengan keselamatan diri setelah mengungkapkan keinginan bercerai, Anda bisa meminta orang lain sebagai mediator atau pihak ketiga yang netral.

Anda bisa saja meminta bantuan dari saudara, konselor pernikahan, dan bahkan kuasa hukum. 

Pihak ketiga ini mampu membantu kedua belah pihak untuk berkomunikasi secara lebih efektif dan menemukan solusi yang saling menguntungkan. 

Kondisi ini juga berguna saat Anda tidak bisa mengendalikan reaksi dan emosi pasangan saat menerima kabar perceraian tersebut.

Setelah mengatakan kalau Anda ingin cerai

Pasangan Anda mungkin akan terkejut dan marah saat mendengar keinginan cerai ini. Respons yang berbeda mungkin terjadi bila Anda sudah menyinggung hal ini sebelumnya. 

Anda harus tetap bersiap bila pasangan justru menawarkan untuk melakukan perubahan atau memperbaiki pernikahan

Keputusan tentu kembali pada diri Anda. Jika sudah mantap bercerai, mungkin Anda juga harus mengulang dan meyakini bahwa Anda tidak akan berubah pikiran.

Anda mungkin akan dituduh kejam dan egois. Ingat, Anda harus tetap sabar dan menolak untuk membalas perkataannya dengan cara yang sama. 

Setelah suasana mulai mereda, Anda bisa mempersiapkan langkah selanjutnya. Ini termasuk melengkapi surat perceraian, menjalani sidang, dan melanjutkan hidup yang lebih baik.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Buscho, A. G. (2019). How to tell your spouse you want a separation or divorce. Psychology Today. Retrieved May 14, 2024, from https://www.psychologytoday.com/us/blog/better-divorce/201908/how-tell-your-spouse-you-want-separation-or-divorce

Franklin, R. (2022). How to tell your husband or wife you want a divorce. Woolley & Co, Solicitors. Retrieved May 14, 2024, from https://www.family-lawfirm.co.uk/blog/preparing-to-tell-your-husband-or-wife-that-you-want-a-divorce/

Healthy divorce: How to make your split as smooth as possible. (2013). American Psychological Association. Retrieved May 14, 2024, from https://www.apa.org/topics/divorce-child-custody/healthy

The effects of marriage and divorce on families and children. (n.d.). MDRC. Retrieved May 14, 2024, from https://www.mdrc.org/work/publications/effects-marriage-and-divorce-families-and-children

Coping with separation and divorce. (n.d.). Mental Health America. Retrieved May 14, 2024, from https://www.mhanational.org/separation-and-divorce

Versi Terbaru

16/05/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

6 Cara agar Tidak Cuek, Demi Image Lebih Baik

Kepergok Anak Saat Berhubungan Seks? Ini yang Harus Dilakukan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 16/05/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan