2. Menjelaskan bersama-sama dengan pasangan
Meski Anda sedang dalam proses atau bahkan sudah berpisah, Anda dan pasangan tetap memiliki peran sebagai orangtua. Menjadi orangtua sama seperti bekerja dalam tim.
Menjelaskan perpisahan Anda secara bersama-sama dapat menghindari kebingungan pada anak sehingga ia tidak hanya mendengar satu versi cerita.
Menurut Paul Coleman, psikolog dan penulis How to Say It to Your Kids, hal ini juga dapat menjaga kepercayaan anak pada Anda berdua.
Begitu pula ketika Anda memiliki lebih dari satu anak, jangan hanya menjelaskan pada anak pertama, lalu membebankan tugas padanya untuk menceritakan tentang perpisahan orangtua pada adiknya.
Sebaiknya, kumpulkan seisi keluarga bersama-sama agar tidak ada rahasia. Jangan berasumsi mereka akan bereaksi seperti apa, tetapi biarkan mereka menunjukkan perasaannya.
Namun, Anda boleh memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan dilontarkan oleh mereka sehingga Anda memiliki jawaban-jawaban yang terdengar ‘netral’ untuk diucapkan.
3. Ungkapkan kata-kata sayang

Meski terdengar mudah, anak harus mengetahui bahwa Anda dan mantan pasangan menyayanginya. Salah satu upaya atau cara menjelaskan tentang perceraian ke anak ini penting untuk Anda lakukan.
Ungkapan sayang tersebut akan menjadi pesan bahwa yang terpenting adalah rasa sayang kedua orangtuanya terhadap dirinya tidak berubah sama sekali.
Ungkapkan bahwa Anda dan mantan pasangan akan terlibat pada perkembangan anak-anak.
Katakan juga bahwa ini bukan salah anak dan tidak ada hubungan dengannya. Anak-anak mungkin akan menarik kesimpulan bahwa perpisahan tersebut disebabkan oleh mereka.
4. Buat penjelasan yang mudah
Jika anak Anda masih kecil, sebaiknya kurangi detail tentang cerita yang ingin Anda sampaikan.
Sebagai contoh, Anda bisa memulainya dengan, “Ibu dan ayah telah membuat kesepakatan.”
Lalu, Anda bisa ungkapkan bahwa salah satu dari Anda akan pindah ke rumah baru.
Misalnya, “Ayah memutuskan untuk pindah ke rumah paman karena perlu waktu untuk memikirkan sesuatu. Adik tetap bisa menemu Adik Ayah ketika Ayah libur. Kita juga akan bermain bersama. Namun, untuk saat ini, Ayah harus tinggal dulu bersama paman.”
Pastikan Anda juga memiliki jawaban atas pertanyaan anak setelah penjelasan tersebut.
5. Hindari menjelekkan pasangan di depan anak
Memang tidak mudah ketika hubungan Anda dan mantan pasangan masih renggang.
Akan tetapi, seberapa besar pun kemarahan Anda, jangan biarkan emosi mengambil alih dengan menceritakan pada anak tentang kesalahan mantan pasangan.
Ini merupakan salah satu cara menjelaskan tentang perceraian ke anak.
Dalam hal ini juga termasuk permasalahan keuangan maupun hal-hal lainnya yang menyudutkan mantan pasangan Anda. Hindari juga adu argumen di depan anak Anda.
Menurut Rachel Sarah, seorang ibu dan penulis buku Single Mom Seeking: Playdates, Blind Dates, and other Dispatches of the Dating World, yang dikutip situs Baby Center, selalu ingat bahwa anak adalah tetap bagian dari ayahnya ataupun ibunya, apa pun yang terjadi itu tidak akan berubah.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar