Bagaimana cara menjelaskan perceraian pada anak?
Menjelaskan perceraian pada anak tidak bisa dipukul rata dengan cara yang sama. Anda perlu mengetahui kepribadian anak Anda. Bahasa yang digunakan ketika menjelaskan pada anak berusia 6 tahun akan berbeda dengan menjelaskan pada anak berusia 15 tahun. Berikut ini cara yang bisa Anda coba:
1. Pilih waktu yang tepat
Ketika perceraian baru sekadar rencana saja, sebaiknya Anda tidak perlu memberi tahu anak Anda, sebab hal ini dapat membuat anak Anda kebingungan. Ketika Anda dan pasangan akhirnya benar-benar sepakat berpisah, dan salah satunya akan pergi dari rumah, maka saat itu Anda harus menjelaskan alasannya. Pikirkan waktu dan situasi yang tepat saat Anda akan mengatakan berita tersebut. Walaupun sebenarnya tidak ada waktu-waktu yang baik, anak Anda harus tetap fokus pada sekolah, kegiatan hariannya, dan lain-lain.
Namun, Anda bisa memilih saat emosi anak Anda tidak dalam keadaan tertekan (tugas yang padat, ujian sekolah). Ada bagian otak yang terus menyimpan kejadian buruk, maka ketika Anda akan menjelaskan pada anak Anda tentang berita perpisahan, luka tersebut mungkin akan terus tersimpan di memorinya, entah sampai berapa lama. Maka tak jarang ada anak-anak yang menjadi trauma ketika mengetahui kenyataan perceraian orangtua. Memilih waktu dan situasi perlu dilakukan. Siapkan juga suasana hati Anda, meskipun masih dalam keadaan tidak baik setelah perpisahan. Pastikan Anda ada di samping anak saat ia merasa sedih dan sendirian.
2. Menjelaskan bersama-sama dengan pasangan
Meski Anda sudah berpisah, Anda dan pasangan tetap memiliki peran sebagai orangtua. Menjadi orangtua sama seperti bekerja dalam tim. Menjelaskan perpisahan Anda secara bersama-sama dapat menghindari kebingungan anak Anda, dan anak tidak hanya akan mendengar satu versi cerita saja. Menurut Paul Coleman, psikolog dan penulis How to Say It to Your Kids, yang dikutip Baby Center, hal ini juga dapat menjaga kepercayaan anak pada Anda berdua.
Pun ketika Anda memiliki lebih dari satu anak, jangan hanya menjelaskan pada anak pertama saja, lalu membebankan tugas padanya untuk menceritakan tentang perpisahan orangtua pada adiknya. Sebaiknya kumpulkan seisi keluarga bersama-sama agar tidak ada rahasia. Jangan berasumsi mereka akan bereaksi seperti apa, biarkan mereka menunjukkan perasaannya. Namun, Anda boleh memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan dilontarkan oleh mereka, sehingga Anda memiliki jawaban-jawaban yang terdengar ‘netral’ untuk diucapkan.
3. Ungkapkan kata-kata sayang
Meski terdengar mudah, anak harus mengetahui bahwa Anda dan mantan pasangan menyayanginya. Ungkapan sayang tersebut akan menjadi pesan bahwa yang terpenting adalah rasa sayang orangtuanya terhadap dirinya tidak berubah sama sekali. Ungkapkan bahwa Anda dan mantan pasangan akan terlibat pada perkembangan mereka (anak-anak). Katakan juga bahwa ini bukan salah anak, tidak ada hubungan dengannya. Anak-anak mungkin akan menarik kesimpulan bahwa perpisahan tersebut disebabkan oleh mereka.