Selulitis orbita adalah penyakit infeksi pada mata yang menyerang bagian lemak dan otot di sekitar rongga mata. Ini merupakan kondisi yang berbahaya dan dapat memburuk dalam hitungan jam.
Oleh sebab itu, Anda membutuhkan tindakan medis sesegera mungkin untuk mengatasi kondisi ini. Untuk lebih jelasnya, simak artikel berikut.
Apa itu penyakit selulitis orbita?
Selulitis orbita adalah penyakit pada mata berupa infeksi serius yang melibatkan otot dan lemak di dalam rongga orbita.
Orbita adalah rongga mata pada tengkorak yang berbentuk mengerucut ke arah dalam.
Rongga ini berisi bola mata, otot mata, saraf mata, pembuluh darah, kelenjar air mata, dan jaringan lemak.
Infeksi yang terjadi pada selulitis orbita hanya menyerang jaringan otot dan lemak di area orbital tersebut, tetapi tidak menyerang bola mata.
Dalam dunia kedokteran, kondisi ini juga kadang-kadang disebut sebagai selulitis postseptal.
Meskipun penyakit ini dapat terjadi pada semua usia, tetapi lebih sering terjadi pada anak-anak, terutama yang berusia di bawah 7 tahun.
Apa tanda dan gejala selulitis orbita?
Meskipun setiap orang bisa mengalami gejala yang berbeda-beda, pada umumnya kondisi ini akan menimbulkan gejala-gejala seperti:
- kelopak mata bengkak di bagian atas dan bawah,
- kelopak mata nampak mengkilap dan berwarna kemerahan atau keunguan,
- terasa nyeri terutama saat menggerakkan bola mata,
- demam tinggi dengan suhu 38.8°Celsius atau lebih,
- mata terasa tidak nyaman,
- sulit menggerakkan bola mata, serta
- mungkin mengalami penglihatan ganda.
Oleh karena infeksi ini terjadi pada rongga orbita, biasanya bola mata tidak terpengaruh dan tampak normal.
Apa penyebab selulitis orbita?
Selulitis orbita disebabkan oleh infeksi mikroorganisme. Umumnya, penyebab selulitis orbita adalah bakteri, tetapi juga bisa oleh polimikrobial, jamur, atau mikrobakteri.
Melansir Journal of Ophthalmic and Vision Research, bakteri yang paling sering menyebabkan selulitis orbita adalah spesies Staphylococcus aureus dan Streptococci.
Dalam kasus yang langka, ini bisa juga disebabkan oleh bakteri anaerob yang tidak membentuk spora seperti Aeromonas hydrophila, Pseudomonas aeruginosa, dan Eikenella corrodens.
Sementara menurut National Library of Medicine, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh bakteri Haemophilus influenzae.
Di samping itu, bakteri lain seperti Haemophilus influenzae spesies Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, dan Streptokokus beta-hemolitik juga dapat menyebabkannya.
Pada anak-anak, infeksi pada rongga orbita biasanya dimulai di area sinus yang kemudian menyebar ke area mata.
Ini lebih berisiko terjadi pada anak-anak karena jarak antara rongga sinus dan rongga orbita mereka lebih dekat daripada orang dewasa.
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko selulitis orbita
Ada beberapa faktor yang dapat membuat Anda berisiko mengalami infeksi orbita, antara lain sebagai berikut.
1. Penyakit infeksi pada saluran pernapasan atas
Infeksi pada saluran pernapasan atas seperti pilek, epiglottitis, radang tenggorokan, faringitis, dan sinusitis dapat menyebar ke area wajah lainnya, termasuk mata.
2. Cedera pada mata
Cedera yang dialami oleh mata, misalnya karena benturan atau luka dapat merusak jaringan di sekitar mata.
Ini memungkinkan terjadinya infeksi bakteri sehingga menyebabkan selulitis orbita.
3. Infeksi pada mata dan sekitarnya
Infeksi yang terjadi pada mata dan area di sekitarnya seperti kelopak mata, kantung mata, dan lain-lain dapat menyebar ke area orbital.
4. Infeksi pada organ-organ di kepala
Selain pada mata, infeksi pada organ-organ tubuh lainnya di area kepala, termasuk gigi dan telinga juga dapat menyebar ke area mata.