Sebagian besar masyarakat Indonesia dapat menerima donor darah sebagai kegiatan atau prosedur medis yang lazim. Bahkan, sebagian orang menjadikan donor darah sebagai rutinitas berkala karena dipercaya dapat menjaga kebugaran tubuh. Namun, bagaimana dengan donor organ lain, misalnya mata? Bisakah donor mata dilakukan? Apa saja syarat donor mata dan bagaimana prosedurnya?
Apa itu donor mata?
Donor mata adalah prosedur pengambilan bagian dari anatomi mata untuk diberikan pada orang lain yang memerlukan.
Prosedur ini termasuk operasi kecil yang memakan waktu kurang dari 15 menit.
Bagian mata yang umumnya dapat didonorkan adalah kornea. Donor kornea sudah dilakukan pada praktek medis di seluruh dunia selama hampir satu abad.
Donor kornea juga memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. Peluang sukses bagi penerima donor kornea sampai mampu melihat lagi setelah menerima cangkok bisa mencapai 90 persen.
Nah, kornea adalah bagian mata yang Anda butuhkan untuk melihat dengan jelas. Jika rusak atau hancur karena penyakit, kornea akan bengkak sehingga menyebabkan pandangan kabur.
Pada prosedur transplantasi kornea, ahli bedah akan menyingkirkan kornea yang rusak dan menggantinya dengan kornea sehat dari pendonor.
Apa tujuan melakukan donor mata?
Donor mata, seperti bagian kornea, dilakukan untuk membantu orang lain yang mengalami penyakit mata. Terlebih, tidak ada pengganti untuk jaringan tubuh manusia yang rusak.
Jadi, donor mata, seperti kornea, sangat dibutuhkan untuk pelaksanaan transplantasi.
Dua gangguan mata yang umumnya membutuhkan donor kornea adalah:
- keratopati bulosa, yaitu kondisi di mana kornea bengkak secara permanen,
- keratokonus, yaitu kondisi di mana pusat kornea menipis dan menjadi melengkung tidak teratur.
Selain itu, kondisi-kondisi yang juga bisa diperbaiki dengan bantuan donor kornea adalah:
- cedera mata,
- virus herpes,
- infeksi mata,
- jaringan parut kornea karena trauma,
- pengaburan kornea herediter (diwariskan), dan
- infeksi bakteri yang parah.
Namun, dikutip dari University of Iowa Hospitals and Clinics, donor kornea tidak bisa membantu seseorang yang sepenuhnya buta dan tidak bisa melihat cahaya.
Selain untuk membantu orang dengan gangguan penglihatan, donor juga diperlukan untuk penelitian dan pendidikan.
Siapa saja yang boleh melakukan donor mata?
Donor kornea sebenarnya tidak jauh berbeda dengan donor darah. Akan tetapi, donor kornea hanya bisa didapat dari calon pendonor yang sudah meninggal dunia.
Bank Mata Indonesia tidak menerima donor kornea dari orang yang masih hidup.
Setiap orang yang ingin mendonorkan bagian matanya adalah pendonor universal. Itu sebabnya, donor mata, seperti bagian kornea, tidak harus mencocokkan golongan darah pada penerimanya.
Penerima donor kornea juga tidak perlu sama dalam hal usia, warna mata, atau seberapa baik penglihatan Anda.
Namun, calon donor tidak akan diambil kornea matanya apabila:
- tidak diketahui kapan dan penyebab kematiannya
- menderita penyakit sistemik maupun saraf pusat yang disebabkan virus, seperti AIDS, hepatitis, cytomegalovirus, rabies, leukemia, hingga lymphoma malignum.
Apa saja syarat donor mata yang wajib dipenuhi?
Seperti yang dilansir di Bank Mata Indonesia, berikut ini adalah syarat donor kornea yang harus dipenuhi oleh pendonor.
- Usia saat meninggal di atas 17 tahun, dan saat hidup mendaftar jadi donor dengan ikhlas tanpa paksaan dari pihak lain.
- Penyebab dan waktu kematian diketahui.
- Disetujui keluarga atau ahli waris.
- Kornea calon donor jernih.
- Tidak menderita penyakit hepatitis, HIV, tumor mata, sepsis, sipilis, glaukoma, leukimia, serta tumor-tumor yang menyebar, seperti kanker payudara dan kanker leher rahim (kanker serviks).
- Mata harus diambil kurang dari 6 jam setelah meninggal dunia.
- Endothelial vitality minimal 2000/mm2 (dipastikan lewat tes medis).
- To preserve clarity: 850/mm2 (dipastikan lewat tes medis).
- Mata harus diambil kurang dari 6 jam setelah meninggal dunia.
- Kornea donor harus digunakan dalam waktu kurang dari 2×24 jam untuk tingkat keberhasilan yang lebih baik.
- Kornea donor diawetkan dengan pendinginan, gliserin anhidrat, ruang lembab, media kultur, ms Kauffman medium, atau pengawetan krio.
Selama tidak ada kelainan serius pada kornea yang dapat menjadi hambatan, Anda boleh menjadi calon donor kornea. Anda bisa mendaftarkan diri di Bank Mata Indonesia secara online.
Sebagai bukti pendaftaran, calon donor kornea yang telah berhasil akan mendapatkan Kartu Anggota Calon Donor Mata.
Segala proses pendaftaran calon donor kornea tidak dipungut biaya atau gratis.
Apa yang perlu disiapkan sebelum menjalani donor mata?
Hal pertama yang perlu dilakukan jika ingin menjadi pendonor kornea adalah memberi tahu keluarga Anda. Selanjutnya, daftarkan diri Anda sebagai pendonor organ.
Anda akan mendapatkan kartu yang menandakan bahwa Anda adalah pendonor. Kartu tersebut berguna untuk membantu petugas medis mengenali status Anda sebagai pendonor.
Jika seorang pendonor adalah korban kecelakaan, petugas medis biasanya akan menanyakan persetujuan keluarga untuk menyumbangkan organ kornea mata.
Seseorang yang telah meninggal tetapi belum sempat mendaftarkan diri sebagai pendonor tetap bisa mendonorkan korneanya.
Itu bisa terjadi hanya jika orang tersebut telah mengutarakan niatnya menjadi donor kepada keluarga.
Bagaimana prosedur donor mata dilakukan?
Kornea mata adalah lapisan bening di bagian terluar mata. Fungsinya adalah untuk membuat cahaya melewati pupil dan lensa untuk fokus ke retina supaya mata dapat melihat dengan baik.
Setelah Anda meninggal dan hanya apabila Anda telah terdaftar di Bank Mata Indonesia, maka ahli waris wajib memberitahukan pihak bank kurang dari 6 jam setelah calon pendonor kornea dinyatakan meninggal dunia.
Setelahnya, pihak bank akan segera mengirimkan petugas untuk melakukan operasi kecil pengambilan kornea di tempat jenazah dibaringkan dan mengambil korneanya saja, tetapi bukan seluruh bola matanya.
Donor kornea adalah prosedur yang dapat meningkatkan kualitas hidup orang lain. Segera daftarkan diri Anda jika ingin berbuat kebaikan dengan mendonorkan kornea Anda.
[embed-health-tool-bmi]