backup og meta

9 Manfaat Alkohol Apabila Dikonsumsi Sewajarnya

9 Manfaat Alkohol Apabila Dikonsumsi Sewajarnya

Tidak sedikit orang yang suka minum minuman keras atau alkohol untuk melepas penat. Namun, ternyata minuman beralkohol dapat memberikan beragam manfaat untuk kesehatan. Simak informasinya!

Manfaat minum alkohol bagi kesehatan

Konsumsi minuman beralkohol dapat mengurangi risiko penggumpalan darah, penyakit Alzheimer, hingga pembentukan batu ginjal.

Tentunya manfaat alkohol bisa Anda peroleh jika minum alkohol dalam porsi wajar dan tidak sampai membuat candu.

1. Baik untuk jantung

American Heart Association menyebut manfaat minum alkohol bagi kesehatan jantung termasuk meningkatkan (HDL) atau kolesterol baik dan menurunkan (LDL) atau kolesterol jahat.

Manfaat lainnya adalah mengurangi risiko penggumpalan darah yang dapat menyebabkan penyumbatan arteri.

Penyumbatan arteri itu sendiri merupakan faktor risiko dari serangan jantung dan stroke.

Penelitian dari The American journal of clinical nutrition (2017) menemukan bahwa minum alkohol secukupnya berpotensi penurunan kadar kolesterol HDL, tergantung pada jenis minumannya.

2. Turunkan risiko penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson

gejala penyakit alzheimer

Bir selama ini dikenal sebagai minuman tinggi kalori tapi rendah zat gizi.

Namun, berbagai studi menemukan bahwa bir mengandung tiamin (vitamin B1) dan riboflavin (vitamin B2), juga mineral kalsium, magnesium, dan selenium yang lebih banyak daripada wine.

Para peneliti menduga hal ini disebabkan oleh bahan dasar yang digunakan untuk membuat bir, yaitu jelai (sejenis tumbuhan biji-bijian) atau hops (pucuk pohon cemara).

Sebuah studi terbitan Journal of Agriculture and Food Chemistry (2015) melaporkan senyawa aktif dalam hops, berpotensi melindungi dari risiko penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson.

Namun, penelitian dan uji klinis pada manusia masih diperlukan untuk memastikan manfaat tersebut. Pasalnya, penelitian baru sebatas uji pada sel (in vitro) di laboratorium. 

3. Kaya zat besi

Minuman beralkohol jenis bir dark brew alias bir hitam diketahui memiliki keunggulan nutrisi dan manfaat untuk tubuh.

Satu gelas standar (350 ml) bir dark brew mengandung mineral zat besi sebesar 121 ppb (parts per billion).

Sementara itu, bir biasa hanya memiliki 92 ppb, dan bir fermentasi non-alkohol mengandung 63 ppb.

Ini menunjukkan bahwa bir hitam dapat menjadi sumber zat besi yang lebih baik dibandingkan dengan jenis bir lainnya.

Fungsi zat besi adalah membawa oksigen lewat aliran darah dari paru-paru ke seluruh otot tubuh dan sistem organ lainnya.

Ketika Anda kekurangan zat besi, oksigen akan mengalir lebih lambat dalam tubuh yang membuat Anda mudah lelah, lesu, letih, serta pucat.

4. Menjaga kesehatan ginjal

Selain baik untuk jantung, minuman beralkohol yang dikonsumsi sewajarnya ternyata memiliki manfaat dalam memelihara kesehatan ginjal.

Konsumsi alkohol dalam jumlah moderat dapat meningkatkan produksi urine, yang berperan penting dalam pencegahan pembentukan batu ginjal.

Proses ini terjadi karena peningkatan produksi urine membantu tubuh mengeluarkan kalsium dan zat-zat lain yang berpotensi membentuk batu ginjal.

Dengan seringnya pembuangan urine, risiko penumpukan zat-zat tersebut di dalam ginjal berkurang, sehingga mencegah terbentuknya batu ginjal yang dapat menyebabkan nyeri dan masalah kesehatan lainnya.

Berapa batas aman minum alkohol?

Wanita sebaiknya mengonsumsi tidak lebih dari 1 gelas alkohol per hari, sedangkan pria sebaiknya tidak lebih dari 2 gelas alkohol per hari.

5. Menjaga kesehatan mulut dan gigi

Vodka merupakan jenis minuman keras yang memiliki kadar alkohol tinggi dan juga memiliki sifat antibakteri.

Dua sifat inilah yang bisa menjadikan vodka sebagai obat kumur alternatif untuk membunuh bakteri penyebab bau mulut dan kerusakan gigi.

Jika Anda ingin menambahkan faktor sehatnya, Anda bisa tambahkan beberapa batang cengkeh, lembaran daun mint, atau sebatang kayu manis dalam botol “obat kumur vodka”.

6. Mungkin meningkatkan fungsi otak

Kebiasaan minum miras secara berlebihan dalam jangka panjang dapat merusak otak. 

Namun, jika Anda bisa mengendalikan porsi dan frekuensi minum, efek minum alkohol mencegah penurunan fungsi kognitif otak.

Penelitian dalam JAMA Network Open menemukan bahwa konsumsi alkohol dalam jumlah rendah hingga sedang berkaitan dengan penurunan risiko gangguan kognitif.

Itu termasuk penyakit Alzheimer dan demensia, jika dibandingkan kelompok non-peminum minuman keras.

Studi lain terbitan Consciousness and Cognition (2017) menunjukkan konsumsi minuman keras dalam porsi sewajarnya dapat meningkatkan kreativitas dalam memecahkan masalah.

7. Mencegah flu dan masuk angin

Konsumsi minuman keras secara berlebihan dalam jangka panjang bisa merusak sistem kekebalan tubuh, sehingga berisiko lebih tinggi menimbulkan berbagai macam penyakit.

Meski begitu, jika minum dalam batas wajar, manfaat alkohol dapat membantu kerja sistem imun.

Konsumsi alkohol ini perlu dilakukan bersamaan dengan vaksinasi teratur sehingga manfaatnya terhadap sistem imun lebih optimal.

Meskipun begitu, penelitian ini baru sebatas penelitian yang dilakukan pada hewan (in vivo). Efek pasti pada manusia masih belum diketahui. 

8. Memelihara kesehatan mata

Segelas red wine memiliki kandungan zat besi, magnesium, kalium, serta lutein dan zeaxanthin yang lebih tinggi ketimbang white wine.

Semua senyawa tersebut bisa mengurangi risiko katarak dan degenerasi makula, yaitu hilangnya penglihatan sentral akibat kerusakan pada tengah retina.

Ini sekaligus penyebab utama kebutaan pada orang berusia 50 tahun ke atas.

9. Berpotensi mencegah diabetes

diabetes pada lansia

Manfaat minum alkohol ini mungkin mengejutkan, tetapi minum dalam jumlah sedang dapat membantu menurunkan risiko diabetes tipe 2.

Hal tersebut tercatat di dalam ulasan American Journal of Public Health (2016).

Menurut penelitian, minum satu hingga dua minuman per hari memiliki risiko 40% lebih rendah terkena penyakit ini dibandingkan dengan orang yang tidak minum alkohol.

Minum 15 gram alkohol per hari juga berpotensi meningkatkan sensitivitas insulin, yang dapat membantu mencegah diabetes.

Di sisi lain, penting untuk dicatat bahwa penelitian ini juga menunjukkan peningkatan risiko diabetes dengan konsumsi alkohol berlebihan.

10. Berpotensi mencegah batu empedu

Manfaat alkohol selanjutnya yaitu berpotensi mencegah munculnya batu empedu selama dikonsumsi sewajarnya.

Itu disebabkan senyawa aktif dalam bir dan wine yang bekerja meningkatkan kolesterol baik sementara menurunkan kadar kolesterol buruk yang terkandung dalam empedu.

Manfaat ini tertulis dalam salah satu jurnal dalam penelitian Gut and liver.

Penelitian ini mengatakan bahwa konsumsi alkohol tidak lebih dari 28 gram per hari dapat menurunan risiko batu empedu.

Sebelum meminum minuman keras favorit Anda, ingatlah bahwa minum dengan tanggung jawab. Ini adalah kunci demi mendapatkan keseluruhan manfaat minum beralkohol.

Minum bertanggung jawab artinya rata-rata satu gelas minuman keras dalam satu hari untuk wanita dan dua gelas sehari untuk pria.

Di luar pedoman sehat ini, Anda justru akan membahayakan kesehatan Anda.

Ringkasan

Minum alkohol dalam porsi yang wajar memiliki manfaat sebagai berikut.
  • Baik untuk jantung.
  • Turunkan risiko penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson,
  • Kaya zat besi.
  • Menjaga kesehatan ginjal.
  • Menjaga kesehatan mulut dan gigi.
  • Mungkin meningkatkan fungsi otak.
  • Mencegah flu dan masuk angin.
  • Memelihara kesehatan mata.
  • Berpotensi mencegah diabetes.
  • Berpotensi mencegah batu empedu.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Benedek, M., Panzierer, L., Jauk, E., & Neubauer, A. C. (2017). Creativity on tap? Effects of alcohol intoxication on creative cognition. Consciousness and cognition56, 128–134.

Huang, S., Li, J., Shearer, G. C., Lichtenstein, A. H., Zheng, X., Wu, Y., Jin, C., Wu, S., & Gao, X. (2017). Longitudinal study of alcohol consumption and HDL concentrations: a community-based study. The American journal of clinical nutrition105(4), 905–912.

Mostofsky, E., Mukamal, K. J., Giovannucci, E. L., Stampfer, M. J., & Rimm, E. B. (2016). Key Findings on Alcohol Consumption and a Variety of Health Outcomes From the Nurses’ Health Study. American journal of public health106(9), 1586–1591.

Zhang, R., Shen, L., Miles, T., Shen, Y., Cordero, J., Qi, Y., … & Li, C. (2020). Association of low to moderate alcohol drinking with cognitive functions from middle to older age among US adults. JAMA network open3(6), e207922-e207922.

Yao, J., Zhang, B., Ge, C., Peng, S., & Fang, J. (2015). Xanthohumol, a polyphenol chalcone present in hops, activating Nrf2 enzymes to confer protection against oxidative damage in PC12 cells. Journal of agricultural and food chemistry63(5), 1521–1531.

Dietary Guidelines for Alcohol. (2022). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved 17 July 2024, from https://www.cdc.gov/alcohol/fact-sheets/moderate-drinking.htm

Drinking red wine for heart health? Read this before you toast. (2019). American Heart Association. Retrieved 17 July 2024, from https://www.heart.org/en/news/2019/05/24/drinking-red-wine-for-heart-health-read-this-before-you-toast

Cha, B. H., Jang, M. J., & Lee, S. H. (2019). Alcohol Consumption Can Reduce the Risk of Gallstone Disease: A Systematic Review with a Dose-Response Meta-Analysis of Case-Control and Cohort Studies. Gut and liver13(1), 114–131. https://doi.org/10.5009/gnl18278

The Basics: Defining How Much Alcohol is Too Much. (n.d.). Retrieved 17 July 2024, from https://www.niaaa.nih.gov/health-professionals-communities/core-resource-on-alcohol/basics-defining-how-much-alcohol-too-much 

Versi Terbaru

17/07/2024

Ditulis oleh Ajeng Quamila

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Annisa Nur Indah Setiawati


Artikel Terkait

Seperti Apa Rasanya Mabuk Alkohol? Kenali 7 Tahapannya

Mengenal Gula Alkohol, Apakah Lebih Sehat dari Gula Biasa?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Ajeng Quamila · Tanggal diperbarui 17/07/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan