Demensia memang tidak termasuk sebagai penyakit mental, melainkan masalah kesehatan fisik. Namun, hal ini berpotensi menyebabkan penurunan fungsi otak secara drastis pada lansia dan memicu berbagai masalah kesehatan mental.
Ya, demensia yang tidak teratasi dapat memicu berbagai kesehatan yang menyerang mental seperti depresi, paranoia, disfungsi seksual, gangguan tidur, dan gangguan kecemasan. Pada tingkatan yang sudah parah, hal tersebut juga dapat memicu percobaan bunuh diri pada lansia.
Oleh sebab itu, menjalani psikoterapi seperti terapi kognitif untuk lansia dapat membantu mengatasi kondisi ini. Setidaknya, terapi ini bisa bermanfaat dalam mengelola gejala yang muncul, melakukan pencegahan terhadap komplikasi, hingga mengatasi kondisi yang tidak bisa diatasi dengan penggunaan obat.
Langkah-langkah menjalani terapi kognitif pada lansia
Pada dasarnya, prosedur pelaksanaan terapi kognitif, baik untuk lansia atau untuk kelompok usia lainnya, tidak berbeda. Ya, terapi psikologi ini tidak memandang usia dari pasien yang menjalani terapi. Akan tetapi lebih fokus terhadap masalah kesehatan mental yang sedang dihadapi.
Keputusan untuk menjalani terapi ini sepenuhnya ada pada Anda. Artinya, meski dokter atau orang lain menyarankan untuk mengikuti terapi ini, Anda yang berhak memutuskan apakah ingin menjalani terapi ini atau tidak. Nah, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum menjalani terapi kognitif untuk lansia:
- Mencari ahli terapi psikologi yang dapat membantu menjalani terapi ini.
- Menghitung biaya yang harus Anda keluarkan selama prosedur terapi kognitif untuk lansia ini berlangsung.
- Memahami keluhan yang ingin Anda atasi saat menjalani terapi kognitif ini.
Tahap awal terapi kognitif
Saat pertama kali menjalani sesi terapi dengan ahli terapi yang sudah Anda pilih, pastikan apakah ahli terapi ini sudah sesuai dengan harapan Anda. Hal ini menjadi salah satu faktor penting pada pelaksanaan terapi kognitif untuk lansia nantinya. Pasalnya, sebagian besar pelaksanaan dari terapi ini dilakukan sambil berbicara dengan ahli.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar