Tidak semua orang bisa melalui proses penuaan dengan mudah, bahkan meski proses tersebut terjadi secara alami dan tidak terelakkan. Terlebih lagi, ada yang harus melalui proses ini dengan mengalami masalah kesehatan tertentu, baik yang menyerang fisik maupun mental. Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu penanganan yang bisa Anda lakukan adalah menjalani terapi psikologi yang dikenal sebagai terapi kognitif. Lalu, bagaimana prosedur terapi kognitif pada lansia? Simak penjelasannya berikut ini, yuk!
Terapi kognitif untuk mengatasi masalah kesehatan mental
Anda mungkin belum pernah mendengar mengenai terapi kognitif sebelumnya. Terapi psikologi ini termasuk salah satu jenis terapi yang paling umum dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan mental. Pada pelaksanaannya, psikoterapis atau konselor kesehatan mental akan mendampingi lansia untuk menjalani beberapa sesi terapi.
Terapi kognitif akan membantu lansia dalam mengenali berbagai pemikiran negatif yang tidak akurat. Artinya, pemikiran tersebut mungkin hanya hidup dalam kepala lansia tapi tidak sesuai dengan fakta yang ada. Ini artinya, psikoterapis akan membantu lansia untuk mengubah pola pikir dan sikapnya.
Hal ini bertujuan agar lansia bisa menghadapi berbagai masalah yang menimpanya dengan pola pikir yang lebih positif. Dengan begitu, lansia bisa lebih memahami situasi yang menantang dengan baik sekaligus memberikan respons yang efektif sesuai dengan fakta yang ada.
Terapi ini akan sangat bermanfaat baik sebagai penanganan tunggal. Bahkan, terapi ini juga efektif untuk penanganan kombinasi dengan terapi lain yang khusus mengatasi masalah kesehatan mental. Sebagai contoh, terapi khusus depresi, post-traumatic disorder (PTSD), atau terapi untuk mengatasi gangguan makan.
Namun ingat, tidak semua orang yang menjalani terapi ini sudah pasti memiliki masalah kesehatan mental. Oleh karena itu, terapi kognitif ini juga dapat bermanfaat untuk membantu lansia menghadapi proses penuaan yang tidak mudah baginya.
Mengapa lansia perlu menjalani terapi kognitif?
Terapi kognitif dapat membantu untuk mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan proses penuaan pada sebagian lansia yang tidak bisa menghadapinya dengan baik. Tentu saja ada lansia yang bahagia menanti-nanti masa pensiun, menimang cucu, dan menghadapi fase baru dalam hidupnya.
Namun, tidak sedikit lansia yang justru merasa kesulitan ‘menyambut’ perubahan besar ini dan justru mengalami berbagai masalah pada kesehatan fisik dan mentalnya. Tak hanya itu saja, meski penurunan fungsi otak sudah menjadi bagian dari proses penuaan, tetapi ada pula lansia yang justru mengalami demensia atau penyakit pikun.