Apa itu penyakit celiac?
Penyakit celiac (celiac disease) adalah reaksi sistem imun menyerang sistem pencernaan di mana tubuh salah mengenali senyawa yang terkandung di dalam gluten sebagai ancaman.
Gluten merupakan jenis protein yang sering ditemukan pada biji-bijian jenis gandum, seperti gandum hitam.
Bila Anda mengalami celiac disease, konsumsi makanan yang mengandung gluten dapat memicu respon sistem imun untuk menyerang jaringan sehat di usus kecil.
Bila dibiarkan, kondisi ini dapat merusak lapisan usus yang nantinya mengganggu proses penyerapan nutrisi penting di tubuh (malabsorbsi).
Akibatnya, Anda mungkin lebih rentan terhadap gangguan pencernaan serta komplikasi yang serius.
Seberapa umum kondisi ini?
Celiac disease merupakan penyakit yang umum dan dapat terjadi pada siapa saja, terutama pada masyarakat Eropa Barat. Sekitar 1 dari 100 orang, yaitu sekitar 1 persen, menderita gangguan pencernaan ini.
Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, tetapi bisa dikontrol dengan menjalani diet bebas gluten sesuai anjuran dokter.
Tanda dan gejala penyakit celiac
Penyakit celiac dapat memicu sejumlah gejala yang berhubungan dengan penyakit pencernaan, antara lain:
- diare,
- BAB cair dan setengah padat,
- perut kembung dan penuh gas,
- sakit perut,
- mual dan muntah,
- sembelit, dan
- kelelahan serta berat badan menurun.
Selain gejala yang berkaitan dengan masalah pencernaan, ada sejumlah kondisi lainnya yang menandai penyakit celiac, yaitu:
- anemia akibat tubuh kekurangan zat besi,
- osteoporosis atau osteomalasia (pelunakan tulang),
- sakit kepala atau pusing,
- kesemutan atau mati rasa pada kaki dan tangan,
- keseimbangan tubuh terganggu,
- nyeri sendi,
- fungsi limpa menurun (hiposplenisme), serta
- ruam pada kulit sekitar siku, dada, lutut, kulit kepala, dan bokong.
Kapan harus periksa ke dokter?
Bila Anda mengalami tanda-tanda masalah pencernaan lebih dari dua minggu, segera konsultasikan dengan dokter.
Dokter dapat membantu Anda mencari tahu penyebab dan menentukan perawatan penyakit celiac.
Gejala penyakit celiac pada anak
Gejala pada anak-anak tidak jauh berbeda dengan orang dewasa. Namun, gejala pencernaan anak dapat mengganggu pertumbuhan, memicu kerusakan gigi, pubertas yang lambat, dan masalah kesehatan lainnya. Penyebab penyakit celiac
Sejauh ini, belum ditemukan apa penyebab utama penyakit ini. Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa ada berbagai faktor yang berhubungan dengan penyakit ini, seperti sistem imun, genetik, dan faktor lingkungan.
Bila sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap gluten dalam makanan, reaksi tersebut bisa merusak bulu-bulu halus yang melapisi usus halus (vili).
Vili berfungsi menyerap vitamin, mineral, dan nutrisi lainnya pada makanan.
Jika vili rusak, tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, sehingga menyebabkan kekurangan nutrisi.
Faktor risiko penyakit celiac
Walaupun penyebab celiac disease belum diketahui secara pasti, ada sejumlah kelompok tertentu yang lebih rentan terhadap penyakit ini.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terhadap penyakit seliak antara lain:
- diabetes tipe 1,
- sindrom Turner atau sindrom Down,
- sindrom Sjogren,
- riwayat kesehatan keluarga dengan penyakit celiac atau herpes, serta
- kolitis.
Diagnosis penyakit celiac
Selain bertanya seputar gejala dan riwayat kesehatan yang dimiliki, dokter juga akan merekomendasikan Anda untuk menjalani sejumlah pemeriksaan, seperti:
- tes darah untuk memeriksa antibodi yang diproduksi untuk merespon gluten,
- endoskopi untuk mendiagnosis penyakit selain celiac,
- tes genetik untuk antigen leukosit manusia (HLA-DQ2 dan HLA-DQ8), dan
- X-ray (small bowel series).
Pengobatan penyakit celiac
Celiac disease merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Itu sebabnya, dokter akan memberikan perawatan yang bertujuan mengurangi gejala penyakit seliak.
Selain itu, pengobatan juga dilakukan untuk mencegah peradangan pada usus lebih parah. Berikut ini sejumlah pengobatan penyakit celiac yang direkomendasikan oleh dokter.
1. Diet bebas gluten
Pasien penyakit seliak tentu akan diminta untuk menjalani diet bebas gluten. Pasalnya, gluten adalah penyebab respon sistem imun tubuh Anda memicu sejumlah gejala, baik terkait masalah pencernaan maupun tidak.
Beberapa bahan makanan yang perlu dihindari saat menjalani diet bebas gluten antara lain:
- semua jenis gandum, termasuk gandum hitam,
- tepung kentang, dan
- semolina.
Selain makanan, Anda juga diminta untuk berhati-hati saat menggunakan produk kebersihan dan kosmetik.
Hal tersebut dikarenakan beberapa produk terkadang mengandung gluten, sehingga Anda perlu membaca label terlebih dahulu sebelum memakainya.
2. Minum obat
Tidak hanya menjalani diet, dokter juga akan meresepkan obat-obatan tertentu untuk meredakan gejala yang dialami, seperti:
- obat untuk radang usus, yaitu azathioprine atau budesonide,
- obat dermatitis herpetiformis, yaitu dapsone, atau
- suplemen dan vitamin untuk mencegah kekurangan nutrisi.
3. Rutin berkonsultasi dengan dokter
Rutin berkonsultasi dengan dokter adalah bagian dari pengobatan penyakit celiac yang perlu dilakukan. Hal ini dikarenakan dokter perlu memantau respons sistem imun dengan tes darah.
Bagi kebanyakan orang dengan celiac disease, diet bebas gluten dapat membantu memulihkan usus kecil.
Bila anak-anak membutuhkan waktu 3 – 6 bulan untuk pulih, orang dewasa memakan waktu beberapa tahun agar ususnya tidak meradang.
Bila Anda terus mengalami gejala atau kembali kambuh, pemeriksaan endoskopi dengan biopsi mungkin diperlukan. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah peradangan usus sudah sembuh atau belum.
Perawatan rumahan penyakit celiac
Di samping mendapatkan perawatan dari dokter, Anda juga perlu mengubah gaya hidup agar bisa menjalani aktivitas harian tanpa diganggu oleh penyakit ini, seperti di bawah ini.
- Konsultasikan dengan ahli diet atau ahli gizi untuk merencanakan diet gluten free.
- Menjalani diet bebas gluten agar kondisi kesehatan membaik.
- Menghubungi dokter bila gejala tidak membaik dalam 3 minggu setelah menjalani diet.
- Memeriksakan diri ke dokter jika demam meningkat.
- Bergabung dengan support group bila Anda tertarik mempelajari penyakit ini.
Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan hubungi dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.
[embed-health-tool-bmr]