Saraf merupakan bagian penting di dalam tubuh yang berfungsi mengirim sinyal seluruh tubuh. Maka dari itu, adanya gangguan pada saraf bisa menyebabkan berbagai kondisi lain pada tubuh. Salah satu gangguan yang bisa terjadi pada saraf adalah multiple sclerosis. Kondisi ini bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan mental hingga fungsi gerak.
Ketahui selengkapnya terkait multiple sclerosis di ulasan berikut ini.
Apa itu multiple sclerosis?
Multiple sclerosis adalah penyakit yang berpotensi menyebabkan kelumpuhan sistem saraf pusat, yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
Saat mengalami multiple sclerosis (MS), sistem imun tubuh justru menyerang lapisan lemak yang melindungi serabut saraf, sehingga menyebabkan miskomunikasi antara otak dan seluruh tubuh.
Seiring berjalannya waktu, penyakit ini bisa menyebabkan kerusakan permanen atau penurunan fungsi saraf.
Gejala dari multiple sclerosis sangat beragam dan tergantung pada jumlah saraf yang mengalami kerusakan.
Tidak sedikit penderita multiple sclerosis yang sudah pada tingkatan parah mengalami kelumpuhan atau kesulitan berjalan, sedangkan yang lain mengalami berbagai gejala lainnya.
Sayangnya, kondisi ini tidak bisa diobati. Pengobatan yang dilakukan untuk multiple sclerosis biasanya bertujuan membantu proses pemulihan dari serangan MS dan mengurangi gejala.
Seberapa umum kondisi ini?
Jenis-jenis multiple sclerosis
Multiple sclerosis yang dialami oleh masing-masing individu bisa sangat berbeda. Itu artinya, masing-masing individu memiliki gejala dan kondisi yang juga berlainan.
Bahkan, ada saja orang yang mengalami multiple sclerosis tapi tidak menyadari kondisinya. Namun, ada pula yang mengalami kondisi ini yang cukup parah.
MS sendiri dibedakan ke dalam empat tipe, di antaranya sebagai berikut.
1. Multiple sclerosis relapsing-remitting
Pasien akan merasakan gejala yang muncul dan kemudian menghilang jika mengalami tipe MS yang satu ini.
Serangan akan muncul secara tiba-tiba selama berulang kali lalu menghilang dengan sendirinya.
2. Multiple sclerosis progresif sekunder
Tipe MS yang satu ini terjadi setelah beberapa tahun pasien mengalami MS relapsing-remitting.
Pola serangan dari tipe ini adalah gejala yang bertahan lebih lama. Meski begitu, jumlah serangan menjadi lebih sedikit daripada sebelumnya.
3. Multiple sclerosis progresif primer
Multiple sclerosis tipe ini dimulai dari tidak adanya serangan.
Akan tetapi, serangan akan perlahan-lahan bertambah semakin parah seiring berjalannya waktu.
4. Multiple sclerosis progresif-relapsing
Dibandingkan tipe MS lainnya, tipe yang satu ini tergolong jarang terjadi.
Biasanya, tipe ini dimulai dengan kondisi yang muncul secara perlahan, tapi semakin berjalannya waktu, kondisi akan memburuk dengan cepat.
Tanda dan gejala multiple sclerosis
Orang dengan multiple sclerosis cenderung mengalami gejala pertama mereka pada usia di antara 20 hingga 40 tahun.
Biasanya gejala akan membaik, tapi kemudian terjadi lagi. Beberapa di antaranya datang dan pergi, sedangkan yang lain menetap.
Gejala yang dirasakan antara satu orang dengan orang yang lainnya tidak akan sama. Anda mungkin hanya mengalami satu gejala, dan menjalani hidup tanpa gejala lainnya selama bertahun-tahun.
Gejala tersebut dapat terjadi pada satu waktu, pergi, dan tidak pernah kembali. Namun, beberapa orang merasakan gejala yang semakin parah seiring dengan berjalannya waktu.
Berikut ini beberapa gejala multiple sclerosis yang umum terjadi.
- Masalah kandung kemih.
- Depresi.
- Pusing kepala atau vertigo.
- Kelelahan.
- Gangguan koordinasi (ataxia).
- Gangguan fungsi saraf sensorik.
- Tegang otot.
- Sensitivitas terhadap suhu.
- Tremor.
- Gangguan dengan ingatan jangka pendek dan konsentrasi.
- Masalah pada penglihatan.
- Kelemahan.
Kapan harus pergi ke dokter?
Jika Anda memiliki tanda atau gejala di atas atau ingin bertanya, konsultasikanlah kepada dokter.
Setiap tubuh berfungsi berbeda satu sama lain. Diskusikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik untuk situasi Anda.
Penyebab multiple sclerosis
Penyebab utama dari MS masih belum dapat diketahui. Kondisi ini dianggap sebagai gangguan autoimun karena sistem imun tubuh menyerang jaringan pada tubuh itu sendiri.
Pada MS, sistem imun tubuh menghancurkan zat lemak yang melindungi serabut saraf pada otak dan sumsum tulang belakang. Zat lemak ini disebut myelin.
Ketika myelin rusak, serabut saraf pun menjadi tak terlindungi. Hal ini dapat memengaruhi informasi yang masuk melalui serabut saraf ini, seperti melamban atau terhalang-halangi.
Meski begitu, masih belum dapat dipastikan bagaimana MS bisa terjadi pada individu tertentu. Hal ini diperkirakan terjadi dengan adanya kombinasi antara faktor genetik atau keturunan dan faktor lingkungan.
Faktor-faktor risiko multiple sclerosis
Menurut Mayo Clinic, faktor risiko untuk multiple sclerosis adalah sebagai berikut.
1. Usia
Umumnya, kondisi ini dialami oleh orang yang berusia kisaran antara 20—40 tahun. Namun, tak menutup kemungkinan bahwa orang dengan usia yang lebih tua ataupun lebih muda mengalami kondisi ini.
2. Jenis kelamin
Kondisi ini lebih rentan terjadi pada wanita dibandingkan pria. Bahkan, risiko para wanita mengalami MS bisa mencapai tiga kali lipat besarnya.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Jika salah satu anggota keluarga terdekat, baik orangtua maupun saudara kandung, pernah mengalami MS, risiko Anda untuk terkena MS lebih besar ketimbang orang lain yang tidak memiliki riwayat keluarga dengan MS.
4. Infeksi tertentu
Multiple sclerosis adalah kondisi yang sering kali dikait-kaitkan dengan berbagai macam virus, termasuk Epstein-Barr, yaitu virus yang menyebabkan infeksi mononukleosis.
5. Ras
Orang yang berkulit putih, khususnya yang berasal dari Eropa Utara, sangat rentan mengalami kondisi ini. Sementara orang Asia, Afrika dan penduduk asli Amerika memiliki risiko yang lebih kecil.
6. Cuaca
Multiple Sclerosis dianggap lebih umum terjadi pada negara-negara seperti Kanada, New Zealand, Australia, Eropa, hingga Amerika, karena mengalami empat kali pergantian musim dalam setahun.
7. Kekurangan vitamin D
Kadar vitamin D yang terlalu rendah di dalam tubuh, termasuk kurangnya paparan sinar matahari, dapat meningkatkan risiko mengalami kondisi ini.
8. Penyakit gangguan autoimun
Jika Anda memiliki penyakit gangguan autoimun, seperti gangguan tiroid, psoriasis, diabetes tipe 1, dan inflammatory bowel disease, risiko mengalami MS menjadi sedikit lebih besar dibanding orang lain.
9. Merokok
Jika Anda memiliki kebiasaan merokok, sebaiknya mulailah berhenti merokok dari sekarang. Pasalnya, perokok lebih rentan mengalami MS dibanding yang tidak merokok.
Komplikasi multiple sclerosis
Komplikasi yang mungkin terjadi akibat MS antara lain sebagai berikut.
- Kekakuan otot.
- Kelumpuhan, khususnya pada area kaki.
- Masalah buang air kecil dan air besar.
- Gangguan fungsi seksual.
- Perubahan suasana hati yang cukup drastis.
- Sering lupa.
- Depresi.
- Epilepsi.
Diagnosis multiple sclerosis
Tidak ada tes khusus yang membuktikan diagnosis. Dokter akan menyarankan Anda menemui neurologis (spesialis penyakit sistem saraf).
Tes darah, spinal tap, magnetic resonance imaging (MRI), dan tes potensi visual (visual-evoked potential test/EPT) mungkin diperlukan. MRI menunjukkan area di mana myelin meradang atau rusak.
Dalam spinal tap, dokter mengambil sampel cairan dari tulang belakang untuk pemeriksaan, sedangkan EPT mencoba mencari adanya kelainan dalam fungsi otak dengan merekam sinyal elektrik.
Pengobatan multiple sclerosis
MS tidak dapat disembuhkan, tapi banyak pengobatan tersedia untuk mengendalikan gejala dan memperlambat perkembangan penyakit.
Dua aspek pengobatan MS adalah terapi modulasi imun untuk gangguan imun dan terapi pereda untuk mengontrol gejala.
Pengobatan serangan multiple sclerosis mungkin adalah obat kortikosteroid yang merupakan pengobatan utama untuk mengendalikan gejala dan mengurangi peradangan saraf.
Untuk memodifikasi perkembangan, pilihan pengobatan bisa berupa beta-interferon atau obat untuk memperlambat dan menghambat reaksi sistem imun.
Sebagai tambahan, terapi fisik dan perileks otot juga dipertimbangkan. Obat-obatan lain tergantung pada jenis gejala yang pasien alami, misalnya pereda rasa sakit.
Pengobatan di rumah untuk multiple sclerosis
Gaya hidup dan pengobatan rumahan yang mungkin dapat membantu mengatasi kondisi ini adalah sebagai berikut.
1. Olahraga
Jika Anda menderita MS, olahraga teratur mampu membantu meningkatkan kekuatan, bentuk otot, keseimbangan, dan koordinasi. Berenang atau olahraga air lainnya merupakan pilihan bagus bila Anda tidak tahan panas.
Jenis olahraga ringan sampai sedang lainnya disarankan bagi pengidap MS, termasuk jalan kaki, peregangan, aerobik berdampak rendah, bersepeda statis, yoga, dan tai chi.
2. Makan makanan seimbang
Makanan yang baik untuk multiple sclerosis adalah diet rendah lemak jenuh tetapi tinggi asam lemak omega-3, misalnya pada minyak zaitun dan ikan, yang mungkin bermanfaat.
Makanan lain yang juga bisa Anda konsumsi adalah makanan sumber vitamin D. Makanan yang mengandung probiotik, prebiotik, atau serat mungkin berpotensi bermanfaat bagi pengidap MS.
3. Mengelola stres
Stres mungkin memicu atau memperburuk tanda dan gejala. Yoga, tai chi, pijat, meditasi atau menarik napas dalam-dalam mungkin membantu.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah kepada dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Kesimpulan
- Multiple sclerosis (MS) adalah penyakit autoimun yang memengaruhi sistem saraf pusat, terutama otak dan sumsum tulang belakang.
- Dalam kondisi ini, sistem kekebalan tubuh menyerang lapisan pelindung (myelin) pada serabut saraf, sehingga menyebabkan kerusakan fungsi dalam mengirim sinyal antar saraf.
- Hal ini mengakibatkan berbagai gejala yang bisa bervariasi, seperti kelelahan, kelemahan otot, gangguan penglihatan, masalah koordinasi, dan gangguan konsentrasi.
- Penyebab pasti MS belum diketahui, tetapi diyakini melibatkan kombinasi faktor genetik dan lingkungan.
- MS tidak dapat disembuhkan, tetapi perawatan seperti obat-obatan imunosupresif, fisioterapi, dan manajemen gejala dapat membantu mengendalikan progresivitas penyakit dan meningkatkan kualitas hidup penderita.
[embed-health-tool-bmi]