backup og meta

Edema

Edema

Edema adalah kondisi medis yang ditandai oleh penumpukan cairan berlebih di dalam jaringan tubuh. Akibatnya, tubuh mengalami pembengkakan atau pembesaran. Kira-kira apa yang menjadi penyebab edema? Simak artikel di bawah ini untuk mengetahuinya lebih lanjut. 

Apa itu edema?

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, edema adalah pembengkakan yang disebabkan oleh penumpukan cairan pada jaringan tubuh.

Kondisi ini paling sering terjadi pada kaki, pergelangan kaki, dan tungkai. Namun, edema di bagian tubuh lainnya juga mungkin terjadi, seperti wajah, tangan, dan perut. 

Edema adalah kondisi yang dihasilkan dari konsumsi obat-obatan, kehamilan, atau gangguan lain, seperti gagal jantung kongestif, penyakit ginjal, atau sirosis hati. 

Seberapa umumkah penyakit ini?

Penyakit yang menyebabkan tubuh bengkak ini biasanya terjadi pada wanita dewasa dan bisa bertambah parah seiring bertambahnya usia. Banyak wanita melaporkan pembengkakan terjadi di waktu-waktu tertentu setiap bulannya, biasanya sebelum haid. Namun, kondisi ini juga bisa memengaruhi pria atau bahkan anak. Jadi dapat disimpulkan, ini adalah kondisi yang dapat dialami oleh semua orang, tanpa mengenal jenis kelaminnya.

Apa tanda dan gejala edema?

sindrom angioedema

Pada dasarnya, gejala yang ditimbulkan akan tergantung dari lokasi jaringan yang mengalami pembengkakan.

Namun, mengutip dari Cleveland Clinic, berikut ini adalah beberapa gejala umum dari penyakit edema. 

  • Bengkak, mengembang, dan kulit yang mengilap. 
  • Kulit yang berubah menjadi lesung setelah ditekan. 
  • Kenyal pada engkel, wajah, atau mata. 
  • Bagian tubuh terasa sakit dan sendi kaku. 
  • Tangan dan pembuluh leher yang tampak penuh. 
  • Sakit kepala. 
  • Sakit perut. 
  • Mual dan muntah. 
  • Perubahan kebiasaan buang air besar. 
  • Lesu dan linglung. 
  • Kelainan visual. 
  • Kenaikan atau penurunan berat badan

Apa penyebab edema?

Edema terjadi ketika pembuluh darah kecil di tubuh (kapiler) mengeluarkan cairan. Cairan ini yang nantinya menumpuk di jaringan di sekitarnya dapat menyebabkan pembengkakan. 

Berikut ini adalah beberapa penyebab edema yang mungkin terjadi. 

1. Retensi air

Edema akibat retensi air biasanya disebabkan oleh cairan yang bocor dari pembuluh darah kecil ke jaringan tubuh.

Meski demikian, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kebocoran ini terjadi.

2. Berdiri atau duduk terlalu lama

Edema juga bisa terjadi karena berdiri atau duduk terlalu lama. Hal ini karena adanya tekanan lebih pada pembuluh darah kaki dibandingkan bila Anda berbaring.

Bepergian jarak jauh (misalnya di bis atau pesawat) juga bisa memicu badan bengkak semua karena Anda harus duduk dalam waktu yang lama.

3. Jumlah garam di dalam tubuh

Penyebab tubuh Anda bengkak juga bisa karena jumlah garam (natrium) yang berlebih di tubuh.

Saat tubuh menyimpan banyak garam, ia juga akan menyimpan lebih banyak cairan sehingga terkadang menyebabkan pembengkakan.

4. Makan berlebihan

Penyebab dari pembengkakan yang sulit didiagnosis adalah perilaku makan binge eating (makan berlebihan) yang diselang-seling dengan diet ketat.

Pasalnya, kondisi ini bisa menyebabkan tubuh menyimpan banyak air.

5. Kekurangan protein 

Penyebab edema yang selanjutnya adalah kekurangan asupan protein dalam tubuh pada waktu jangka yang lama.

Selain pembengkakan pada tubuh, kondisi ini juga bisa menimbulkan sejumlah gejala lain, seperti cepat lapar dan mudah sakit.

6. Katup vena melemah 

Ketika katup vena melemah, vena akan sulit mendorong darah untuk kembali ke jantung. Hal ini tentu dapat menyebabkan terjadinya varises dan penumpukan cairan di kaki. 

Apa saja faktor risiko edema?

pitting edema

Berikut ini adalah beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang mengalami penyakit ini. 

  • Sedang hamil. 
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid atau NSAID.  
  • Memiliki penyakit jangka panjang, seperti gagal jantung, penyakit hati, atau penyakit ginjal. 
  • Menjalani operasi yang melibatkan kelenjar getah bening
  • Memiliki riwayat diabetes. 
  • Memiliki berat badan berlebih atau obesitas. 

Bagaimana dokter melakukan diagnosis edema?

Untuk mencari tahu penyebab dari pembengkakan, baik itu badan bengkak semua atau di bagian tubuh tertentu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan bertanya soal riwayat kesehatan Anda. 

Dalam beberapa kasus, sinar-X, pemeriksaan ultrasonografi, pencitraan resonansi magnetik, tes darah atau analisis urine mungkin diperlukan.

Konsultasikan kepada dokter mengenai jenis pemeriksaan yang mungkin dibutuhkan sesuai kondisi Anda.

Bagaimana cara mengobati edema?

Pada dasarnya, edema ringan akan hilang dengan sendirinya tanpa melakukan pengobatan.

Anda bisa melakukan usaha dengan cara menaikkan anggota tubuh yang terkena edema menjadi setara dengan dada Anda. 

Namun, untuk kasus pembengkakan tubuh yang lebih parah, kondisi ini perlu mendapatkan penanganan yang tepat.

Dokter mungkin akan memberikan obat-obatan guna mengeluarkan cairan berlebih dalam bentuk urine (diuretik). Salah satu obat diuretik yang paling umum diberikan oleh dokter adalah furosemide (Lasix). 

Sementara jika kondisi ini terjadi akibat penggunaan obat, dokter Anda dapat menyesuaikan resep Anda atau memberikan obat alternatif yang tidak menyebabkan edema. 

Apa saja pengobatan rumahan yang dapat mengatasi edema?

kerja sambil berdiri

Beberapa ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi pembengkakan pada tubuh.  

  • Saat Anda duduk atau berbaring, letakkan bantal di bawah kaki agar posisi kaki tetap tinggi di atas jantung Anda. 
  • Hindari duduk atau berdiri dalam waktu yang lama tanpa adanya pergerakan atau berjalan-jalan sebentar.
  • Kurangi konsumsi garam dalam makanan Anda. 
  • Gunakan stocking khusus untuk memberikan tekanan dan mencegah terjadinya penumpukan cairan. 
  • Pijat area yang bengkak ke arah jantung. 
  • Jaga berat badan tetap ideal
  • Hindari mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok. 

Itulah informasi seputar edema yang penting untuk Anda ketahui.

Bila Anda mengalami kondisi ini, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mencari tahu penyebab yang mendasarinya dan mendapatkan pengobatan yang sesuai. 

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

professional, C. C. medical. (n.d.). Edema: Causes, Symptoms & Treatment. Retrieved 17 November 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12564-edema 

Edema. (2023). Retrieved 17 November 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/edema/diagnosis-treatment/drc-20366532 

Tidy, D. C. (2023). Idiopathic Oedema (Water and Fluid Retention). Retrieved 17 November 2023, from https://patient.info/signs-symptoms/oedema-swelling/idiopathic-oedema 

Veluri, N., & Badwal, K. (2019). Idiopathic Edema: A Case Report. Retrieved 17 November 2023, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6760875/ 

Trayes, K. P., Studdiford, J. S., Pickle, S., & Tully, A. S. (2013). Edema: Diagnosis and Management. Retrieved 17 November 2023,  from https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2013/0715/p102.html 

Versi Terbaru

22/11/2023

Ditulis oleh Fajarina Nurin

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Cara Mengobati Leher yang Bengkak Sesuai Penyebabnya

Retensi Cairan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 22/11/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan