backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Dismenore

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 13/07/2023

Dismenore

Siapa di sini yang pernah mengalami rasa kram atau nyeri pada perut saat menstruasi? Sebagian besar dari Anda pasti pernah mengalaminya. Nah, kondisi yang umum dialami wanita ini dikenal juga dengan nama dismenore.

Apa itu dismenore?

Dismenore adalah istilah medis untuk nyeri haid. Kondisi ini ditandai dengan adanya kram di perut bagian bawah yang biasanya muncul sebelum atau saat menstruasi.

Bagi beberapa wanita, dismenorea yang mereka alami mungkin bersifat ringan dan tidak mengganggu rutinitas. 

Namun, bagi beberapa wanita lainnya, nyeri haid ini sering kali menyebabkan rasa tidak nyaman dan menyiksa.

Secara umum, terdapat dua jenis dismenore, yaitu sebagai berikut.

1. Dismenore primer

Dismenore primer adalah nyeri haid yang terjadi akibat otot rahim berkontraksi dengan kuat. Rasa nyeri ini muncul di perut bagian bawah dan terkadang menjalar hingga ke punggung bagian bawah dan paha.

Biasanya, nyeri muncul 1—2 hari sebelum menstruasi. Meski begitu, terkadang nyeri ini juga bisa muncul selama Anda mengalami menstruasi.

Selama mengalami kondisi ini, Anda mungkin juga akan mengalami beberapa gejala lain, seperti mual, muntah, lemah, lesu, tidak bertenaga, dan bahkan diare.

2. Dismenore sekunder

Dismenore sekunder adalah nyeri yang disebabkan karena adanya masalah pada organ reproduksi wanita. Biasanya, kondisi ini dimulai pada awal siklus menstruasi.

Meskipun tidak disertai dengan mual, muntah ataupun diare, tetapi rasa nyeri dapat bertahan lebih lama daripada kram perut pada umumnya.

Seberapa umumkah dismenore?

Dismenore atau nyeri haid adalah salah satu kondisi yang cukup sering dialami wanita. Dalam banyak kasus, rasa sakit yang dirasakan akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia atau setelah melahirkan anak pertama.

Apa saja tanda dan gejala dismenore?

obat nyeri haid

Sebenarnya, gejala dismenore dapat bervariasi pada setiap wanita. Namun secara umum, tanda dan gejala paling khas dari dismenore antara lain sebagai berikut.

  • Kram atau nyeri di perut bagian bawah yang bisa menyebar sampai ke punggung bawah dan paha bagian dalam.
  • Nyeri haid muncul 1—2 hari sebelum menstruasi atau pada awal-awal menstruasi.
  • Rasa sakit terasa intens atau konstan.

Bagi beberapa wanita, mereka juga mengalami beberapa gejala lain, seperti berikut ini.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala lain yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda khawatir pada gejala tertentu yang Anda alami, segeralah berkonsultasi ke dokter.

Apa penyebab dismenore?

Penyebab dismenore sebenarnya tergantung pada jenisnya. Nyeri perut pada dismenore primer terjadi karena adanya kontraksi otot rahim. 

Kontraksi otot rahim ini dipicu oleh hormon prostaglandin yang kadarnya meningkat sebelum menstruasi.

Kontraksi otot rahim yang terlalu kuat dapat menekan pembuluh darah di dekatnya. Akibatnya, suplai oksigen ke dalam rahim akan terhambat. 

Rendahnya suplai oksigen dalam rahim inilah yang menyebabkan munculnya rasa sakit dan kram sebelum atau selama menstruasi.

Sementara itu, penyebab dismenore sekunder bisa terjadi karena kondisi tertentu. Berikut beberapa penyebab nyeri perut sekunder yang perlu Anda waspadai. 

  • Endometriosis adalah kondisi yang terjadi karena jaringan yang seharusnya melapisi rahim malah tumbuh di bagian tubuh lain, seperti ovarium atau tuba falopi.
  • Fibroid rahim merupakan tumor jinak yang biasanya muncul di bagian atas atau di dalam otot rahim.
  • Penyempitan serviks atau cervical stenosis merupakan kondisi di mana serviks menyempit bahkan tertutup, sehingga menghambat aliran darah menstruasi menuju vagina.
  • Penyakit radang panggul (PID) adalah kondisi yang terjadi akibat adanya infeksi bakteri pada organ reproduksi wanita.
  • Adenomiosis merupakan kondisi langka di mana jaringan yang melapisi rahim (endometrium) tumbuh menembus dinding rahim (miometrium).

Apa yang meningkatkan risiko terkena dismenore?

kram setelah haid

Ada banyak hal yang bisa meningkatkan risiko Anda mengalami nyeri haid, di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Usia di bawah 30 tahun.
  • Puber pada usia 11 tahun ke bawah (pubertas dini).
  • Mengalami perdarahan berat atau yang tidak normal selama menstruasi.
  • Mengalami perdarahan menstruasi yang tidak teratur.
  • Belum pernah melahirkan.
  • Memiliki riwayat nyeri haid dalam keluarga.
  • Merokok.

Kapan harus ke dokter?

  • Terasa sangat menyakitkan hingga membuat Anda sulit beraktivitas.
  • Rasa sakit yang semakin parah.
  • Kram yang masih terus terjadi setelah masa haid selesai.
  • Keluhan bertambah, misalnya disertai demam.
  • Rasa sakit dan kram semakin sering terjadi.

Apa saja tes untuk mendiagnosis dismenore?

Sebelum melakukan tes, dokter biasanya akan menanyakan tentang riwayat medis Anda terlebih dahulu. 

Setelah itu, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk menegakkan diagnosis. 

Jika dokter mencurigai adanya kelainan dan infeksi pada organ reproduksi Anda, ia mungkin akan melakukan pemeriksaan panggul.

Melansir Mayo Clinic, dokter mungkin juga akan melakukan beberapa tes berikut.

  • CT scan atau MRI.
  • Ultrasonografi (USG).
  • Laparoskopi (memasukkan sejenis selang yang dilengkapi kamera ke dalam tubuh).

Bagaimana cara mengobati dismenore?

dokter

Berikut beberapa pilihan obat dismenore untuk meredakan nyeri atau kram perut selama menstruasi.

  • Obat pereda nyeri haid. Misalnya ibuprofen atau naproxen.
  • Kontrasepsi hormonal. Kontrasepsi hormonal, seperti pil, suntikan, skin patch (koyo), atau implan di bawah kulit dapat meringankan gejala nyeri haid.
  • Operasi. Pengobatan ini umumnya dilakukan jika dismenore terjadi karena kondisi kesehatan tertentu.

Konsultasikan kepada dokter untuk mendapat jenis pengobatan yang tepat untuk meredakan gejala Anda.

Apa saja pengobatan rumahan untuk mengatasi dismenore?

Ada berbagai obat nyeri haid alami yang bisa Anda lakukan di rumah. Berikut adalah berbagai bentuk pengobatannya. 

  • Kompres hangat. Kompres perut atau punggung bagian bawah dengan handuk kecil yang sudah dicelupkan ke air hangat atau botol yang sudah diisi dengan air hangat.
  • Aktif bergerak. Selain melancarkan peredaran darah, aktivitas fisik atau olahraga saat haid dapat membantu tubuh menghasilkan endorfin yang mengurangi rasa sakit.
  • Perhatikan asupan makanan. Hindari asupan tinggi lemak, garam, gula, kafein, dan alkohol serta perbanyak makanan saat haid yang kaya omega-3, magnesium, dan zat besi.
  • Minum minuman hangat. Ini termasuk minum teh chamomile atau jahe.
  • Beristirahat atau tidur. Tidur yang cukup membuat Anda merasa lebih nyaman.
  • Hindari stres. Lakukan hal-hal yang membuat Anda senang dan rileks, seperti membaca buku, mendengarkan musik, meditasi, atau bernyanyi.

Itulah hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang dismenore atau nyeri haid. Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 13/07/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan