backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Jika Kondisinya Tidak Mengganggu, Apakah Gigi Bungsu Harus Dicabut?

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 05/08/2021

    Jika Kondisinya Tidak Mengganggu, Apakah Gigi Bungsu Harus Dicabut?

    Anda mungkin pernah mengalami operasi gigi bungsu atau tidak tahu apakah gigi bungsu Anda sudah tumbuh. Tumbuhnya gigi bagian belakang ini seringkali menimbulkan rasa sakit saat baru muncul. Namun, apakah gigi bungsu harus benar-benar dicabut? Simak penjelasannya berikut ini.

    Apa itu gigi bungsu?

    Gigi bungsu atau gigi molar ketiga adalah gigi yang paling terakhir tumbuh. Gigi ini biasanya tumbuh saat Anda berumur 17 hingga 20 tahun, namun kadang juga baru tumbuh menjelang usia 30 tahun. Sekitar 90% orang yang berumur 20 tahun paling tidak memiliki tiga gigi bungsu yang sudah tumbuh. Sisanya satu gigi bungsu yang belum tumbuh atau baru tumbuh sebagian. 

    Selain tumbuh belakangan, gigi bungsu ini juga memiliki karakteristik yang agak berbeda dengan gigi lainnya. Terkadang Anda harus sampai menjalani operasi untuk mengangkat bagian gigi bungsu yang bermasalah, seperti tumbuh miring atau mengalami gangguan kesehatan gigi tertentu.

    Kondisi seperti apakah gigi bungsu harus dicabut?

    operasi gigi geraham bungsu

    Rasa sakit pada gigi bungsu merupakan salah satu keluhan yang paling sering disampaikan orang dewasa saat menemui dokter gigi. Gigi bungsu juga menjadi gigi yang paling sering dicabut. Berikut beberapa kondisi yang membuat Anda harus menjalani prosedur cabut gigi bungsu.

    1. Impaksi gigi bungsu

    Impaksi gigi bungsu terjadi saat gigi geraham bungsu tumbuh miring dengan arah yang berbeda-beda. Gigi bisa tumbuh horizontal, mengarah atau menjauh dari gigi geraham kedua, atau tumbuh ke dalam atau keluar. Pertumbuhan gigi yang miring ini bisa merusak gigi di sebelahnya, bahkan memengaruhi saraf dan tulang rahang.

    Saat Anda mengalami gigi bungsu yang tumbuh dan sakit, umumnya akan menimbulkan beberapa gejala, seperti:

    • gusi tampak bengkak, kemerahan, bahkan bisa bernanah,
    • gusi lunak dan mudah berdarah,
    • sakit pada bagian rahang belakang,
    • timbul bau mulut,
    • sensasi tidak enak pada rongga mulut,
    • kesulitan untuk membuka mulut, dan
    • rasa nyeri sendi pada bagian depan telinga, yang bisa menjalar hingga kepala.

    Rontgen gigi sering digunakan untuk memeriksa kondisi gigi bungsu. Pada umumnya, dokter akan merekomendasikan prosedur cabut gigi, bahkan sebelum masalah timbul. Prosedur pencabutan impaksi gigi bungsu akan lebih mudah Anda lakukan saat gigi ini belum sepenuhnya berkembang.

    2. Perikoronitis

    Perikoronitis adalah peradangan pada jaringan yang mengelilingi gigi bungsu yang baru tumbuh sebagian. Sekitar 95% perikoronitis terjadi pada gigi bungsu rahang bawah dan kondisi ini jarang terjadi pada orang berusia lebih dari 30 tahun. Karena gigi bungsu bukanlah gigi yang penting untuk menggigit makanan, biasanya gigi ini dicabut.

    Tanda-tanda yang sering muncul bila Anda mengalami perikoronitis akut, antara lain:

    • rasa sakit di bagian belakang gigi,
    • rasa sakit ketika menelan,
    • gusi bengkak di sekitar gigi bungsu,
    • timbulnya infeksi,
    • kesulitan tidur,
    • pembengkakan kelenjar limfa leher, dan
    • sensasi yang tidak enak di mulut anda. 

    Sementara dalam kasus yang lebih serius, mungkin Anda mengalami beberapa gejala, seperti demam, nanah pada jaringan di sekitar gigi bungsu, bau mulut tidak sedap, dan susah membuka mulut akibat bengkak di gusi Anda.

    3. Periodontitis

    Periodontitis adalah kondisi infeksi gusi yang merusak jaringan dan tulang yang menyokong gigi, akibatnya gigi Anda mungkin lebih mudah copot. Pada dasarnya, penyakit gusi ini terjadi akibat gingivitis atau radang gusi yang kondisinya sudah semakin parah.

    Anda perlu mewaspadai beberapa tanda dan gejala periodontitis yang memengaruhi gigi dan gusi, seperti:

    • gusi mudah berdarah saat menyikat gigi,
    • pembengkakan gusi yang terasa nyeri dan lunak saat diraba,
    • timbulnya celah antara gigi,
    • keluar nanah yang menyebabkan bau mulut dan sensasi tidak enak dalam mulut,
    • gigi terasa sakit saat menggigit atau mengunyah makanan, dan
    • gigi tanggal atau copot.

    Pengobatan yang paling masuk akal untuk masalah gigi ini adalah dengan mencabut gigi atau dengan menggantikan gigi dengan gigi palsu. Dokter juga bisa mempertimbangkan operasi untuk memperbaiki jaringan atau struktur tulang penyokong gigi yang rusak.

    4. Karies gigi, pulpitis, dan infeksi akar gigi

    Karies gigi merupakan masalah yang sering terjadi, terutama pada gigi bungsu Anda. Kalau Anda biarkan tanpa pengobatan, karies gigi bisa berkembang jadi pulpitis, yaitu peradangan pada pulpa gigi (bagian gigi terdalam yang berisi saraf dan pembuluh darah).

    Pulpitis bisa membuat gigi Anda terasa sakit dan berdenyut. Rasa nyeri ini bisa berlangsung beberapa menit hingga jam. Kondisi ini juga bisa muncul tiba-tiba karena Anda mengonsumsi makanan panas atau dingin, serta bertambah parah dalam posisi tertentu, misalnya merunduk.

    Apabila pulpitis sampai menyentuh pulpa gigi dan tidak diobati, hal ini bisa menyebabkan infeksi akar gigi atau yang sering disebut apical periodontitis. Infeksi akar gigi inilah salah satu alasan yang paling sering mengapa gigi bungsu harus dicabut.

    Apa akibatnya apabila gigi bungsu tidak dicabut?

    operasi gigi bungsu

    Apabila Anda membiarkan gigi bungsu bermasalah, kondisi ini akan merusak jaringan gigi yang bersebelahan, serta bagian tulang rahang dan saraf. Gigi bungsu yang hanya tumbuh sebagian pada gusi juga memungkinkan bakteri lebih mudah masuk dan menyebabkan infeksi gigi.

    Pengobatan untuk gigi bungsu bervariasi tergantung dari masalahnya. Dokter tidak akan serta merta merekomendasikan Anda untuk melakukan operasi gigi bungsu. Biasanya, dokter akan memeriksa kondisi mulut dan gigi Anda sebelum memutuskannya.

    Jika gigi bungsu tumbuh miring tapi tidak mengganggu, dokter akan meminta untuk melihat perkembangan gigi bungsu dengan melakukan kontrol gigi secara rutin. Sebaliknya, jika kondisi ini sudah mengganggu aktivitas Anda, seperti saat berbicara dan makan, atau hingga timbul infeksi maka dokter akan merekomendasikan pencabutan gigi segera. 

    Apabila Anda belum merasakan gejalanya, penting untuk melakukan pencegahan berbagai masalah yang menyebabkan gigi bungsu harus dicabut. Salah satunya dengan rutin sikat gigi untuk menjaga kondisi gigi dan rongga mulut tetap bersih.

    Gigi bungsu memang agak susah untuk Anda sikat karena lokasinya yang berada pada bagian belakang mulut. Apalagi kalau baru tumbuh sebagian, gigi bungsu semakin susah untuk Anda bersihkan karena sebagian dari gigi ini masih berada pada bagian dalam gusi.

    Kalau susah menyikat gigi bungsu Anda dengan sikat gigi biasa, cobalah memakai sikat gigi yang lebih kecil atau sikat gigi anak-anak. Menggunakan obat kumur yang mengandung fluoride juga bisa membantu, apalagi kalau Anda agak kesulitan menyikat gigi bungsu. 

    Sementara itu, untuk perawatan gigi bungsu yang lebih baik sebaiknya kunjungi dokter gigi. Dokter gigi bisa membersihkan gigi bungsu dan melihat perkembangan gigi bungsu jika berpotensi menimbulkan masalah ke depannya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 05/08/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan