Anemia aplastik, yakni kurangnya jumlah sel darah merah dalam tubuh akibat kerusakan pada sumsum tulang.
Kerusakan ini disebabkan oleh serangan sistem kekebalan tubuh yang keliru mengenali sumsum tulang sebagai ancaman.
Anemia hemolitik
Anemia hemolitik yang ditandai dengan terurainya sel darah merah di dalam pembuluh darah atau limpa. Padahal, sel darah merah seharusnya terurai di hati.
Kondisi inilah yang kemudian menjadi penyebab jumlah hemoglobin (Hb) rendah.
Anemia karena kekurangan vitamin
Anemia akibat kekurangan asupan vitamin. Kekurangan vitamin B12 dan asam folat (vitamin B9) dapat mengubah bentuk sel darah merah dan menurunkan jumlah hemoglobin di dalamnya.
Anemia sel sabit
Anemia sel sabit, yakni kondisi ketika sel darah merah berbentuk tidak normal menyerupai sabit. Bentuk tersebut mengakibatkan jumlah hemoglobin menjadi rendah.
2. Kehilangan banyak darah

Luka, kecelakaan, dan cedera adalah beberapa faktor yang paling sering menyebabkan seseorang kehilangan banyak darah.
Namun, kehilangan darah sebenarnya juga bisa terjadi di dalam tubuh tanpa disadari, seperti perdarahan pada sistem pencernaan, infeksi saluran kemih, kanker, luka dalam organ tubuh, atau wasir.
Anda juga dapat kehilangan cukup banyak darah akibat perdarahan hebat saat menstruasi atau karena sering melakukan donor darah.
3. Hipotiroidisme

Orang-orang dengan hipotiroidisme memiliki kelenjar tiroid yang memproduksi hormon tiroid dalam jumlah sedikit.
Kurangnya hormon tiroid menyebabkan penurunan aktivitas sumsum tulang. Akibatnya, produksi sel darah merah ikut menurun.
Penurunan produksi sel darah merah adalah penyebab utama jumlah Hb rendah. Inilah sebabnya orang yang memiliki hipotiroidisme lebih berisiko mengalami anemia.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar