backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

USG Saat Hamil: Apa Fungsinya dan Apakah Aman?

Ditinjau secara medis oleh dr. Amanda Rumondang Sp.OG · Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 29/09/2022

    USG Saat Hamil: Apa Fungsinya dan Apakah Aman?

    USG kandungan biasa dilakukan saat Anda berkunjung ke dokter untuk memeriksa kondisi kehamilan Anda. Melalui USG, Anda bisa mengetahui pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan bayi Anda di dalam kandungan. Dokter pun dapat menentukan langkah yang tepat bagi Anda untuk menjaga kesehatan kehamilan

    Apa itu USG kandungan?

    USG kandungan adalah tes skrining kehamilan yang menggunakan gelombang suara untuk mendapat gambar janin serta organ reproduksi ibu hamil.

    Tes pemeriksaan ini bisa Anda lakukan sejak trimester pertama atau saat usia kehamilan mencapai 6-8 minggu. Namun, pada saat ini gambar janin yang Anda dapatkan mungkin belum terlalu jelas.

    Gambar janin akan tampak lebih jelas begitu usia kehamilan Anda memasuki trimester kedua atau setelah usia kehamilan mencapai 13 minggu.

    Dengan tes pemeriksaan ini, Anda dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan janin serta masalah atau kelainan pada janin yang mungkin terjadi.

    Mayo Clinic menyebut, jika ada masalah yang dicurigai, tes lanjutan, seperti MRI, mungkin akan dokter rekomendasikan.

    Mengapa ibu hamil butuh pemeriksaan USG kandungan?

    cara membaca hasil usg

    USG kehamilan bisa Anda manfaatkan untuk berbagai tujuan. Salah satunya adalah untuk melihat jenis kelamin bayi dalam kandungan.

    Meski begitu, USG juga bisa Anda dan dokter lakukan untuk tujuan lainnya. Adapun tujuan USG kandungan tersebut tergantung pada usia kehamilan Anda.

    USG selama trimester pertama

    Pemeriksaan USG selama trimester pertama kehamilan bisa Anda lakukan untuk tujuan berikut ini.

    • Memastikan bahwa Anda benar sedang hamil.
    • Memeriksa atau mendengar detak jantung janin.
    • Menentukan usia kehamilan dan memperkirakan kapan bayi akan lahir.
    • Memeriksa apakah Anda mempunyai kehamilan kembar.
    • Memeriksa kondisi plasenta, rahim, ovarium, dan leher rahim (serviks), termasuk mendeteksi masalah pada organ tersebut, seperti tumor. 
    • Memantau apakah janin mengalami pertumbuhan yang abnormal.
    • Mendiagnosis kehamilan ektopik (ketika telur yang sudah dibuahi sperma tidak menempel di dinding rahim).
    • Mendiagnosis kemungkinan keguguran.
    • Mencari temuan yang mungkin menjadi faktor risiko Down syndrome.

    Cek hari perkiraan lahir (HPL) bayi Hello Sehat berikut ini.

    USG selama trimester kedua

    Saat usia kehamilan sudah memasuki trimester kedua, Anda bisa melakukan USG untuk tujuan berikut ini.

    • Memantau pertumbuhan janin.
    • Menentukan jenis kelamin bayi.
    • Memastikan apakah Anda mempunyai kehamilan kembar dan apakah bayi Anda kembar identik atau tidak. 
    • Memastikan apakah bayi Anda mengalami Down syndrome.
    • Mengetahui posisi plasenta.
    • Memeriksa apakah bayi berpotensi mengalami kelainan bawaan atau cacat lahir.
    • Memeriksa anatomi tubuh bayi serta mengetahui apakah bayi dalam kandungan mengalami kelainan struktural atau masalah pada aliran darah.
    • Mengetahui apakah Anda membutuhkan tes lain, seperti amniocentesis.
    • Memastikan bayi Anda sehat dan tidak mati dalam kandungan.

    USG selama trimester ketiga

    Berikut adalah beberapa tujuan dari pemeriksaan dengan USG pada trimester tiga kehamilan.

    • Mengetahui posisi janin, apakah janin berada dalam posisi sungsang, melintang, kepala di bawah (cephalic), atau posisi normal.
    • Memantau kondisi cairan ketuban yang memungkinkan janin bergerak, bernapas, serta menelannya.
    • Memantau apakah bayi menerima cukup oksigen dan nutrisi.
    • Memeriksa posisi plasenta, apakah bermasalah, seperti plasenta previa dan abruptio plasenta
    • Memeriksa aliran darah di tali pusar yang juga memberikan gambaran tentang fungsi plasenta.
    • Mengetahui ukuran janin dan perkiraan berat janin.
    • Memeriksa kematangan paru-paru bayi, terutama jika akan dilakukan induksi untuk persalinan prematur yang direncanakan.

    Macam-macam jenis USG saat hamil

    USG 4D

    Secara umum, ada dua jenis USG kandungan yang umum dokter gunakan. Berikut adalah kedua jenis tersebut. 

    1. USG transvaginal

    USG transvaginal adalah jenis USG yang dilakukan melalui vagina.

    Jenis tes ini sering dilakukan pada awal masa kehamilan saat ukuran kandungan masih kecil, atau ketika USG melalui perut tidak dapat memberikan informasi yang cukup. 

    2. USG transabdominal

    USG transabdominal adalah jenis yang paling umum dokter gunakan selama kehamilan.

    Jenis tes ini dilakukan melalui perut dengan menggerakkan alat khusus di atasnya. Adapun USG transabdominal memiliki beragam tipe, seperti di bawah ini.

    • Ultrasound atau USG 2D. Ini merupakan jenis USG kehamilan yang paling sering dokter gunakan. Tes ini menghasilkan gambar dua dimensi dari janin yang sedang berkembang.
    • USG 3D. Tes ini memberikan tampilan dua dimensi dari data tiga dimensi. Ini dilakukan untuk memeriksa kondisi rahim dan janin serta mendiagnosis masalah atau kelainan yang terkait dengan keduanya.
    • USG 4D. Kegunaan jenis USG ini sama seperti 3D. Namun, USG 4D bisa menunjukkan gerakan bayi Anda dalam video serta menghasilkan gambar wajah dan anggota tubuh janin dengan lebih jelas.
    • Ekokardiografi janin. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan gambar jantung janin lebih detail. Ini dilakukan jika dokter mencurigai adanya cacat jantung bawaan pada bayi.
    • USG doppler. Jenis USG ini dapat mengukur aliran darah melalui tali pusat serta otak dan jantung janin.
    • USG fetomaternal. Jenis USG ini dilakukan oleh dokter fetomaternal, yaitu subspesialis di bidang kandungan dan kebidanan, untuk mendeteksi cacat lahir dan masalah kromosom. Dokter fetomaternal memiliki keterampilan tingkat lanjut dalam menggunakan USG 3D, 4D, ekokardiografi janin, serta USG doppler.

    Bagaimana proses USG kandungan dilakukan?

    Selama proses USG kehamilan, Anda akan berbaring di atas tempat khusus yang tersedia.

    Jika Anda mendapat USG transabdominal, kulit perut Anda akan dioleskan gel, kemudian dokter akan menggerakkan transduser (alat khusus USG) di atas kulit perut Anda.

    Transduser ini akan mengirimkan gelombang suara ke rahim Anda, kemudian memantulkannya kembali ke mesin dan mengubahnya menjadi gambar di monitor. Anda kemudian bisa melihat gambar janin Anda di layar monitor.

    Saat Anda melakukan USG pertama kali pada awal kehamilan, kandung kemih Anda umumnya harus penuh.

    Pasalnya, cairan menjadi media perambatan gelombang suara, sehingga kandung kemih yang penuh dapat meningkatkan kualitas USG saat awal kehamilan.

    Sementara, saat usia kehamilan Anda sudah lanjut, Anda tidak perlu untuk mengisi kandung kemih Anda sebelum melakukan USG.

    Pasalnya, saat kehamilan Anda sudah besar, cairan ketuban di sekeliling bayi sudah cukup membantu membuat gema (suara) yang dapat menghasilkan gambar ketika USG dilakukan. 

    Apakah USG aman saat kehamilan?

    pengalaman janin tidak berkembang

    Ya, USG aman dilakukan saat kehamilan selama dilakukan dengan benar. Pasalnya, USG tidak melibatkan radiasi, seperti sinar-X.

    Namun, sebaiknya lakukan USG hanya dengan dokter atau profesional kesehatan yang memiliki kualifikasi pada bidang ini.

    Bahkan, banyak ahli menyarankan agar USG dilakukan hanya untuk alasan medis yang jelas, seperti untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi Anda dalam kandungan.

    USG kandungan juga tidak menimbulkan rasa sakit, kecuali pada USG transvaginal yang mungkin menimbulkan ketidaknyamanan pada vagina.

    Namun, jika Anda merasa tidak nyaman saat melakukan USG, sebaiknya bilang pada dokter Anda.

    Dokter mungkin akan meminta Anda untuk mengosongkan kandung kemih (buang air kecil) terlebih dahulu.

    Kandung kemih yang penuh biasanya akan membuat Anda merasa tidak nyaman saat transduser menekan perut Anda. 

    Agar lebih mudah pemeriksaan USG, Anda bisa membuat janji atau booking terlebih dahulu dengan dokter kandungan Anda melalui platform Hello Sehat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Amanda Rumondang Sp.OG

    Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 29/09/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan