- gagal mendapatkan cairan pada upaya pertama,
- cairan gagal diperiksa,
- cairan yang diambil bernoda darah, serta
- hasil yang tidak pasti.
Bagaimana prosedur amniosentesis?

Sebelum menjalani prosedur amniocentesis, Anda perlu melakukan pemeriksaan genetik terlebih dahulu.
Selanjutnya, setelah risiko dan manfaat dari amniosentesis telah dijelaskan hingga tuntas, Anda dapat memilih apakah ingin menjalani prosedur tersebut atau tidak.
Jika Anda setuju untuk menjalani prosedur tersebut, dokter akan menentukan jadwal pada usia kehamilan antara minggu ke‐15 hingga ke‐18.
Pada jadwal yang sudah ditentukan, dokter akan melakukan proses pengambilan sampel seperti langkah‐langkah berikut.
- Anda berada dalam posisi berbaring.
- Dokter mengamati posisi janin dan plasenta melalui pemeriksaan ultrasound (USG).
- Ketika sudah ditemukan lokasi yang aman untuk penyuntikan, dokter akan membersihkan perut pasien dengan cairan antiseptik.
- Selanjutnya, dokter menyuntikkan anestesi lokal ke dalam kulit menggunakan jarum panjang dan tipis
- Dokter lalu mengambil sekitar 15 ml sampai 20 ml yaitu sekitar tiga sendok teh cairan ketuban.
- Proses pengambilan sampel ini berlangsung singkat hanya sekitar 30 detik.
- Setelah itu, janin dan ibu diperiksa untuk memastikan semuanya baik‐baik saja.
- Dokter akan memeriksa detak jantung bayi melalui monitor USG.
Anda mungkin akan merasakan sedikit keram atau rasa tidak nyaman pada area panggul saat menjalani tes ini.
Setelah semua proses di atas selesai, dokter akan menyampaikan apakah proses pengambilan sampel berjalan lancar atau perlu diulang.
Kemudian, Anda tinggal menunggu hasil yang mungkin memakan waktu yang bervariasi, yaitu antara beberapa hari hingga beberapa minggu.
Usai menjalani prosedur amniosentesis, Anda dianjurkan untuk menunggu sekitar 20 menit sebelum pulang ke rumah. Hal ini bertujuan untuk memastikan apakah kondisi Anda stabil.
Kebanyakan wanita menyebutkan bahwa amniocentesis tidak menyakitkan, tetapi dianjurkan untuk terus beristirahat selama satu jam atau lebih setelah menjalani tes tersebut.
Apabila Anda memiliki pertanyaan yang berkaitan dengan proses tes amniosentesis, konsultasikanlah kepada dokter untuk pemahaman yang lebih baik.
Adakah yang perlu diwaspadai selesai menjalani tes ini?
Umumnya, amniosentesis tidak menimbulkan masalah setelahnya. Meski begitu, Anda tetap perlu mewaspadai gejala-gejala seperti:
- keluar darah dari vagina,
- keluar air ketuban dari vagina,
- rasa keram yang hebat selama beberapa jam setelah menjalani tes,
- mengalami demam,
- terdapat bercak kemerahan atau luka pada bekas tusukan jarum, serta
- pergerakan janin menurun atau bergerak tidak seperti biasanya.
Jika mengalami kondisi-kondisi tersebut, segeralah periksakan diri Anda ke dokter ya, Bu!
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar