Mencari tahu hari perkiraan lahir (HPL) sangat penting supaya Anda bisa merencanakan segala persiapan persalinan dari jauh-jauh hari. Nah, Anda dapat memperkirakan kapan tepatnya tanggal bersalin dengan cara menghitung HPL sendiri. Bagaimana caranya? Ikuti panduan berikut ini.
Cara menghitung HPL berdasarkan usia kehamilan
Cara menghitung HPL yang pertama adalah dengan menghitung usia kehamilan Anda saat ini. Sayangnya, masih banyak yang salah paham saat menghitung hari perkiraan lahir.
Orang-orang biasanya menyebut usia kehamilan dengan hitungan bulan, contohnya hamil 3 bulan, hamil 6 bulan, atau hamil 9 bulan.
Padahal, usia kehamilan lebih tepat dinyatakan dalam hitungan minggu dan hari karena ini ada kaitannya dengan kapan hari pertama haid terakhir (HPHT) Anda.
Kehamilan biasanya berlangsung selama 38–40 minggu atau 280 hari sampai waktunya melahirkan tiba. Jadi, jangan menggunakan bulan untuk menghitung HPL.
Rentang waktu kehamilan juga termasuk 2 minggu masa pembuahan setelah menstruasi terakhir meski Anda belum dinyatakan positif hamil.
Adapun, berikut ini adalah dua cara menghitung HPL berdasarkan HPHT.
- Jika HPHT Anda berada di bulan Januari, Februari, atau Maret, maka rumus yang digunakan adalah tanggal + 7, bulan + 9.
- Jika HPHT Anda berada di bulan April hingga Desember, maka rumus yang digunakan adalah tanggal + 7 hari , bulan – 3, tahun + 1.
Contoh, bila HPHT Anda tanggal 8 Februari 2024, maka perhitungannya adalah tanggal (8+7), bulan (2+9). Jadi, HPL Anda jatuh pada tanggal 15 November 2024.
Contoh kedua, bila HPHT tanggal 11 April 2024, maka perhitungannya adalah tanggal (11+7), bulan (4-3), tahun (2024+1). Alhasil, HPL Anda adalah tanggal 18 Januari 2025.
Cara menghitung HPL yang lebih praktis sebetulnya adalah HPHT ditambah 266 hari. Namun, metode ini hanya berlaku bila panjang siklus haid Anda adalah 28–30 hari.
[embed-health-tool-due-date]
Cara menghitung HPL dengan dokter
Jika Anda lupa kapan HPHT Anda, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter untuk menjalani pemeriksaan USG sehingga dokter bisa memperkirakan berapa usia kehamilan saat ini.
1. Melakukan USG
USG kandungan dapat menunjukkan tanggal persalinan dengan lebih akurat daripada cara hitung HPL pakai rumus. Namun, cara ini hanya bisa dilakukan bila siklus haid Anda normal.
Dokter biasanya juga meragukan USG sebagai cara untuk menghitung HPL bila ibu hamil telah berusia 35 tahun atau lebih.
Cara menghitung hari perkiraan lahir dengan pemeriksaan USG juga tidak dianjurkan bila Anda mengidap kondisi tertentu, seperti hipertensi dan diabetes gestasional.
Pasalnya, komplikasi kehamilan tersebut diketahui dapat memengaruhi hari perkiraan lahir bayi.
2. Menghitung detak jantung janin
Ada juga cara menghitung HPL berdasarkan kapan detak jantung janin pertama kali terdengar.
Detak jantung janin biasanya terdeteksi pada minggu ke-9 atau ke-10 kehamilan atau setelah Anda merasakan gerakan janin untuk pertama kalinya.
Gerakan janin mulai terdeteksi di antara usia kehamilan 18 minggu sampai 22 minggu, tetapi bisa lebih dini atau lebih lambat.
Dengan cara ini, dokter bisa memperkirakan HPL Anda tanpa menghitungnya secara manual.
3. Mengukur ketinggian fundus uteri
Cara menghitung HPL yang lainnya adalah dengan mengukur ketinggian fundus uteri. Tinggi fundus uteri adalah jarak antara tulang kemaluan dan perut bagian atas ibu hamil.
Melalui perhitungan ini, dokter kandungan dapat mengetahui usia kehamilan dan mendapatkan informasi tentang posisi janin di dalam rahim.
Makin tua usia kehamilan Anda, tinggi fundus juga akan bertambah. Dokter akan mengukur tinggi fundus uteri Anda dari waktu ke waktu untuk memperkirakan HPL Anda.
Cara menghitung HPL untuk kehamilan IVF
Beda cara hamil, beda pula cara menghitung HPL-nya. Bahkan, tanggal jatuh tempo kelahiran bayi IVF lebih akurat daripada kehamilan lewat proses pembuahan alami.
Melalui program bayi tabung atau IVF, Anda dan dokter bisa mengetahui secara pasti tanggal pembuahan sel telur dan pemindahan embrio ke dalam rahim.
Dari situlah hari persalinan dapat diperkirakan dengan menambahkan 266 hari atau 38 minggu. Ambil contoh, jadwal transfer embrio Anda jatuh pada 11 Mei 2024.
Tambahkan 266 hari dari waktu tersebut, dan Anda akan mendapatkan tanggal 1 Februari 2025 sebagai hari persalinan.
Meski demikian, cara menghitung HPL untuk kehamilan lewat IVF tersebut hanya berlaku untuk wanita yang memiliki siklus menstruasi normal setiap 28–30 hari sekali.
Selain dengan menggunakan cara tersebut, HPL Anda juga dapat dipastikan lebih lanjut melalui pengecekan dengan USG.
Penyebab HPL berubah-ubah
Hasil hitungan HPL yang dilakukan secara manual atau melalui pemeriksaan dokter bisa saja lebih maju atau mundur dari perkiraan Anda saat ini.
Berikut ini adalah tiga penyebab umum tanggal persalinan berubah meskipun cara menghitung HPL Anda sudah benar sesuai rumus.
1. Salah tanggal HPHT
Kesalahan tanggal HPHT adalah penyebab paling umum kenapa perkiraan tanggal melahirkan Anda meleset. Jika salah menentukan HPHT, hasil hitungan HPL Anda juga akan salah.
Pembuahan terjadi dalam 2 minggu atau antara hari ke-11 hingga ke-21 setelah HPHT. Namun, sebenarnya tidak ada yang tahu pasti kapan tepatnya pembuahan berlangsung.
Bahkan, dokter sekalipun tidak mengetahui pasti hal ini. Belum ada pula teknologi medis yang dapat secara akurat menunjukkan kapan waktu pembuahan terjadi.
2. Perubahan ukuran leher rahim
Faktor lain yang dapat mengubah hasil perhitungan HPL secara manual maupun melalui pemeriksaan dokter adalah perubahan pada ukuran leher rahim.
Penelitian dalam International Journal of Obstetrics and Gynecology (2015) menemukan bahwa wanita dengan leher rahim pendek memiliki kecenderungan untuk melahirkan lebih awal.
Diketahui bahwa 85% wanita yang mempunyai leher rahim pendek atau sekitar 1 cm dapat melahirkan lebih cepat daripada wanita yang memiliki ukuran leher rahim sekitar 2,5 cm.
Panjang leher rahim akan memendek mendekati waktu persalinan. Pemendekan leher rahim ini bertujuan agar kepala bayi lebih mudah turun ke jalan lahir.
Walaupun cara menghitung HPL sudah benar, ukuran leher rahim yang berubah akan membuat perkiraan tanggal lahir Anda meleset.
3. Posisi bayi dalam kandungan berubah
Perhitungan HPL juga bisa meleset karena posisi janin di dalam kandungan berubah. Pasalnya, posisi janin merupakan salah satu faktor yang menentukan cepat atau tidaknya persalinan Anda.
Jika kepala bayi sudah berada di posisi seharusnya dan sesuai dengan usia kehamilan, tanggal persalinan mungkin akan tepat waktu dengan hitungan HPL yang Anda lakukan.
Apabila tidak, jadwal persalinan Anda mungkin bisa sedikit terlambat dari tanggal perkiraan.
Umumnya, dokter akan menganjurkan ibu hamil untuk menjalani operasi caesar atau induksi persalinan bila usia kandungannya sudah lebih dari 40 minggu.
Meski telah mengetahui tanggal persalinan lewat cara menghitung HPL, terkadang ada kondisi kehamilan yang mengharuskan Anda untuk menjalani operasi caesar.
Operasi caesar umumnya hanya dilakukan bila Anda mengalami kehamilan berisiko tinggi. Berkonsultasilah dengan dokter kandungan Anda untuk menentukan metode persalinan terbaik bagi Anda.
Kesimpulan
- Hari perkiraan lahir atau HPL kehamilan adalah tanggal perkiraan melahirkan yang bisa digunakan sebagai acuan untuk memulai persiapan persalinan.
- Cara menghitung HPL ini bisa dilakukan dengan menggunakan rumus berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT) atau lewat pemeriksaan medis dengan dokter.
- Meski demikian, tanggal persalinan dapat berubah karena kesalahan penentuan HPHT, perubahan ukuran leher rahim, dan posisi bayi di dalam kandungan.