backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Panjang Serviks Bisa Tentukan Risiko Lahir Prematur

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 07/09/2023

Panjang Serviks Bisa Tentukan Risiko Lahir Prematur

Kelahiran prematur merupakan kelahiran bayi sebelum waktunya, yaitu kurang dari 37 minggu usia kehamilan. Salah satu faktor yang meningkatkan risiko kelahiran prematur ialah panjang serviks yang terlalu pendek. Lantas, berapakah panjang serviks yang normal?

Berapa panjang serviks normal selama kehamilan?

Serviks atau leher rahim adalah bagian yang menghubungkan antara rahim dan vagina. Secara umum, panjang serviks akan mengalami perubahan seiring dengan usia kehamilan Anda. 

Leher rahim berada dalam keadaan tertutup selama kehamilan hingga waktu sebelum melahirkan. Saat mendekati persalinan, serviks akan membuka sebagai jalan keluarnya bayi.

Panjang serviks normal yakni 4–5 cm saat Anda tidak hamil. Sementara itu, panjang dari organ reproduksi wanita ini akan makin menyusut selama kehamilan berlangsung.

Secara umum, panjang leher rahim normal saat hamil adalah seperti tabel berikut ini.

Usia kehamilan Panjang serviks
16–20 minggu 4–4,5 cm
24–28 minggu 3,5–4 cm
32–36 minggu 3–3,5 cm

Dapat Anda lihat bahwa panjang leher rahim yang makin memendek menunjukkan bahwa usia kehamilan makin tua dan waktu kelahiran makin dekat

Akan tetapi, bila panjang leher rahim makin pendek dan tidak sesuai dengan usia kehamilan, kondisi ini menunjukkan risiko kelahiran prematur.

Panjang leher rahim bisa menentukan kelahiran prematur

usg saat hamil 4 bulan

Sejumlah studi sudah membuktikan bahwa semakin tidak sesuai panjang serviks dengan usia kehamilan, risiko Anda untuk melahirkan prematur akan makin besar. 

Seperti dijelaskan sebelumnya, kondisi leher rahim sebelum hamil yaitu tertutup, panjang, dan keras teksturnya. Serviks akan melunak secara bertahap selama kehamilan berlangsung.

Saat tubuh Anda bersiap untuk melahirkan, panjang leher rahim akan berkurang dan pada akhirnya terbuka untuk memungkinkan bayi keluar dari dalam kandungan.

Namun, bila panjang serviks tidak normal alias terlalu pendek, hal ini bisa menyebabkan serviks mulai terbuka sebelum usia kehamilan 37 minggu dan kelahiran prematur bisa terjadi.

Penelitian yang diterbitkan Australasian Journal of Ultrasound in Medicine (2013) menyebutkan bahwa panjang serviks kurang dari 2,5 cm sebelum usia kehamilan 28 minggu berhubungan dengan kelahiran prematur.

Lebih lanjut, wanita dengan panjang serviks tidak normal yang mengalami kontraksi berisiko dua kali lebih tinggi untuk melahirkan prematur daripada wanita yang tidak mengalami kontraksi.

Pemeriksaan serviks harus dilakukan tiap dua minggu mulai dari usia kehamilan 16–24 minggu. Cara paling akurat untuk mengukur panjang serviks ialah melalui USG transvaginal.

Panjang leher rahim juga dapat diukur dengan USG perut. Akan tetapi, kondisi kandung kemih yang penuh bisa mengganggu pengukuran dan menyebabkan leher rahim tampak lebih panjang. 

Dokter umumnya akan merekomendasikan Anda untuk melakukan prosedur ini bila pernah:

  • mengalami keguguran pada kehamilan sebelumnya, 
  • melahirkan bayi prematur pada kehamilan sebelumnya, atau 
  • menjalani operasi serviks.

Kondisi yang memengaruhi panjang leher rahim

Kondisi rahim lemah atau yang dalam istilah medis disebut inkompetensi serviks bisa membuat ukuran leher rahim memendek sebelum waktu persalinan tiba.

Inkompetensi serviks terjadi ketika serviks Anda terbuka dan melebar terlalu dini. Menurut American Pregnancy Association, gangguan ini memengaruhi 1 dari 100 perempuan hamil.

Selain komplikasi kehamilan tersebut, ada beberapa kondisi yang dapat memengaruhi panjang leher rahim selama kehamilan, di antaranya:

  • perbedaan biologis antara ibu hamil,
  • kelainan yang membuat rahim merenggang terlalu besar (overdistensi),
  • riwayat trauma serviks, seperti pernah dikuret karena keguguran,
  • komplikasi yang disebabkan perdarahan selama kehamilan,
  • radang selaput rahim,
  • infeksi, dan
  • konsumsi obat DES (diethylstilbestrol) saat hamil.

Apabila memiliki kekhawatiran akan panjang serviks yang abnormal selama kehamilan, lebih baik bicarakan dengan dokter kandungan Anda.

Dokter biasanya menyarankan pemeriksaan USG rutin untuk mengetahui risiko dan penanganan masalah ini saat Anda hamil.

Kesimpulan

  • Panjang serviks normal yaitu 4–5 cm saat tidak hamil, lalu berangsur menyusut selama kehamilan berlangsung.
  • Risiko kehamilan prematur akan meningkat jika saat panjang leher rahim kurang dari 2,5 cm sebelum usia kehamilan 28 minggu.
  • Pemeriksaan USG mulai usia kehamilan 16–24 minggu dapat Anda lakukan untuk mengetahui risiko panjang leher rahim abnormal dan kelahiran prematur.
  • Perawatan untuk leher rahim pendek bisa melibatkan pemantauan, terapi progesteron, dan cervical cerclage, tergantung kondisi yang Anda alami.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 07/09/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan