Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Posisi Janin di Dalam Kandungan: Mana yang Paling Ideal untuk Persalinan dan Berisiko?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 29/03/2021

    Posisi Janin di Dalam Kandungan: Mana yang Paling Ideal untuk Persalinan dan Berisiko?

    Posisi atau letak janin dalam kandungan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan menjelang hari-H persalinan. Hal ini dikarenakan posisi bayi dalam kandungan akan menentukan prosedur persalinan nantinya. Nah, seperti apa saja posisi janin dalam kandungan? Berikut ulasannya.

    Bagaimana posisi janin yang paling ideal di dalam kandungan?

    Selama masa kehamilan, posisi janin di dalam kandungan biasanya akan bergerak berputar ke berbagai arah yang berbeda.

    Baru menjelang hari kelahiran atau di minggu terakhir kehamilan, bayi di dalam kandungan mulai menempatkan pada posisi yang terbaik agar mudah keluar nantinya dari dalam kandungan.

    Pada umumnya, dokter akan memberikan Anda lampu hijau untuk melahirkan normal jika posisi kepala bayi dalam kandungan berada di bawah.

    Idealnya, posisi kepala bayi berada dekat dengan jalur lahir alias panggul ibu dan dagu menempel di dadanya.

    Posisi janin seperti ini di dalam perut atau kandungan disebut sebagai cephalic presentation yang memungkinkan bayi untuk keluar dengan kepala terlebih dahulu.

    Setelah kepala berhasil dikeluarkan, proses lahirnya bayi dilanjutkan dengan keluarnya tubuh, tangan, hingga kakinya.

    Selain memudahkan proses melahirkan, posisi bayi di dalam perut atau kandungan ini sekaligus dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi persalinan.

    Posisi anterior (anterior position)

    Agar proses melahirkan normal atau melalui vagina berjalan dengan mulus dan lancar, janin di dalam kandungan seharusnya berada pada posisi anterior.

    Posisi anterior adalah salah satu letak janin yang ideal atau normal di dalam kandungan sebelum melahirkan.

    Posisi anterior juga dikenal dengan nama vertex, cephalic, dan occiput anterior.

    Posisi anterior bisa dibilang sebagai posisi terbaik untuk bayi di dalam perut atau kandungan sebelum kelahiran.

    Kebanyakan bayi di dalam perut atau kandungan akan berubah ke letak anterior sebelum persalinan dimulai.

    Sebagai gambaran, janin dikatakan berada pada letak normal anterior saat kepalanya telah turun ke area panggul ibu dan menghadap ke bagian belakang atau punggung ibu.

    Dengan kata lain artinya, bagian punggung bayi yang akan bersinggungan dengan perut ibu.

    Jika posisi bayi terletak agak sedikit ke kiri, dokter kandungan atau bidan akan menggambarkannya sebagai oksiput kiri anterior (left occiput anterior).

    Sementara apabila bayi yang berada pada posisi anterior ini cenderung agak ke kanan, disebut dengan oksiput kanan anterior (left occiput anterior).

    Bila bayi di dalam kandungan berada pada posisi anterior, ibu bisa memilih ingin melahirkan di rumah sakit atau melahirkan di rumah.

    Segera pergi ke rumah sakit bila tanda-tanda melahirkan mulai terasa, seperti kontraksi asli, air ketuban pecah, hingga pembukaan lahiran.

    Bedakan antara kontraksi asli persalinan dan kontraksi palsu yang kerap mengecoh.

    Jangan lupa, pastikan semua persiapan persalinan dan perlengkapan melahirkan sudah tersedia dengan baik.

    Posisi janin di dalam kandungan yang kurang ideal

    Terkadang, janin di dalam kandungan tidak selalu berada di posisi yang ideal untuk dilahirkan.

    Posisi janin yang kurang ideal ini biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:

    • Bentuk panggul ibu
    • Bentuk kepala bayi
    • Kemampuan kepala bayi untuk menyesuaikan bentuknya dengan panggul ibu
    • Kemampuan otot-otot dasar panggul ibu untuk melakukan kontraksi dan berelaksasi saat proses melahirkan.

    Lagi-lagi, seperti yang telah dijelaskan di awal, janin di dalam kandungan seharusnya sudah mulai berubah ke posisi ideal untuk melahirkan normal mendekati hari-H persalinan.

    Jika posisi bayi di dalam kandungan tidak kunjung berubah, dokter akan mencari cara lain agar ibu tetap bisa melahirkan normal.

    Dalam beberapa kondisi tertentu yang tidak memungkinkan dilakukan dengan metode normal, dokter juga dapat menyarankan ibu untuk menjalani operasi caesar.

    Berikut beragam posisi bayi di dalam kandungan yang kurang ideal untuk melahirkan normal:

    1. Posisi janin posterior (posterior position)

    blighted ovum kehamilan kosong janin tidak berkembang transvaginal ultrasound

    Berkebalikan dari posisi anterior di mana bayi menghadap ke bagian punggung ibu, posisi posterior tidaklah seperti itu.

    Melansir dari Cleveland Clinic, posisi posterior adalah posisi saat bayi di dalam kandungan menghadap bagian perut ibu.

    Artinya, posisi punggung bayi di dalam kandungan bersandar pada bagian punggung ibu dengan posisi kepalanya mengarah ke bawah.

    Itulah mengapa posisi posterior disebut juga dengan nama posisi back-to-back.

    Ketika bayi di dalam kandungan berada pada posisi ini, akan cukup sulit baginya untuk mengusahakan agar kepalanya dapat melewati bagian panggul ibu.

    Alhasil, waktu persalinan bisa menjadi lebih lama ketimbang seharusnya.

    Bahkan, Anda juga dapat mengalami nyeri punggung saat bayi di dalam kandungan berada di posisi posterior.

    Biasanya, bayi di dalam kandungan bisa berada pada posisi posterior apabila ibu sering menghabiskan waktu untuk duduk atau berbaring terlalu lama.

    Dalam kasus lain, ukuran panggul ibu yang cenderung sempit juga akan menempatkan bayi pada posisi posterior di dalam perut atau kandungan sehingga menyulitkan proses melahirkan.

    Kondisi ini dikenal dengan nama cephalopelvic disproportion.

    Meski posisi ini biasanya menyebabkan masalah dalam persalinan, pada kebanyakan kasus tidak diperlukan intervensi khusus selama proses melahirkan bayi.

    Namun, dokter mungkin akan membantu Anda dengan menggunakan alat forceps atau memutar posisi bayi secara manual apabila proses persalinan mengalami hambatan.

    Jika hambatan masih terjadi walau sudah dibantu, pilihan selanjutnya mungkin diperlukan operasi caesar untuk melahirkan bayi.

    2. Posisi brow or face

    manfaat usg

    Pada posisi brow or face, bagian alis bayi merupakan bagian yang pertama kali memasuki jalan lahir dengan kepala serta leher yang mendongak.

    Padahal normalnya, posisi kepala janin di dalam kandungan seharusnya meringkuk dengan dagu menempel ke bagian dada.

    Dibandingkan dengan posisi posterior, posisi brow or face pada janin di dalam kandungan ini cenderung lebih jarang terjadi.

    Beberapa hal yang bisa menyebabkan posisi brow or face adalah sebagai berikut:

    Sebagian besar posisi brow or face dapat berubah menjadi posisi posterior sebelum Anda benar-benar melahirkan.

    Ketika persalinan masih dapat berlanjut sampai ke tahap tersebut, dokter biasanya masih akan mengusahakan persalinan normal.

    Sebaliknya, jika proses persalinan dirasa mengalami hambatan, mau tidak mau operasi caesar sebaiknya dilakukan.

    3. Posisi janin melintang (transverse)

    pemeriksaan usg

    Sesuai namanya, posisi melintang adalah letak ketika bayi di dalam perut atau kandungan berbaring horizontal alias tegak lurus dengan jalan lahir.

    Mungkin ibu kerap bertanya-tanya bisakah posisi bayi melintang lahir normal?

    Membayangkan posisi bayi melintang di dalam kandungan saja sudah bisa dipastikan bayi akan sulit dilahirkan secara normal.

    Ini karena posisi atau letak janin yang melintang susah melewati jalan lahir.

    Jika tetap dipaksakan, melahirkan normal dengan posisi bayi melintang berisiko menyebabkan jalan lahir robek, bahkan prolaps tali pusat.

    Jadi, jika posisi bayi melintang bisakah lahir normal? Jawabannya yakni tidak bisa.

    Melahirkan normal dengan posisi atau letak janin di dalam kandungan yang melintang tentu dapat mengancam nyawa ibu dan bayi.

    Letak bayi melintang di dalam perut atau kandungan selama kehamilan hingga sebelum persalinan belum dianggap membahayakan karena posisi bayi bisa berubah kapan saja.

    Akan tetapi, jika posisi janin melintang di dalam kandungan terus bertahan hingga detik-detik menuju persalinan, dokter biasanya akan menyarankan Anda untuk menjalani operasi caesar.

    4. Posisi sungsang

    janin tidak berkembang, kehamilan kosong, penyebab janin tidak terlihat di USG

    Bayi sungsang adalah posisi ketika bagian bokong bayi di dalam kandungan menghadap ke jalan lahir.

    Artinya, posisi sungang ini berkebalikan dengan posisi normal seharusnya di mana bagian kepala janin di dalam kandungan berada di jalan lahir.

    Menurut American Pregnancy Association, posisi sungsang bisa terjadi dalam 1 dari 25 kehamilan.

    Ada tiga jenis posisi bayi sungsang di dalam kandungan, yakni:

    • Frank breech, saat kedua kaki bayi berada di atas atau tepat di depan wajahnya.
    • Complete breech, saat lutut dan kaki bayi menekuk seolah sedang berjongkok.
    • Incomplete breech, saat salah satu kaki bayi berada di atas sementara sebelah kakinya lagi menekuk ke bawah.

    Sementara itu, beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya posisi bayi sungsang di dalam kandungan, yaitu:

    • Kehamilan kedua atau lebih
    • Hamil kembar dua atau lebih
    • Riwayat melahirkan bayi prematur
    • Bentuk rahim yang abnormal
    • Cairan ketuban terlalu banyak atau terlalu sedikit
    • Plasenta previa, kondisi di mana plasenta terletak di bagian bawah rahim, menutupi leher rahim

    Salah satu risiko dari posisi bayi sungsang di dalam kandungan adalah tali pusat dapat melilit leher bayi.

    Kadang, posisi bayi sungsang di dalam kandungan masih dapat berputar ke posisi normal, yaitu lahir dengan kepala keluar terlebih dulu.

    Akan tetapi, jika dokter menganggap persalinan akan berisiko saat dilakukan secara normal, Anda harus bersiap untuk menjalani operasi caesar.

    Kapan kepala bayi berada di bawah?

    pemeriksaan kehamilan pandemi covid-19

    Ketika letak janin memutar sehingga kepala berada di bawah, tandanya janin berada pada posisi anterior.

    Usia kehamilan di minggu ke-30 merupakan saatnya posisi bayi berubah menuju ke bawah.

    Waktu bayi dengan posisi kepala di bawah ini bisa berbeda-beda pada beberapa ibu hamil.

    Ada yang bayinya mencapai posisi ini saat minggu ke 32, 34, dan 36.

    Namun yang perlu dikhawatirkan jika bayi tidak berputar balik hingga usia kehamilan mencapai lebih dari 36 minggu.

    Ada beberapa usaha yang perlu dilakukan untuk mencegah janin lahir dengan posisi yang seperti ini. Coba Anda konsultasikan dengan dokter Anda.

    Tak perlu panik, ada juga bayi yang memutar posisinya memang baru di saat mendekati waktu persalinannya.

    Disclaimer

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 29/03/2021

    Iklan

    Apakah artikel ini membantu?

    Iklan
    Iklan