Masih dibutuhkan studi lebih lanjut untuk mengetahui fungsi kurma pada proses kehamilan dan kesuburan.
3. Daun singkong dapat menyuburkan kandungan
Mitos selanjutnya terkait makanan yang harus dikonsumsi agar cepat hamil adalah daun singkong.
Bagian dari tanaman singkong ini dipercaya memiliki potensi untuk menyuburkan kandungan.
Faktanya, belum ada penelitian yang mendukung mengenai khasiat daun singkong yang membuat wanita cepat hamil, sehingga informasi ini masih tergolong mitos.
Perlu Anda ketahui, jika tak cermat mengolahnya menjadi makanan, singkong dapat melepaskan sianida.
Kandungan ini berupa zat beracun jika dikonsumsi secara utuh. Tanda-tanda keracunan sianida, meliputi sakit kepala, gelisah, dan kejang-kejang.
4. Pertama kali bercinta tidak membuat hamil

Mungkin Anda pernah mendengar informasi yang satu ini. Sebagian orang percaya bahwa apabila baru pertama kali berhubungan seksual tidak akan terjadi apa-apa.
Padahal, kehamilan tidak ada hubungannya dengan sudah berapa kali berhubungan seks.
Apabila sudah memasuki masa subur pada waktu pertama kali berhubungan, ada kemungkinan Anda bisa hamil.
5. Sering bercinta agar cepat hamil
Sebagian orang beranggapan bahwa semakin sering suami istri bercinta, semakin besar pula peluang kehamilan.
Namun faktanya, bercinta setiap hari justru membuat kualitas sperma yang dikeluarkan tidak begitu baik.
Pasalnya, proses pematangan sperma membutuhkan waktu 2-3 hari. Jadi, jika dikeluarkan setiap hari, hal ini justru bisa memperkecil peluang kehamilan.
Untuk itu, disarankan untuk bercinta 2-3 kali seminggu di masa subur agar cepat hamil, bukan setiap hari.
Akan tetapi, bercinta setiap hari juga tidak menjadi penyebab infertilitas, baik pada pria maupun wanita.
6. Setelah seks perlu angkat kaki agar cepat hamil
Mitos lainnya agar cepat hamil adalah mengangkat kaki sembari menempatkan bantal di bawah pinggul setelah melakukan seks.
Hal ini dipercaya membantu mendorong sperma untuk berenang lebih cepat menuju sel telur. Pasalnya, sperma membutuhkan waktu untuk bisa sampai ke sel telur.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar