Hal ini dapat meningkatkan risiko Anda mengalami osteoporosis pada masa depan. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mempunyai kadar nutrisi yang cukup dalam tubuh sebelum hamil.
Rekomendasi asupan kalsium untuk wanita adalah 1000 miligram per hari, setara dengan tiga gelas susu atau produk susu lainnya. Kalsium dapat ditemukan dalam susu, yogurt, keju, salmon, sarden, dan nasi.
4. Yodium
Yodium juga termasuk salah satu nutrisi atau zat gizi yang sebaiknya sebelum dan selama hamil. Pasalnya, yodium dibutuhkan saat hamil untuk membantu perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Kekurangan yodium saat hamil menimbulkan banyak risiko bagi bayi, seperti kerusakan otak dan cacat mental.
Di samping itu, kekurangan yodium dapat meningkatkan risiko keguguran, lahir prematur, dan kematian lahir. Asupan yodium yang cukup sebelum dan saat hamil dapat mencegah hal yang tidak diinginkan tersebut.
Oleh karena itu, sebelum hamil sebaiknya Anda memenuhi kebutuhan tubuh Anda akan nutrisi ini. Sebelum hamil, wanita direkomendasikan untuk mengonsumsi asupan yodium sebesar 150 mcg per hari. Sumber makanan yang mengandung yodium adalah produk susu, telur, seafood (terutama yang berasal dari laut atau air asin).
5. Asam lemak omega-3
Nutrisi lain yang sebaiknya dipenuhi oleh seorang wanita sebelum hamil adalah asam lemak omega-3. Wanita membutuhkan banyak asam lemak omega-3 saat hamil. Asam lemak omega-3 ditransfer dari ibu ke janin melalui plasenta untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin.
Asam lemak omega-3 dibutuhkan untuk perkembangan sistem saraf pusat, otak, dan retina pada janin. Asupan asam lemak omega-3 yang mencukupi ketika hamil berhubungan dengan perkembangan bayi setelah lahir.
Selain itu, menurut sebuah penelitian yang dimuat pada jurnal European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology, nutrisi ini dapat membantu mengurangi kemungkinan kelahiran prematur hingga 58 persen. Dengan begitu, tak heran jika Anda disarankan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ini sebelum Anda hamil.
Sumber asam lemak omega-3 yang paling baik adalah ikan dan minyak ikan. Namun, hindari ikan dengan kandungan merkuri yang tinggi, seperti ikan hiu, ikan todak, dan ikan marlin. Kandungan merkuri tinggi pada ikan dapat membahayakan sistem saraf pada janin.
Faktor lain yang harus diperhatikan sebelum hamil
Tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi ata gizi sebelum hamil, ada beberapa faktor lain yang juga sebaiknya menjadi perhatian Anda sebelum Anda memutuskan untuk memulai program hamil. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
Memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang normal
Apakah Anda memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang normal? Jika tidak, Anda perlu hati-hati karena memiliki IMT yang kurang dari normal maupun melebihi normal akan berdampak buruk bagi kesehatan janin. Ini merupakan salah satu faktor yang harus Anda perhatikan selain memenuhi kebutuhan nutrisi sebelum hamil.
Perempuan yang pendek dan memiliki indeks massa tubuh yang kurang (<18,5 kg/m2), berisiko tinggi mengalami berbagai komplikasi dalam kehamilan seperti, berisiko melahirkan prematur, bayi yang dilahirkan memiliki berat badan lahir yang rendah, dan perkembangan dan pertumbuhan anak yang terganggu.
Anak yang lahir dengan berat badan yang rendah memiliki risiko tinggi mengalami kematian pada awal kelahiran dan meningkatkan risiko terkena penyakit diabetes mellitus tipe 2 ketika usia dewasa.
Sedangkan perempuan yang memiliki IMT yang berlebih, yaitu > 30 kg/m2 atau mengalami obesitas, dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan yang besar dan berisiko mengalami obesitas pada usia anak dan berbagai penyakit degeneratif ketika dewasa.
Perhatikan usia sebelum hamil
Selain memerhatikan nutrisi yang harus Anda penuhi sebelum hamil, usia menjadi salah satu faktor yang juga cukup penting dalam kehamilan. Perlu diperhatikan usia ketika merencanakan kehamilan. Usia kehamilan yang terlalu dini seperti usia remaja, dapat menyebabkan janin dan ibu saling berkompetisi dalam mendapatkan makanan, karena masing-masing mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Anak yang lahir dari ibu yang masih remaja memiliki berat badan 200 gram lebih rendah dibandingkan dengan anak yang lahir dari ibu yang sudah dewasa. Kehamilan pada usia dini berisiko meningkatkan kejadian gizi kurang pada anak, sebesar 40%.
Usia ibu hamil lebih dari 35 tahun juga ternyata memiliki risiko mengalami komplikasi ketika kehamilan. Berbagai risiko komplikasi yang timbul jika Anda hamil ketika usia lebih dari 35 tahun adalah, mengalami diabetes gestasional, yaitu diabetes yang muncul pada masa kehamilan, tekanan darah tinggi, anak berisiko mengalami down syndrome, lahir prematur, dan keguguran.